Chapter 6

6.3K 627 29
                                    

Langit-langit telah berubah menjadi jingga dan itu menunjukkan bahwa hari sudah mau senja. Nampaknya dia akan pulang agak telat dari sebelumnya.

Yoo Junghyuk memandang burung yang beterbangan di atas udara. Mereka tampaknya sedang dalam perjalanan untuk kembali ke sarangnya karna hari sudah mau gelap. Total ada tiga burung di situ, dua yang dewasa dan satunya lagi lebih kecil. Apa mereka satu keluarga? Dia nggak tau tapi baguslah jika benar. Sungguh keluarga yang harmonis.

Yoo Junghyuk sekarang berada di depan stasiun Oksu. Pasukan nebula akan kembali hari ini dan dia akan menjemput mereka. Yoo Junghyuk memandang pemandangan yang tidak asing ini. Yah, di sinilah pertama kalinya dia bertemu dengan Kim Dokja. Siapa sangka Kim Dokja yang lemah dulu, menjadi sangat licik dan cergas dalam menyelesaikan scenario walau sesulit apa pun itu.

Memang, hanya Kim Dokjalah yang bisa menyelamatkan orang yang tidak bisa dia selamatkan. Satu senyuman lega terukir di wajahnya. Di dalam dasar hatinya, dia sebenarnya sangat bersyukur bisa berjumpa dengan cumi-cumi itu.

Apabila Yoo Junghyuk sedang melamun memikirkan sesuatu, satu suara bergema di terowongan dan itu membuat Yoo Junghyuk agak sedikit kaget.

"MASTER! AHJUSSI!!" suara Lee Jihye yang nyaring menusuk gegendang telinga Yoo Junghyuk. Dia memang mempunyai suara yang kuat.

Lee Jihye, Lee Hyung Sung, Lee Gilyoung, Jung Hewoon, Yoo Sangah, Yoo Mia dan pasukan lainnya mendekat ke arah Yoo Junghyuk. Mereka tampaknya sudah bersusah payah di sana karna terlihat jelas kelelahan yang terpapar di wajah mereka.

"Eh? Mana Ahjussi? Kenapa master sendirian?" tanya Lee Jihye penasaran. Yah, wajar kalau mereka penasaran karna selama ini di mana ada Yoo Junghyuk, di situ ada Kim Dokja. Mereka selalu barengan dari dulu lagi walaupun mereka nggak ada niat untuk mendekati satu sama lain. Sebenarnya. Mungkin ini bisa dikatakan kebiasaan.

"Dia tidur." jawap Yoo Junghyuk seadanya. Dia nggak mungkin memberitahu mereka tentang apa yang berlaku sebenarnya. Mungkin bukan sekarang.

Dia harus pulang dengan cepat supaya dia bisa berdiskusi dengan Kim Dokja tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya. Yoo Junghyuk masih mempunyai banyak pertanyaan yang masih belum dijelaskan.

"Ayo, kita pulang." kata Yoo Junghyuk agak terburu-buru.

Dia harus memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya kalau tidak dia tidak akan mendapatkan jawapan untuk pertanyaannya. Semoga saja Kim Dokja tidak tidur beneran. Kalau tidak Yoo Junghyuk bakal melakukan sesuatu terhadapnya. Lee Jihye dan yang lainnya merasa bingung tapi masih mengikuti langkah kaki Yoo Junghyuk.

****
Yoo Junghyuk pikir kalau dia akan disambut dengan ramah oleh Kim Dokja. Tapi kenyataannya, Kim Dokja sekarang tidur di atas sofa dengan hanya mengenakan baju besarnya itu tanpa mengenakan celana panjang. Hah, sudahlah. Apa sebenarnya yang bisa diharapkan dengan pria picik ini?

Yoo Junghyuk melihat jendela yang separuh terbuka di ruangan mereka. Apa dia nggak dingin? Hah, sial. Yoo Junghyuk sudah menduga ini dari Kim Dokja. Mana mungkin dia nggak tidur apabila menunggu kepulangannya. Entah kenapa, Yoo Junghyuk merasa agak kecewa.

Dia kemudian duduk di depan sofa dan berdepan dengan Kim Dokja. Dia memandang wajahnya dengan seksama. Kim Dokja mempunyai bulu mata yang agak panjang, saiz bibir yang sederhana dan juga wajah yang kecil. Kim Dokja tidak ganteng dan tidak jelek tapi kalau dia mengikuti kompetisi cowok imut, mungkin dia mempunyai peluang untuk menang.

Yah, dia memang imut tapi cuma perangainya aja yang membuat Yoo Junghyuk kesal. Yoo Junghyuk mengacak-acak rambutnya karna frustasi. Kapan mereka bisa berbincang kalau orang ini masih tidur?

UNEXPECTED LOVE (FANFICTION) OMNISCIENT READER'S VIEWPOINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang