delapan

4.1K 617 26
                                    

Rasanya terlalu sulit untuk memulai pembicaraan dengan normal lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Rasanya terlalu sulit untuk memulai pembicaraan dengan normal lagi. Meski mengingat pernyataan Donghyuck malam sebelumnya, Renjun tetap tidak bisa menemukan keberanian dalam dirinya untuk menyapa Donghyuck pagi hari sebelum berangkat sekolah.


Saat mereka berpapasan di depan pagar rumah, Renjun mempercepat langkah untuk menghindari pembicaraan dengan Donghyuck ― bukannya berarti Donghyuck akan menyapanya tapi siapa tahu saja. Renjun mengambil langkah besar-besar untuk menghindari pemuda itu.



Ah, keadaan ini rasanya membuat Renjun teringat. Pada awal pertemanan mereka, Donghyuck selalu berjalan mengikutinya dari belakang. Menurut kemanapun Renjun membawanya. Seandainya boleh kembali ke masa itu lagi, Renjun rela membayar apa saja untuk mewujudkannya.


Pagi itu di sekolah, Mark mengerang keras saat Renjun mengatakan tidak ada perubahan dari hubungan dinginnya bersama Donghyuck setelah kejadian semalam.



"Kenapa aku berteman dengan rubah idiot sih?" kata Mark keras-keras. Lalu menjatuhkan kepalanya ke atas meja. Seperti berusaha menghilang dari sana sekarang juga. Tapi Renjun tidak mengerti apa artinya itu.







Pada akhirnya, Donghyuck yang datang sendiri kepada Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pada akhirnya, Donghyuck yang datang sendiri kepada Renjun. Di akhir pekan. Kedatangan yang begitu mengejutkan. Renjun sama sekali tidak menyangka akan berhadapan dengan Donghyuck saat membuka pintu rumahnya.


Pemuda itu sudah memencet bel berkali-kali dengan tidak sabar sebelum Renjun memutar kunci. Dan Renjun terlalu tercengang saat melihat Donghyuck berdiri di depan pintu. Menggunakan kaos putih polos yang menjiplak tubuhnya dan kedua tangan diletakkan di saku celana jeansnya.



Donghyuck tersenyum canggung saat bertemu mata dengan Renjun, menggerakkan salah satu tangan menyentuh tengkuknya, "Hai." Katanya gugup.



Renjun hanya memandang temannya untuk beberapa waktu. Masih terlalu terkejut melihat Donghyuck di depan pintunya seperti ini. Renjun tidak bisa ingat kapan terakhir kali dia membuka pintu rumah dan berhadapan dengan Donghyuck di depannya. Rasanya itu dulu, dulu sekali. Saat Donghyuck baru pindah ke rumah sebelah.



i'll leave my window open | hyuckren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang