1

816 45 0
                                    

Lee Jihoon, anak pertama seorang petani dan cenayang terkenal di desa daerah Gijang, Busan Korea Selatan. Sejak kecil Jihoon sudah terbiasa dengan hal-hal mistis bahkan ia dapat melihat makhluk-makhluk tak kasat mata. Pertama kali ia dapat melihat makhluk tak kasat mata adalah saat sekolah menengah pertama. Saat itu Jihoon baru pulang dari sekolahnya melewati sebuah danau sekitar pukul 5 sore. Ia melihat seorang wanita menangis dipinggir danau, karena iba akhirnya Jihoon menghampiri wanita itu beniat menghiburnya.

"aku meninggal sebelum aku menyatakan cintaku pada suamiku. Semasa hidupku, aku selalu jahat kepadanya. Kami menikah karna perjodohan dan karna aku terpaksa akhirnya aku selalu menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak. Namun saat aku menyadari kesalahanku dan mulai mencintainya, aku mengalami kecelakaan dan meninggal" ucap wanita tadi sambil menangis

Tunggu, meninggal? Jadi wanita yang dihadapannya ini bukan manusia? Tapi mengapa Jihoon mengajaknya bicara?

Masih larut dalam lamunannya, seseorang menepuk bahu Jihoon pelan. "kau sedang apa disini sendiri nak? Hari sudah semakin larut sebaiknya kau pulang, nanti keluargamu mencarimu" tegur seorang nenek pada Jihoon. Reflek ia melihat sekelilingnya dan benar saja ia sendirian di danau itu. Lalu kemana perginya wanita yang menangis tadi?

"aku tadi sedang berbicara pada seorang wanita yang sedang menangis. Tapi kemana perginya? Apa helmoni melihatnya?"

"wanita menangis? Tidak ada siapapun sejak tadi. Aku hanya melihatmu sedang bicara sendiri" nenek itu menegur Jihoon karena diperhatikan sejak tadi Jihoon seperti sedang berbicara pada seseorang.

Jihoon tentu saja kaget karna yang ia ajak bicara tadi ternyata hantu. Buru-buru Jihoon kembali kerumahnya untuk menemui sang ibu dan menanyakan hal ini.

Setelah sampai dirumah, Jihoon langsung menceritakan yang ia alami tadi. Sang ibu yang sedari tadi hanya menyimak dan sesekali tersenyum pada Jihoon.

"Jihoon-ah, kau memang anakku yang istimewa. Kau diberkahi anugerah untuk dapat melihat mereka. Akhirnya saat yang aku tunggu-tunggu datang juga. Apa kau mau meneruskan pekerjaan eomma?" ibu Jihoon terlihat sangat senang dengan kelebihan yang Jihoon dapatkan karena diantara kedua anaknya hanya Jihoonlah yang memiliki tanda-tanda mewarisi kelebihannya tersebut. Sang adik yaitu Lee Chan sama sekali tidak mendapat tanda seperti dapat merasakan kedatangan makhluk tak kasat mata atau membaca masa lalu.

"tidak eomma. Aku tidak mau sepertimu. Aku mau menjadi dokter seperti keinginan appa sebelum ia meninggal" ayah Jihoon meninggal setahun lalu karena penyakit yang dideritanya. Karena sang ayah tidak memiliki banyak warisan maka sang ibu lah yang menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi cenayang.

.
.

Beberapa tahun berlalu, sekarang Jihoon sudah resmi menjadi seorang dokter bedah spesialis di salah satu rumah sakit ternama di kota Seoul. Menjalani studi kedokteran di Seoul National University dengan beasiswa penuh dan berhasil lulus Cumlaude membuat Jihoon dengan mudah mendapatkan pekerjaan di rumah sakit bernama Hangguk International Hospital.

Sampai saat ini Jihoon masih dapat melihat makhluk tak kasat mata. Namun seolah sudah biasa, Jihoon bersikap acuh meski banyak arwah yang mendatanginya meminta bantuan. Jihoon sebenarnya bingung mengapa para arwah tersebut meminta bantuannya padahal sudah jelas Jihoon bukan cenayang seperti ibunya. Jihoon selalu menolak permintaan para arwah yang meminta bantuan padanya. Bahkan ada beberapa arwah yang marah karna diabaikan Jihoon dan berusaha mengganggunya seperti menyembunyikan berkas pasien atau berusaha mengganggu Jihoon saat melakukan operasi. Untung saja Jihoon sangat profesional jadi gangguan tersebut tidak dapat mengganggunya.

Hari ini Jihoon mendapat shift malam dan berjaga di UGD. Sebenarnya bukan bagian Jihoon untuk berjaga namun dokter yang seharusnya berjaga meminta bantuan Jihoon karena harus menghadiri pemakaman kakak sang ibu.

Tepat pukul 10:10 pintu UGD terbuka dan menampilkan blankar berisi pria dengan tubuh penuh dengan lebam dan darah mengalir dari pelipis dan dadanya.

"pasien mengalami penyerangan di depan sebuah club malam dan mendapatkan luka tusuk di dada dan sepertinya mengalami pendarahan dikepala bagian dalam akibat pengeroyokan. Tekanan darah pasien menurun dan sempat mengalami kejang" ucap seorang petugas medis yang membawa pria tersebut dari lokasi kejadian

"baik segera siapkan ruang operasi dan hubungi dokter anestesi untuk segera bergabung. Jangan lupa cek apa pasien memiliki penyakit lain atau tidak" ucap Jihoon pada asistennya

"baik dokter Lee" setelah mencatat, asisten Jihoon bernama Boo Seungkwan langsung menyiapkan segala kebutuhan operasi dan memeriksa kemungkinan penyakit lain

--

"dokter Lee, pasien memiliki luka tusuk yang dalam dan mengenai jantungnya, lalu benturan di kepalanya sangat kuat dan mengakibatkan pendarahan. Kami sudah menyiapkan kantung darah dan tidak ada penyakit lainnya" suster Boo memberikan catatan medis pada Jihoon yang sudah siap masuk ruang operasi

"baik suster Boo, segera beritahu keluarga pasien operasi akan segera dilakukan" ucap Jihoon seraya masuk ke ruang operasi

.

Suster Boo keluar dari ruang operasi untuk menemui keluarga pasien. "keluarga pasien Tuan Kwon Soonyoung?" tanya suster Boo pada beberapa orang yang berada didepan ruang operasi

"saya kakaknya suster, bagaimana keadaan adik saya?" tanya kakak dari Soonyoung bernama Jeonghan

"pasien saat ini akan menjalani operasi karena luka tusuk yang mengenai bagian jantungnya dan dalam perjalanan menuju rumah sakit pun pasien sempat mengalami kejang. Dan juga terdapat pendarahan di otak akibat benturan dan pukulan dari benda tumpul yang sangat kuat. Tim dokter kami sedang mengusahakan yang terbaik untuk pasien. Dimohon untuk tenang dan berdoa. Terima kasih" jelas suster Boo dan kembali ke ruang operasi untuk membantu Jihoon didalam

Keluarga yang mendengar sangat sedih bahkan sang ibu hampir jatuh pingsan mendengar keadaan anaknya itu.

"jika terjadi sesuatu, kaulah penyebabnya!" ucap sang ibu pada anak pertamanya, Kwon Jeonghan


















....
Tbc













Mian, aku ga paham tentang istilah medis jadi maklumin ya hehe

Sepertinya work kali ini akan update 2x sehari, semoga bisa ya!  :)

Oh My! {SoonHoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang