Chapter 11

7.7K 584 76
                                    

"Erk..." Satu leguhan keluar dari mulut Kim Dokja yang kini sedang berbaring di tengah katil yang empuk.

Dia membuka matanya perlahan-lahan dan segera menyipitkan matanya kembali karna sorot matahari dari sela-sela jendela membuat matanya silau. Badannya merasa kejang dan tidak nyaman. Kim Dokja merasa lapar dan juga haus.

Dia bangkit dari tidurnya dan membuat sedikit perenggangan. Pandangannya masih kabur karna dia baru bangun tidur dan rambutnya yang selalu rapi jadi berantakan. Itu wajar. Kim Dokja berniat untuk turun dari katil tetapi dia segera berhenti ketika dia menyadari bahwa seseorang menatapnya sedari tadi.

"Apa kamu sudah bangun?"

Deg!

Ah, sial. Dia masih di sini. Kim Dokja merlihat kelibat seseorang dengan badan yang tegak lagi bersandar di sisi pintu, memandangi Kim Dokja. Itu adalah Yoo Junghyuk. Dia memakai baju yang agak sempit karna ototnya agak sedikit keliatan di sebalik baju hitamnya. Tidak lupa juga dengan long neck yang menutupi lehernya itu. Mungkin menutupi lukanya, yang dibuat oleh Kim Dokja pastinya.

Kim Dokja dengan cepat memalingkan wajahnya yang memerah dan membelakanginya. Bagaikan angin yang melewati seluruh alam semesta, ingatannya tentang kejadian semalam melintas tanpa diminta di kepala Kim Dokja. Adegan-adegan panas yang terjadi di bilik penyimpanan, desahan-desahan seksi yang dikeluarkan oleh Kim Dokja, sensasi sentuhan dari tangan kasar sekaligus besar milik Yoo Junghyuk yang menyentuh seluruh tubuhnya yang masih perawan ini..... Erghh, sungguh memalukan!!

Flashback.....

"Ah.... Hei, Yoo Junghyuk! Henti... Ah~!" Kim Dokja meronta-ronta untuk menghentikan Yoo Junghyuk yang mulai membuka butang bajunya dan dengan lembut, Yoo Junghyuk menyelinapkan tangannya disebalik baju yang berwarna abu-abu milik Kim Dokja.

"Dasar brengsek! Ngapain kamu, hah?! Lepaska... AHH!"

Kim Dokja menutup mulutnya dengan kedua tangannya apabila Yoo Junghyuk mulai bermain-main dengan putingnya. Kim Dokja bahkan tidak pernah menyentuh bagian itu seumur hidupnya, dan sekarang puting miliknya dimainkan oleh Yoo Junghyuk tanpa diminta, idolanya dan juga orang yang paling dia tidak sukai. Yoo Junghyuk dengan sedikit tersenyum sinis, memutarkan jarinya di tengah puting Kim Dokja yang berwarna pink mulus itu lalu menekannya dengan lembut. Tangannya bergerak dengan cara yang agak kasar dan itu membuat Kim Dokja mendesah layaknya seperti wanita. Kim Dokja bahkan memberi reaksi yang sangat menyenangkan dan itu membuat gairah seksualnya bangkit. Sial, Yoo Junghyuk tidak menyangka bahwa seorang lelaki bisa membuatnya tergoda sampai ke tahap ini.

"Haha, warna yang bagus."  Yoo Junghyuk menyeringai dan berkata dengan suara yang seksi dan menggoda.

"Kim Dokja, kamu sangat seksi." Napas Yoo Junghyuk yang mengenai pangkal telinga Kim Dokja membuat badannya langsung menegang dan benda keras di bawahnya dengan segera meluncurkan sperma berharganya.

"Ah... Hah..." Kim Dokja membekap mulutnya erat-erat dan air matanya dengan perlahan mengalir lagi seolah mereka merindui pipi mungil Kim Dokja yang putih bersih.

Yoo Junghyuk menyadarinya dan dia agak tergaman. Dia keluar hanya dengan mendengar suaraku? Satu getaran halus dapat dirasai di hati Yoo Junghyuk dan itu membuat gerakannya terhenti seketika. Hatinya yang sudah lama mati seolah telah dinyalakan api yang baru dan itu membuat hatinya kembali berdebar-debar tidak karuan.

"Haha, apa kamu bercanda?" Yoo Junghyuk tertawa singkat apabila dia melihat kondisi Kim Dokja yang sekarang.

Kim Dokja, yang selalu tersenyum licik dan juga sering membuatnya marah sekarang berada dalam situasi yang tidak terurus. Bajunya yang separuh terbuka, putingnya yang sudah memerah dan membengkak karna ulah Yoo Junghyuk dan juga seluar yang menutupi benda berharga bagi setiap pria telah basah karna precumnya.

UNEXPECTED LOVE (FANFICTION) OMNISCIENT READER'S VIEWPOINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang