"dokter Lee, bisakah kita ke Daegu? Aku tak tenang jika belum melihat keadaan kakakku. Ia pasti dipaksa mantan suaminya itu untuk ikut dengannya" cicit Soonyoung
Jihoon menghela nafas. "Daegu itu luas, bagaimana kita bisa menemukan kakakmu dengan mudah?" ucap Jihoon setelah berada di dalam mobilnya.
Soonyoung berpikir sejenak. "ah aku ingat. Dulu aku pernah diceritakan bahwa mantan suami noona itu memiliki perusahaan disana. Eum namanya..namanya apa ya, sebentar aku ingat-ingat" beberapa menit kemudian "ah iya nama perusahaannya itu CSC corp"
CSC corp? Bukankah itu perusahaan elektronik yang cukup bersar? Jika benar begitu akan lebih mudah mencarinya
"baiklah kita kesana sebelum matahari terbenam" ucap Jihoon seraya melajukan mobilnya menuju Daegu
Sesampainya di gedung perusahaan milik mantan suami dari kakaknya Soonyoung, Jihoon menghampiri resepsionis dan menanyakan keberadaan Seungcheol.
"maaf nona, apa kau sudah memiliki janji sebelumnya?" tanya resepsionis atas nama Park Eunha sopan
"eum belum. Tapi aku mengenal istrinya Tuan Choi, Nyonya Jeonghan. Atau bisa beritahuku alamat mereka? Aku kehilangan kontak mereka beberapa tahun lalu" ucap Jihoon bohong
"maaf kami tidak bisa membantu anda nona, Tuan Choi tidak mengizinkan siapapun yang meminta alamat mereka" ucap Park Eunha berusaha tetap sopan
"ada apa ini?" tegur salah satu pria berbadan besar yang dapat dipastikan itu adalah bodyguard
"nona ini menanyakan alamat Tuan Choi" adu Park Eunha
"maaf nona, silahkan tinggalkan tempat ini jika sudah tidak ada kepentingan" ujar tegas sang bodyguard. Jihoon yang merasa ketakutan akhirnya memilih kembali ke mobil yang ia parkir di basement.
"kau lihat sendiri kan? Ternyata tidak mudah menemui kakakmu meski mengetahui kantor suaminya" keluh Jihoon. Soonyoung hanya diam tidak dapat membalas perkataan Jihoon.
"sudahlah aku lapar. Lebih baik cari kedai sekitar sini dari pada aku mati kelaparan" Jihoon melajukan mobilnya menuju sebuah kedai pinggir jalan yang menjual makanan hangat
"dokter Lee" panggil Soonyoung yang sedari tadi diam mengikuti Jihoon
"apa lagi?" ketus Jihoon
"maafkan aku merepotkanmu, tapi hanya kaulah satu-satunya harapanku untuk bertemu dengan kakakku" Jihoon yang mendengarnya hanya mendengus sebal
"kau harus membayarku mahal Soonyoung-ssi" ucap Jihoon asal
"pasti. Aku pasti akan membayarmu mahal setelah aku bangun dari koma nanti. Kau bisa meminta berapapun, aku memiliki perusahaan besar di Seoul" ucap Soonyoung sangat yakin
"yayaya terserah kau saja" singkat Jihoon melanjutkan acara makannya
Setelah kenyang, Jihoon berencana kembali ke apartemennya karena lelah seharian berkendara hingga ia melihat seseorang yang familiar.
"eoh bukannya itu kakakmu?" ucap Jihoon menunjuk ke arah seberang jalan
"kau benar. Ayo kita hampiri" ucap Soonyoung bersiap berlari mengejar sang kakak
Beruntung Jihoon tak ketinggalan jejak Jeonghan meski sempat terjebak lampu merah.
"Jeonghan-ssi tunggu!" teriak Jihoon beberapa meter dibelakang Jeonghan. Merasa dipanggil, Jeonghanpun membalikkan badannya melihat Jihoon yang berlari kearahnya.
"tunggu Jeonghan-ssi, kau mengingatku? Aku Lee Jihoon, dokter penanggung jawab pasien atas nama Kwon Soonyoung" ucap Jihoon terengah akibat berlari
"dokter Lee? Ah ya aku ingat kau yang mengoperasi adikku. Bagaimana keadaannya? Apa ia sudah siuman?" Tanya Jeonghan cepat
Jihoon menggelengkan kepalanya sambil melirik Soonyoung yang sedang menatap Jeonghan sendu.
"Soonyoung-ssi belum siuman dari komanya 3 bulan lalu, untuk itulah aku menemuimu. Bisakah kita berbicara sebentar?" pinta Jihoon. Jeonghan yang penasaranpun membawa Jihoon ke sebuah cafe dekat situ
"jadi bagaimana bisa adikku belum siuman?" ujar Jeonghan memulai percakapan
"setelah operasi tersebut dan Soonyoung-ssi dinyatakan koma, keadaannya semakin menurun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan siuman" jelas Jihoon. Jeonghan semakin merasa bersalah atas kejadian yang menimpa adik kesayangannya itu.
"andai saja ia tidak berada disana mencariku, pasti keadaannya tidak seperti ini" lirih Jeonghan
Saat sebelum Soonyoung mengalami pengeroyokan di depan sebuah club malam, Jeonghan menghilang. Soonyoung mendapat kabar bahwa kakaknya diculik oleh mantan suami yaitu Choi Seungcheol dan akan dijual di sebuah club malam daerah gangnam. Choi Seungcheol dan Kwon Jeonghan bercerai satu tahun lalu karena mengalami kekerasan rumah tangga oleh suaminya. Seungcheol bertemu Jeonghan saat tidak sengaja bertabrakan dan bertemu kembali beberapa minggu setelahnya karena ternyata Jeonghan bekerja di perusahaan rekan Seungcheol di Seoul.
Seungcheol akhirnya mendekati lalu menikahi Jeonghan. Namun beberapa bulan menjalani pernikahan, Seungcheol memperlakukan Jeonghan kasar. Ia sering memukuli Jeonghan atau memaksanya bercinta jika sedang mabuk. Saat resmi bercerai ternyata Jeonghan hamil namun terpaksa harus keguguran karena stres berlebihan. Meski Seungcheol dan Jeonghan sudah bercerai namun Seungcheol masih sering menemui Jeonghan dengan alasan ingin melihat perkembangan sang calon bayi namun malah berujung menyiksa Jeonghan seolah tidak bisa hidup jika belum menyiksanya.
Soonyoung yang tidak terima atas perlakuan mantan kakak iparnya itu selalu berusaha melindungi sang kakak. Namun karena Jeonghan yang terlanjur mencintai Seungcheol harus berbohong kepada adiknya bahwa ia baik-baik saja hingga memutuskan untuk berceraipun Jeonghan hanya beralasan tidak mau memaksa sang mantan suami untuk mencintainya balik.
"Jeonghan-ssi, Soonyoung-ssi merindukanmu"
.....
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My! {SoonHoon}
Fanfiction[END] Berawal dari pertemuan Jihoon dengan arwah Soonyoung hingga perjalanan keduanya dalam setiap moment. Akankah mereka dapat melaluinya? Jihoon, Jeonghan, Seungkwan GS start 210721 end 310721