I.III Private Ndalem

129 7 0
                                    

"If ...."

.....

"SIAPA lo beraninya nyebut Lycan di depan kita?" Saddam menatap cewek itu tajam.

Alih-alih menjawab, cewek itu malah membantu Afkar untuk bangun dan duduk di trotoar jalan. Di antara mereka bertiga, Afkar-lah yang paling parah keadaannya.

Disaat hendak membantu Alvaro yang terkapar di aspal, bahu cewek itu ditahan oleh Artha yang membuatnya menghentikan langkahnya.

"Mending pergi sebelum keadaan lo sama kayak mereka!" ancamnya tak sekalipun membuat cewek itu takut.

Seulas senyum sinis terbit di wajah cewek itu, dalam satu tarikan cewek itu mem-plintir tangan Artha ke belakang yang membuat cowok itu merintih kesakitan. Mendapat serangan mendadak membuat Artha tidak bisa berkutik saat ini.

"Sebelum itu terjadi lo yang akan gue bikin keadaannya lebih parah dari mereka!" bisiknya dingin seraya mendorong punggung Artha hingga terjatuh ke aspal. Dengan segera Haris berjalan ke arah Artha dan menolongnya.

"Mending lo pulang aja ya cantik, kasian tangan mulus lo kalo sampe memar," ujar Aga seraya tersenyum mengejek.

"Bacot lo!" Satu pukulan tepat mengenai rahang Aga. Tak cukup, cewek itu kembali melayangkan pukulan di perutnya.

Almlariq maju ke hadapan cewek itu, satu pukulan hendak ia layangkan sebelum akhirnya sebuah tangan menangkisnya. "Lo terlalu pengecut untuk jadi ketua tau gak?!"

Perkataan itu sukses memancing amarah dalam diri Alariq. Siapa dia sampai berani-beraninya berkata seperti itu?!

Melihat Alariq yang fokus menatapnya, cewek itu dengan segera melayangkan pukulan sebelum akhirnya tangannya di cengkeraman kuat oleh Allmariq. Alariq sudah tahu trik cepat mengecoh musuh seperti yang cewek itu lakukan. Dengan segera Alariq mem-plintir tangan cewek itu ke belakang seperti yang tadi cewek itu lakukan kepada Artha.

"Jadi cewek jangan belagu!" bisik Allariq dingin tepat di telinga cewek itu.

Saddam maju ke hadapan cewek itu, kesempatan bagus untuk mengintrogasi siapa cewek itu dan motif apa menolong Afkar dkk.

Saddam mencengkeram dagu cewek itu untuk menatapnya, ia menatap intens cewek di depannya, seperti tidak asing.

"Jangan sentuh gue anjing!"

"Kasar juga jadi cewek." Saddam semakin mencengkram dagu cewek itu.

"Kayaknya gue kenal lo ...." Saddam mendekatkan wajahnya ke leher cewek itu untuk melihat sesuatu di balik punggung cewek itu.

"Astaghfirullah di situasi genting gini, Saddam malah mau cipok anak orang." Aga mengelus dada, hal itu membuat Haris menendang kakinya geram.

"Lo yang harusnya istighfar!" Haris menatap tajam Aga yang memegang kakinya kesakitan.

Dugaannya benar saat melihat merk seragam taekwondo yang cewek itu gunakan. Seragam yang hanya dimiliki oleh anak Galaxy High School.

"Hanindea Celsa Nicolas, " kata Saddam menyebut nama cewek di depannya. Jangan ragukan dengan kemampuan Saddam dalam mengingat sesuatu, setajam belati. Sementara seseorang yang namanya disebut terkejut, dari mana dia tau?

ACATALEPSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang