2.Due

25 4 0
                                    

🦊
🦊
🦊

Selesai dengan acara membolos dan pijit pijitan di warbol aga memilih langsung pulang katanya kalok makan di luar nanti masakan bunda nya nggk ada yang habisin.

"Assalamu'alaikum,emaak anakmu pulang ini" Teriak aga memasuki rumahnya

"Waalaikumsalam, masuk tuh yang kalem aja nggk perlu teriak teriak" Tegur bunda Rani dari arah dapur

"Kebiasaan bund" Berjalan ke arah dapur dan menyomot pisang goreng

"Ishh cuci tangannya dulu"

"Yaya, nih udah kan bersih"

"Kamu bolos dah pasti ini" Tebak bunda Rani ketika melihat jam yang pertanda jam pulang sekolah masih sekitar 1 jaman lalu menjewer telinga aga

"Aaa lepas bund perih nih kuping"

"Merah dah pasti nih kuping gue" Lanjut aga dan mengusap kuping nya yang masih terasa panas

"Mending bunda cuma jewer kagak potong tuh telinga" Kata bunda sambil mematikan kompor.

"Sadis amat,untung emak gua"gumam aga tapi masih bisa di dengar bunda

"Kalok bukan bunda kamu? Terus kamu mau nonjok bunda gitu? "Sinis bunda Rani dan menjewer telinga aga yang sebelahnya

" Aaaa bunda lepasin, aga berganda bund"pekik aga kesakitan

"Bercanda ga,bukan berganda" Ralat bunda dan melepaskan jewerannya

"Typo satu huruf itu"

"Dah sana kamu ganti baju terus turun makan siang"

"Siap bundaran" Kata aga cepat dan belari menuju kamarnya yang terletak di lantai dua sebelum singa betina ngamuk

"GAGAK AWAS KAMU YA" kesal bunda Rani, mau heran tapi itu anaknya dan satu satunya lagi dan nggk ada di mana-mana, limitid Ediction.

🦊

Dengan gaya cool andalannya aga menuruni tangga dan bersiul siul menuju dapur untuk melaksanakan kewajiban sebagai manusia dan memberikan hak kepada perutnya yang sudah waktunya di berikan asupan nutrisi berupa makanan yang masuk lewat mulut dan di kunyah oleh gigi dan di telan di tenggorokan dan di proses okeh organ dalam dan melewati usus dan dengan hasil akhir menghasilkan emas yang di keluarkan lewat lubang yang berada di antara belahan pantat.

"Bundaaaa"teriak aga emmanggil bundanya

"Apa sih, demen banget teriak" Jawab bunda yang datang dari arah pintu dapur yamen

"Bunda ada pengemis" Adunya aga

"Kok bisa ada pengemis ke sini, tumben banget" Heran bunda Rani

"Aku juga heran bun, mana penampilannya sok banget"

"Terus pengemisnya mana? "Tanya bunda

" Tuh lagi makan"tunjuk aga pada laki laki oaruh baya yang sedang asik memakan makanan di depannya.
Karena merasa sedang di perhatikan laki laki oaruh baya itu menoleh kearah ibu dan anak itu

Bunda yang melihat laki laki oaruh baya itu menatap cengo kearah aga sedangkan aga asik memakan pisang yang tadi sempat ia ambil di meja makan.

"ASTAGFIRULLAH ALAZIM AGA" Histeris bunda Rani menatap anaknya

"Bunda kenapa teriak? " Khawatir aga begitupun dengan laki laki paruh baya yang disebut pengemis oleh aga

"Orang yang kamu bilang pengemis itu bapak kamu, jangan karena habis bunda jewer kedua telinga kamu, kamu lupa sama bapak sendiri" Oceh bunda tak habis pikir dengan kelakuan anaknya

"Punyaa anak satu gini amat ya Allah"frustasi sudah bunda Rani karena aga

" Lah aga kira pengemis, lagian kucel amat mana berewok lagi, terus papa ngapain juga pakai kaca mata hitam segala kan aga kira pengemis buta"ucap aga polos dan duduk di depan orang yang katanya bapaknya

"Pengemis? Mana? " Tanya ayah Chandra

"Kamu, aga ngira kamu pengemis tadi" Jawab bunda seraya menaruh nasi di piring aga

"Durhaka banget lo jadi anak, kagak ngenalin bapaknya sendiri" Kata ayah menatap aga yang asik makan

"mas juga ngapain pakek kaca mata hitam segala" Heran bunda. Ayah yang mendengar itu meraba area matanya dan melepaskan kaca mata hitamnya

"Lah, pantesan dari tadi kelihatan agak agak gelap giamana ternyata kaca matanya hitam toh" Ucap ayah sambil menolak balikkan kaca matanya.

Bunda yang mendengar hal itu menatap suaminya cengo

"Ya Allah punya anak sama suami nggak ada yang bener, otaknya gesrek semua" Kata bunda frustasi menghadap kedua pria yang sedang duduk berhadapan di depannya ini

"Dahlah bunda mau pergi aja" Lanjut bunda dan meninggalkan dapur

"Bunda mau kemana? " Tanya kedua laki laki itu

"Mau cari anak sama suami yang agak waras dikit, sapa tau ada yang jualan grosiran mau beli selusin" Sahut bunda dari arah tangga dengan sedikit berteriakk

"TIDAK BOLEH" teriak aga dan ayah ketika mendengar perkataan bunda, ayah sontak berdiri dan mengejar bunda sedangkan aga cepat cepat menghabiskan makanannya dan mencari yang jualan di online, kalok ada mau dia ancam biar tidak jualan lagi.

🦊

🦊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pasangan BurungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang