Lintang mengeratkan jaketnya saat dirasa hawa dingin disekitarnya hampir menusuk kulit. Beberapa hari ini cuaca memang sedang random-randomnya, pagi sampai siang bisa mendung sorenya baru panas.
"Nta, aku mampir ke sekolahanmu dulu ya."
Jagat keluar dari dalam mobil dan langsung menggiring Lintang untuk masuk ke dalam. Cowok itu lama karna harus mengeluarkan mobilnya dari dalam bagasi dulu, biasanya kalau kemana-mana Jagat akan membawa motor kesayangannya, namun pengecualian saat Lintang sakit.
Dahi Lintang mengerut, "Lah, ngapain."
Jagat melirik Lintang lalu berdecak, cowok itu melepas sabuk pengamannya dan beralih memakaikannya pada si gadis pelupa.
"Ada urusan penting," jawab Jagat kelewat cuek.
Lintang bukannya tidak peka, Jagat pasti mau meributkan soal dirinya yang sakit. Melirik takut pada Jagat yang fokus pada kemudinya, Lintang urung untuk bertanya saat ekspresi Jagat malah mengeras.
Butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke sekolahnya, bisa dibilang Lintang ini sebentar lagi lulus SMA. Akhirnya.
"Rapot kapan dibagiinya." Jagat ini udah kaya teman yang merangkap jadi bapaknya sekalian, jadi tidak heran kalau apa-apa dipertanyakan.
"Emm ... rabu depan, keknya mamahku gak bisa dateng." Lintang hanya menduga, lalu Jagat malah terlihat tersinggung karenannya.
"Gunanya aku itu buat apa si kalau gak bisa bantu kamu." Alis cowok itu menekuk, Jagat keluar dari dalam mobil. Terlihat kecewa namun Jagat masih sempat-sempatnya memperlakukan Lintang dengan gentle. Kurang baik apa coba dia.
"Ayo keluar, aku mau nemuin Petra."
Sudah Lintang duga, untuk kali ini Lintang tidak bisa menyelamatkan cowok berkulit pucat itu.
"Lintang, gue minta maaf ya. Sumpah gak ada maksud dah." Petra terlihat hampir menangis, padahal udah berulang kali Lintang katakan kalau dia sama sekali tidak mempermasalahkan itu.
Pengaruh Jagat emang sekuat itu ya, jangankan Lintang, Petra aja sampai mau pipis ditempat saat Jagat mengatakan beberapa kalimat yang terdengar menusuk sampai ulu hati.
Kenyataanya gitu kok.
"Aku yang minta maaf, maaf Jagat emang kalo ngomong suka gak kekontrol gitu." Lintang meringis dalam hati, boro-boro bisa lembut. Jagat itu definisi cowok keras.
Petra melarikan kedua tangannya untuk meraih tangan Lintang. "Kali ini gue gak akan kasih lo apa-apa lagi. Gue janji."
Yah lagian, kemarin itu kan kemauan Lintang sendiri. Yang ngajak-ngajak beli es krim dia dan berujung di traktir si Petra.
Lintang hanya mengangguk dan kembali sibuk menikmati jus buah mangga kesukaannya, berhubung free class kantin jadi ramai.
⛤⛤⛤
30 menit sebelum bel sekolahannya berbunyi, lewat ponselnya Lintang mendapatkan kabar tidak mengenakan dari mamah Jagat. Dirinya harus cepat-cepat pulang karna Jagat pasti sangat membutuhkannya, sesuatu terjadi pada Jagat dan itu ... pastilah buruk.
"Celin, pulang dulu gak papa kali ya. Penting soalnya." Teman sebangku Lintang setuju-setuju aja, lagian guru juga lagi pada sibuk koreksi rapot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagat Lintang
RomanceNormalnya, jika suka maka menjaga, jika cinta pasti saling percaya. Bukannya mengekang apalagi menjerat sedemikian eratnya. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar, Jagat dan Lintang ada diposisi dimana teman tapi rasa pacar, tetapi apakah teman akan s...