Mereka saling mengenal di usia yang sangat muda. Renjun berumur tujuh saat itu. Dalam ingatannya sangat jelas gambaran wajah malu-malu Donghyuck kecil. Dua lubang di deretan gigi terdepan dan rona merah memenuhi pipi karena suhu yang mendekati nol derajat.Itu adalah beberapa hari sebelum natal. Donghyuck baru saja pindah ke rumah di sebelah. Hanya berdua bersama ibunya. Sore itu mereka mengetuk pintu kayu rumah Renjun, menyapa dengan keramahan yang berlebihan.
"Kami membawa sedikit kue kering untuk menyapa tetangga baru," ibu Donghyuck berbicara di depan pintu. Satu tangan menggenggam bungkusan kecil yang menurut pengakuannya berisi kue kering dan tangan yang lain menggenggam tangan anak kecil di sampingnya.
Renjun duduk di ruang tengah bersama kakaknya yang lebih tua tiga tahun. Kaki terbungkus kaus kaki tebal dan mengenakan sweater rajutan yang identik. Mereka berdua sedang menonton acara kartun favorit dan dapat dengan jelas mendengar ibunya yang tertawa di pintu bersama tamu dadakan mereka. Meski tidak mendengar secara keseluruhan, keduanya dengan jelas menangkap inti perkataan ibu mereka. Mengundang tamu yang sedang berdiri di pintu masuk ke dalam rumah.
Saat Donghyuck melangkah ke dalam ruang tengah — masih menempel kepada ibunya — Renjun dan Winwin bisa melihat jelas kekosongan dalam pandangan bocah lelaki itu. Dia menatap mainan Huang bersaudara yang berserakan acak di lantai tanpa benar-benar memandangnya. Ada kesepian tergambar jelas di dua iris kelam Donghyuck. Tapi itu bukanlah sesuatu yang sudah dapat dipahami oleh Renjun pada usianya.
Dan saat Nyonya Lee berbicara kepada mereka sambil memasang senyum sedih, "Donghyuck kami merasa kesepian karena ditinggalkan ayahnya," tangan wanita itu bergerak mengelus surai hitam bocah kecil itu.
Lalu lanjut berbicara sambil menatap dua bersaudara Huang (masih dengan senyum sedih yang sama) "Jadi bibi mohon berteman baiklah dengannya, ya?"
Renjun dan Winwin hanya mengangguk setuju dengan kata-kata wanita berwajah sendu itu. Tanpa memahami sepenuhnya arti permintaannya. Tanpa niat sesungguhnya untuk menyanggupi keinginannya. Renjun mengobservasi Donghyuck dengan mata besarnya. Anak lelaki itu sedikit gendut dan lubang di giginya membuatnya terlihat jelek saat tersenyum. Dia bahkan tidak ingin berteman dengan anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'll leave my window open | hyuckren ✔️
Fanfiction[remake story] tentang huang renjun dan teman masa kecilnya, lee donghyuck . | bxb | hyuckren | bahasa baku | Enjoy !