I. V Terhubung

107 6 0
                                    

bukan tak saling cinta, hanya saja masanya yang telah usai.”

......

Drtt! Drtt! Drtt!

Ponsel di genggaman tangan Bilqist bergetar saat sedang menyala ia gunakan, pop up notifikasi muncul di atas layarnya. Kerutan di dahi cewek dengan rambut ombre dibagian dalam itu menjelaskan betapa anehnya notif yang sedang di bacanya.


GPS Love Alarm 📍 •ankblqstt@gmail.com •

The Samsung Galaxy Z Flip 5 type cellphone is in the red line, tap to know more!

Tahun lalu, dengan gilanya seorang Athallariq Reyhan menghubungkan ponselnya dengan ponsel milik Bilqist, yang alhasil cowok itu bisa mengetahui pergerakannya a.k.a dimana posisinya berada satu sama lain. Entah apa yang cowok itu lakukan terhadap ponselnya, naasnya Bilqist baru mengetahui setelah enam bulan cowok itu menghubungkan GPS Love Alarm ke handphone-nya.

"Gue nggak ada maksud apa-apa, apalagi buat jahatin lo. Gue cuma ingin jadi orang pertama yang tau dimana posisi lo berada, jadi tenang aja saat gue tau dimana lo gue nggak akan ganggu."

"Terus fungsinya apa?" Bilqist menatap Alariq marah sekaligus tak terima. Bisa-bisanya dia kecolongan dengan cowok itu, apalagi benda itu selalu ia bawa. Bagaimana bisa dia tidak menyadarinya?

Alariq menarik tangan Bilqist dan menggenggamnya erat saat cewek itu hendak menepisnya. "Itu cara gue jaga lo dari jauh, karena gue nggak bisa selalu ada di samping lo, Bilqist."

Tanpa berlama-lama, Bilqist mengulir layar ponselnya ke bawah dan notifikasi itu terlihat lebih besar dan lebar dari pop up, yang memperlihatkan sebuah maps dengan jalur merah menuju ke Gedung Ter—

"Sejak kapan lo jadi intel, mantau-mantau gitu?" Dara berdiri tepat di sebelah Bilqist yang sedang duduk.

Bilqist dengan segera mematikan ponselnya dan menatap datar Dara. "Lembut banget pergerakan lo, setan aja insecure lihatnya."

Dara tertawa mendengar sindiran Bilqist yang mengatakan kedatangannya terlalu halus seperti setan hingga membuat dia tak menyadari. "Insecure lagi liat kelakuan lo, Qist."

Bilqist berdecak kagum mendengar perkataan Dara. "Gue kira interior rumah lo yang berlian kaca itu mampu buat ngeliat kelakuan, nggak melulu soal wajah."

Tawa mengudara semakin terdengar keras membuat Bilqist menatapnya datar. Sungguh Bilqist menyayangkan kedua orang tua Dara yang hanya memiliki putri satu-satunya namun tololnya bukan main.

"Gila anjir bangsat banget cowok lo, Qist!" Dea datang langsung mencerca Bilqist dengan sumpah serapahnya kepada Alariq. "Sebangsat-bangsatnya cowok tuh Alariq njing!"

"Minum dulu ngapa, emosi juga butuh energi cok." Aurel datang membawa nampan berisi minuman pesanan mereka.

"Pantes nggak ada yang mau sama tuh cowok, kelakuannya aja ngalahin setan!" Lagi, Dea membanting kunci mobilnya ke atas meja untuk melampiaskan rasa kesalnya kepada Alariq yang mendorongnya ketika dia membantu Afkar dkk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACATALEPSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang