3.Telu

20 4 0
                                    

🦊
🦊
🦊

Sehabis dikatain pengemis tadi ayah langsung mencukur berewoknya dan menganti pakaiannya bahkan tak tangung-tanggung ayah juga memakaikan masker ke wajahnya itupun masker yang dia ambil dari meja rias bunda, katanya biar mukanya cerah tidak kusam kayak pengemis

"Nah kalok gini baru keliatan kayak bapak Chandra" Kata aga ketika ayah lewat di depannya utnuk duduk di sofa sebelahnya

"Yah bunda mana?" Lanjut aga karena tak melihat keberadaan bunda nya

"Lah iya bunda mana ya,tadi bunda keluar pas ayah mandi" Kata ayah Chandra memindai sekitar untuk menemukan keberadaan bunda.

"Jangan bilang bunda beneran pergi cari suami sama anak baru" Panik aga

"Aaaa bundaaaa~~ aga nggk mau di pecat jadi anak biar ayah aja yang di pecat jadi suami" Histeris aga sambil beguling guling di lantai

"Nggk, papa juga nggk mau,aaaaaa bunda cumah ayah yang pantas jadi suami bunda kamu" Histeris ayahChandra dan ikut ikutan beguling di lantai

Bunda yang baru masuk rumah heran melihat anak dan suaminya yang guling guling seperti anak kecil yang tidak di turuti keinginannya

"KALIAN KENAPA GULING GULING DI LANTAI? " Teriak bunda melihat kelakuan absurd suami dan anaknya

Aga dan ayah yang mendengar suara bunda langsung bangkit dan berlari memeluk bunda

"Pokoknya ayah nggk mau di poligami cuma ayah doang yang jadi suami bunda" Ucap ayah Chandra sambil memeluk bunda

"Aga juga nggak mau di pecat jadi anak bunda, aga juga nggak mau ayah baru, walaupun ayah Chandra jelek tapi dia banyak duitnya, pokonya cukup aga sama ayah yang jadi suami dan anak bunda" Ucap aga menggebu-gebu dan melepaskan pelukan papanya pada bunda dan beralih dirinya yang memeluk bunda

"Bener kata aga, ayah banyak duitnya, sampe sepuluh keturunan harta papa tidak bakal habis" Kata ayah Chandra membenarkan perkataan aga

Bunda yang mendengar perkataan anak dan suaminya cengo,sungguh dirinya heran kenapa anak dan suaminya seperti ini. Rasanya dirinya mau hilang aja dari hadapan mereka dan nggak balik balik tapi sayang dirinya dah terlanjur menyayangi dan mencintai kedua laki laki ini.

"Lama lama bunda bisa gila kalok gini" Ucap bunda Rani lalu pergi meninggalkan anak dan suaminya. Sungguh dia tak menyangka kelakuan anak dan suaminya benar benar definisi like father like daughter.

🦊

BBRRRMMMM
BBRRRMMMM
BBRRRMMMM


Suara deruman motor milik aga bergema memasuki gerbang SMA Sangkara. Anak anak SMA Sangkara yang melihat itu sudah biasa bagi mereka dengan tingkah jahil aga setiap harinya yang tak pernah absen kecuali lagi dapat hidayah.

Aga turun dari motornya dan membuka helm full facenya dan memperbaiki hoddy hitam yang dia kenakan.

"Sore para cecunguk" Sapa aga, berjalan ke arah teman-temannya

"Pagi bos pagi, matahari aja baru terbit" Ucap oza

"Gue kira baru terbenam" Celetuk aga dan menyugar rambut ke belakang

"Serah dah bos serah lu, seseneng lu aja" Pasrah mohan

"Gayaan doang pakek helem full face tapi montornya scoopy" Cibir sadha ketika aga menaruh helem full facenya di salah satu spion motornya

"Iri tanda tak punya" Sombong aga

"Gue? Iri? Hahahhahah, sorry gue emang iri ama wajah tampan lo" Kata sadha mendramatisir

"Sadhanjing" Umpat semuanya

"Mohan mana? " Tanya aga karena tak melihat keberadaan manusia satu itu

"Palingan masih molor tuh anak di rumahnya" Jawab tibra

"Kelas apa gimana nih? " Tanya sadha

"Kelas aja, gua nggk mau bolos dulu, kemaren gue kena siraman rohani 2 jam full dari mami gue" Kata oza, karena masih terbayang bayang pegalnya kucingnya mendengar ocehan maminya dengan mata yang menahan ngantuk.

"Udah tau anak mami, sok sok an ikut bolos" Cibir sadha

"Yalah anak mami, emang lo anaknya marmut"balas oza


"Kelas aja dah, gua juga nggk mau bolos dulu sehari, kemaren gue kena jeweran mautnya bundahara"kata aga laku berjalan duluan dan diikuti teman temannya di belakang .


Sepanjang koridor ada aja tingkah jahil mereka.

🦊

Pasangan BurungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang