Heyyow...
apa kabar nichhh, lama tak berjumpa xixi...
happy reading yaww🥰Senja melangkahkan kakinya perlahan kearah Kala yang sudah menunggunya di ruang tamu. Kala tercengang melihat Senja mengenakan dress brokat putih diatas lutut, rambut panjang terurai yang sedikit bergelombang dengan sedikit polesan make up di wajah Senja terlihat sempurna. Tak lupa heels senada yang tak terlalu tinggi yang dikenakan Senja sangat cocok di kakinya. Semua terlihat begitu sempurna dimata Kala.
"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" tanya Senja ketika Kala tak berkedip sedikit pun sedari Senja mendekat tadi.
"Siapa yang nyuruh lo secantik ini?" Kala balik melempar pertanyaan kepada Senja.
"Gue emang udah cantik dari lahir." Senja mengedipkan sebelah matanya menggoda.
Kala menganggukkan kepalanya. "Iya sih."
"Jadi gak ni?"
Kala mengulurkan tangannya. "Jadi."
Senja berjalan mendahului Kala. "Ayo, gue gak punya banyak waktu."
Kala menutup telapak tangannya yang masi mengambang di udara. Kapan tangannya ini digenggam oleh seseorang, bahkan tangannya sudah lumutan, lusuh, bersarang laba-laba, mungkin karatan juga. Tidak, tidak. Tangannya memiliki urat-urat ganteng!
Kala berjalan mengikuti Senja. Membukakan pintu mobil untuk gadis cantik dihadapannya.
Kala menarik sabuk pengaman di samping Senja, memakaikannya untuk Senja. Jarak keduanya sangat dekat, dan lagi-lagi membuat jantung Senja semakin cepat memompa.
Mobil Kala memelesat pergi meninggalkan pekarangan rumah Senja. Selama perjalanan mereka saling diam, hanya suara musik yang terdengar.
Kini mereka sudah tiba di restoran bintang lima, Senja mematung beberapa saat sebelum tangan Kala menggenggam tangannya.
Kala memesan tempat yang berada di ujung, mungkin lebih nyaman.
Setelah mereka memesan makanan, keduanya hanya saling diam kembali.
"Nja,"
"Kal,"
Ucap keduanya bersamaan.
"Eh lo duluan aja Nja," ucap Kala.
"Ini restoran mahal ya?" ucap Senja sedikit berbisik.
"Enggak, biasa aja." Kala menggelengkan kepalanya.
"Nja, tetap seperti ini ya."
"Maksud lo?" Senja tak mengerti ucapan Kala barusan.
"Jangan takut lagi sama anak-anak sialan,"
"Jala sama Langit?"
Kala mengangguk mengiyakan. "Ada gue."
"Lo tau sendiri Kal, nenek gue kerja di rumah Jala, gue takut dia nyakitin nenek gue kalau misalkan gue ngelawan mereka."
"Langit pun sama."
Kala memegang tangan Senja yang saling bertaut dibawah meja. "Gue takut gak bisa jagain lo lagi Nja."
Senja menatap Kala. "Kenapa? lo mau pergi?"
Kala membalas tatapan Senja, tangannya mengusap-usap halus tangan Senja. "Mungkin raga gue yang akan pergi, tapi jiwa gue akan selalu ada buat lo."
Entah mengapa dada Senja menjadi sesak, apa maksud pria dihadapannya ini.
"M-maksud lo?"
***
"Kal, makasih ya."
"Makanannya tadi enak-enak" ujar Senja sambil tersenyum.
"Iya sama-sama."
"Udah sana masuk," ucap Kala sambil mengacak puncak kepala Senja.
"Kal..."
"Hm?"
"Jantung gue Kal." ucap Senja sambil memegangi dada sebelah kanannya.
"Jantung lo pindah di sebelah kanan?" jawab Kala heran.
"Oh iya salah," tangannya beralih memegangi dadanya sebelah kiri.
"Lo suka sama gue?"
Senja terdiam mendengar ucapan Kala.
"Oh iya bentar-bentar, gak ada alasan juga sih buat lo gak suka sama gue, soalnya gue kan ganteng, tajir melintir, lumayan pinter juga, paket komplit lah pokoknya, tapi ada satu masalahnya sih-," Kala menggantung ucapannya sehingga membuat Senja mengerutkan dahi.
"Umur gue pendek." sambung Kala, kemudian memasuki mobilnya.
"Kal..." lagi-lagi Senja dibuat bingung oleh setiap perkataan Kala.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!
SAYA MAKSAAA😡😙
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Senjakala untuk Semesta
Teen FictionBuat kalian yang gak terlalu suka cerita yang kebanyakan narasi, kalian wajib baca cerita ini. Setiap part bikin geregetan, ketika cewe yang punya ribuan masalah bertemu dengan sosok cowo pelindung. Cowo yang bisa bikin kalian jatuh cinta dari awal...