"Rencana Allah lebih indah daripada rencanamu"
- zaujati haddiyatul'umri
.
.
.
.
.
Yang paling mengerikan itu ketika harus mengurus fitting baju pengantin untuk orang yang kita cintai. Sungguh rasanya seperti luka yang ditaburi oleh garam. Itulah yang sedang dirasakan Khanza saat ini.Khanza tidak bisa menolak keinginan adiknya Khalisa untuk menggantikannya fitting baju. Ia hanya bisa pasrah dan mengiyakan
Tak henti hentinya ia mengubar senyum walaupun terasa pahit.
Kini Khanza sedang dalam perjalanan menuju butik kakak ibunya leron.
Selama di perjalanan Khanza terus menunduk walaupun Laila mengajaknya mengobrol namun ia merasa kaku dan canggung satu mobil dengan leron dan Laila. Khanza itu introvert susah menyesuaikan diri. Berbeda dengan khalisa yang super aktif dan humble.
Hanya dua puluh menit, kini mobil leron sudah terparkir rapi di halaman butik. Saking antusiasnya Laila segera bergegas memasuki butik diikuti oleh khanza dari belakang.
Leron tersenyum kecil. Mungkinkah ini rencana Allah. Jika memang benar, leron hanya bisa berdoa bila ia berjodoh dengan khanza pasti akan ada jalannya bukan.
" Semoga kamu juga bisa menggantikan khalisa di hari H khaa... Sebelum kata sah terucap kamu masih bisa jadi pendamping ku khaa...kamu bukan khalisa." Batin leron
Leron tau ia egois. Tapi leron bisa apa. Ia tidak ingin rumah tangganya nanti dengan khalisa di bayang bayangi oleh sosok yang ia cintai khanza.
Bagaimana bisa ia mencintai khalisa sedangkan ia hanya mencintai khanza. Ya hanya khanza. Wanita yang mampu menumbuhkan rasa hangat di hatinya.
Leron tidak tau sejak kapan rasa sukanya tumbuh jadi cinta. Leron tidak ingat. Cinta itu fitrah. Leron bersyukur bisa merasakan jatuh cinta dan mencintai.
Ternyata memang benar lebih baik mencintai daripada dicintai. Mengapa? Karena dengan mencintai seseorang akan tau seberapa besar pengorbanan dan perjuangan yang ia lakukan untuk sang pujaan hati. Walaupun tidak berjodoh. Yang penting ia sempat berjuang bukan.
Jika memang tulus mencinta harus bisa menerima konsekuensinya. Dicintai kembali dengan menerima rasa bahagia yang membuncah atau sebaliknya cinta bertepuk sebelah tangan dengan menerima rasa sakit.
Itu konsekuensi mencintai. Jikalau cara mencintainya tulus apabila tidak berjodoh maka harus ridho harus bisa mengikhlaskan. Biarlah ia bahagia dengan pilihannya dan ikut berbahagia walaupun hati merasakan sakit dan pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan.
Berbeda dengan leron. Ia mencintai dan ia pun di cintai kembali. Namun takdir seolah olah sedang menguji cintanya.
Sungguh luar biasanya takdir Allah. Dan ia hanya bisa mengikuti alurnya takdir.
Bila ia di takdirkan berjodoh dengan khanza, ia amat bersyukur dan bahagia. Namun bila tidak berjodoh ia hanya bisa ikhlas dan mencari kebahagiaannya sendiri.
Tanpa sadar leron termenung terlalu lama di dalam mobil. Ia pun segera menyusul Laila dan khanza kedalam butik.
Karena berjalan tergesa gesa leron tanpa sengaja menabrak seseorang.
Bruk
Leron ingin mengucapkan maap namun sebelum terucap dahinya lebih dulu tersentil oleh orang yang ia tabrak barusan.
Pletak
Leron meringis mengusap dahinya yang tersentil.
" Kalo jalan lihat lihat, noh jalan masih lebar" Ketus orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
zaujati hadiyyatul 'umri (Hiatus)
JugendliteraturSepasang luka yang saling menyembuhkan.... Sepasang luka berakhir saling mencintai... . . . . Pernikahan adalah moment bahagia bagi setiap orang terkecuali Khalisa naadhira. Dihari pernikahannya ia harus merasakan sakit teramat dalam. Pernikahan...