Chapter 7

6.1K 585 62
                                    

Pagi yang tidak begitu terang, burung gagak memenuhi seluruh tempat pelatihan mereka. Syukurlah karna cuaca hari ini berawan dan mendung jadi ianya tidak begitu panas. Kim Dokja dan semua rekan-rekannya berada di tengah hutan yang sangat luas, di situ merupakan tempat pelatihan mereka dan juga tempat untuk mereka merencanakan sesuatu.

Kim Dokja, pria yang berbadan kurus dan ramping itu sedang melakukan tekan tubi dengan semangat yang membara-bara. Dia melakukannya dengan waktu yang cukup lama dan itu membuat Yoo Sangah dan semua teman-temannya merasa khawatir. Sebelumnya, Kim Dokja tidak pernah atau jarang melakukan aktivitas sukan. Biasanya dia hanya nongkrong di sini atau mengusik Yoo Junghyuk.

Yoo Sangah merupakan orang pertama yang mendekatinya. Mukanya tampak khawatir.

"Em, Kim Dokja?" tanyanya, lembut.

Tangan Kim Dokja hampir terlepas apabila mendengar suara Yoo Sangah. Dia kemudian mengangkat wajahnya dan memandang wajah Yoo Sangah dengan sedikit canggung. Dia tidak ingin Yoo Sangah khawatir tentang dirinya jadi dia membuat satu senyuman yang sangat lebar.

"Hai, Yoo Sangah ssi. Apa khabarmu baik-baik saja?"

"Ya, aku dalam keadaan yang sangat baik!" melihat ekspresinya yang tulus, nampaknya dia benar-benar baik-baik saja.

"Apa keadaan di sana sudah membaik?"

"Yah, sangat baik. Monster di sana lebih sedikit dari yang kami kira. Kita semua lega karna kami tidak perlu menghabiskan banyak waktu di sana."

Ketika Yoo Sangah mengatakannya, ada ekspresi lega dan serba salah tercampur di wajahnya. Mungkin dia benar-benar kelelahan melawan monster atau..... hal lain. Kim Dokja juga nggak tau dan dia juga nggak ada niat untuk menanyakannya.

Ketika kami asik berbicara, Kim Namwoon yang berdiri di paling hujung sedari tadi menatap kami dari jauh. Kim Dokja sudah menyedarinya sejak awal tapi dia tidak berani untuk menyapanya. Namun, Kim Namwoon yang biasanya bersemangat terlihat agak tidak bermaya hari ini. Keadaannya sama persis seperti Yoo Sangah, apa mereka mempunyai masalah atau ada yang mereka sembunyikan dari Kim Dokja?

Kim Dokja kembali menatap Yoo Sangah. Sepertinya begitu. Ada sesuatu di antara mereka yang dia tidak tahu.

"Kim Dokja? Apa kamu ingin menanyakan sesuatu?" Yoo Sangah bertanya ketika dia menyadari bahwa Kim Dokja menatapnya dari tadi.

"Ah, err..... nggak! Nggak apa-apa. Haha.." Kim Dokja segera mematikan niatnya yang ingin menanyakan hubungannya dengan Kim Namwoon. Dia tidak ingin masuk campur dengan urusan teman-temannya.

Yoo Sangah hanya tersenyum dan berpamitan denganku sebelum dia pergi. Kim Dokja diam-diam melihat  Yoo Sangah yang berjalan ke arah Kim Namwoon menggunakan ekor matanya. Dia sepertinya terlihat sedikit ragu-ragu apabila dia ingin menghampiri Kim Namwoon.

Apa mereka berantem? Satu demi satu soalan segera bermunculan di kepala Kim Dokja. Dia terlalu fokus dengan Yoo Sangah sehingga Yoo Junghyuk yang berada di belakangnya tidak dia peduli.

Yoo Junghyuk menatap Kim Dokja, lama. Dia sudah memanggilnya tadi tapi dia masih nggak sadar tentang keberadaannya di sini. Dia merasa dia diabaikan. Yoo Junghyuk merasa hatinya sesak dan berdenyut sakit tapi dengan segera dia menepisnya jauh-jauh.

Dia mendekat ke arahnya. Yoo Junghyuk membuat satu kerutan  apabila dia melihat ke arah yang Kim Dokja lihat sekarang. Yoo Sangah. Yah, sudah kuduga. Batin Yoo Junghyuk. Hati Yoo Junghyuk mendadak panas dan juga sakit. Apa dia sangat special buatnya? Kenapa di matanya cuman hanya dia? Apa dia menyukainya? Kenapa dia nggak pernah memandangk...... Yoo Junghyuk terkedu. Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu? Nggak, dia nggak boleh berfikir seperti itu.

UNEXPECTED LOVE (FANFICTION) OMNISCIENT READER'S VIEWPOINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang