Ujian Kelulusan Member BWG Angkatan 2

Friendly Girl - Dini Fitriyani

╔═════ೋೋ═════╗
Friendly Girl
╚═════ೋೋ═════╝
•
•
•
•
•
╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
HAPPY READING
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
≪━─━─━─⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱─━─━─━≫

Inas Haura nama lengkapnya. Biasa dipanggil dengan nama Ira. Seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang kaya raya dan juga terkenal. Ayahnya adalah seorang pemilik restoran paling terkenal yang berada di Jakarta. Dan Ibunya adalah seorang pemilik butik yang sudah mempunyai cabang dimana-mana. Walaupun terlahir dari keluarga yang kaya raya, tapi gadis ini tidak pernah sekali pun bersikap angkuh.

Mempunyai kulit yang begitu putih, bulu mata yang lentik dan tebal, alis yang berwarna hitam pekat, hidung yang mancung, dan juga mempunyai postur tubuh yang ideal. Sudah dipastikan banyak yang menginginkan fisik seperti gadis ini.

Hari ini adalah hari terakhir Ira melakukan MOS di sekolahnya, di SMA Perkasa. Sebenarnya sekolah ini bukanlah tempat yang diinginkan olehnya. Melainkan atas pilihan kedua orang tuanya. Namun, dia tetap menerimanya. Dan tidak marah sama sekali terhadap kedua orang tuanya.

"Inas Haura," panggil salah satu panitia MOS, yang bernama Angga—ketua OSIS SMA Perkasa.

"Saya, kak," ucap Ira sambil mengangkat tangan kanannya.

Pemuda itu menatap Ira sebentar. "Silahkan kamu masuk ke kelompok yang itu!" perintah Angga sambil menunjuk salah satu kelompok menggunakan jari telunjuk tangannya yang sebelah kanan.

Ira kemudian menuruti perintah kakak kelasnya itu.

Setelah panitia telah selesai mengelompokkan semua siswa-siswi, mereka langsung disuruh untuk merapikan barisannya masing-masing.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang semuanya," ucap Zaidan dengan suara yang begitu lantang.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Siang juga, kak," jawab para siswa-siswi dengan serempak.

"Kalian masih semangat nggak?" tanyanya.

"Masih."

"Nggak."

"Setengah semangat. Setengahnya lagi nggak."

Tidak seperti tadi yang menjawab dengan serempak, sekarang mereka menjawabnya dengan berbeda-beda jawaban.

Zaidan hanya tersenyum menanggapi sikap para adik kelasnya. "Yaudah. Biar nggak kesorean, kakak di sini akan memberitahukan bahwa kegiatan giat ulang janji akan dilaksanakan besok. Tempatnya di sekolah. Kegiatannya selama dua hari satu malam. Setelah pulang dari sini kalian langsung saja menyiapkan keperluan apa saja yang harus dibawa besok. Jam 07.00 kalian harus sudah ada di sekolah. Nah, pembagian kelompok ketika giat ulang janji sesuai dengan yang ini. Jadi kalian harus ingat betul dengan siapa saja satu kelompoknya," jelas Zaidan.

"Loh, kok besok? Katanya sebulan kemudian. Gimana, sih? Nggak bener banget," omel salah satu siswi yang dengan suara yang lumayan keras.

"Kalian kira kita itu robot ya!"

"Kita juga perlu istirahat kali."

Omel siswa yang lainnya.

"Oh, iya. Jangan lupa dari rumahnya memakai baju pramuka, ya!" tambah Zaidan lagi.

Setelah itu para siswa-siswi langsung disuruh pulang. Setelah sebelumnya mereka telah menuliskan barang apa saja yang harus dibawa. Bukannya senang yang dirasakan oleh mereka. Melainkan kesal dan juga ingin marah. Karena acara MOS dan juga acara giat ulang janji waktunya sangat begitu berdekatan. Padahal mereka ingin beristirahat terlebih dahulu, yang kebetulan besok adalah hari Minggu. Namun, mau tak mau mereka harus mengikuti apa pun perintah dari panitia.