15

416 38 6
                                    


Semakin hari Jihoon dan Soonyoung semakin dekat. Seperti sekarang, mereka sedang mengobrol melalui video call.

"apa pekerjaanmu sudah selesai?"

'hmm sedikit lagi. Aku hanya harus berada disini sampai proses investasi selesai lalu aku bisa menitipkannya pada orang kepercayaanku disini'

"aku baru sadar jika kau sesibuk itu"

'kau benar, pekerjaanku sebenarnya lebih banyak dari yang dibayangkan. Tidak seperti di drama tv yang memperlihatkan jika CEO sangat santai' kekeh Soonyoung dari sebrang sana

"eiyy tapi di drama tv biasanya CEO akan terlibat cinta lokasi dengan sekretarisnya"

'ya, tapi tidak berlaku untukku. Sekretarisku pria'

"maksudmu jika sekretarismu wanita, kau akan cinta lokasi juga?" ucap Jihoon sebal

'hahaha untuk apa aku cinta lokasi dengan sekretaris. Aku kan sudah cinta lokasi dengan dokter yang merawatku. Jangan cemburu seperti itu'

"mwo? A-aku tidak cemburu" Jihoon terbata dengan wajah merona. Untung saja mereka sedang video call, sehingga Jihoon bisa memberi alasan efek filter aplikasinya

'hmm baiklah kau tidak cemburu. Yasudah, aku akan kembali memeriksa berkasku. Kau jangan lupa makan dan jangan sakit'

"ya, kau juga. Jangan memforsir diri, jika kepalamu pusing kau bisa meminum obat yang kuberikan kemarin"

'baiklah nyonya Kwon'

Tut tut tut

"apa apaan itu? Nyonya Kwon?" ucap Jihoon menatap bingung layar ponselnya yang mati

.
.

"kwan-ie, bagaimana jika kita makan iga bakar hari ini?" ajak Jihoon pada Seungkwan setelah mereka menyelesaikan jam praktek

"hmm i-itu..a-aku tidak bisa--" belum selesai kalimat Seungkwan, seorang pria memanggil nama Seungkwan.

"chagi"
"oh anyeong noona" salam Hansol membungkukkan badan

Jihoon yang bingung hanya dapat menatap Seungkwan dan Hansol bergantian.

"chagi?? kalian sudah sedekat itu?" tanya Jihoon

"eeum kami sudah berpacaran noona" ucap Hansol canggung

"heol daebak! Kwan-ie kau tidak menceritakan apapun padaku" Jihoon tak menyangka jika asistennya kini sudah memiliki kekasih, terlebih pria itu adalah adik dari orang yang sedang dekat dengan Jihoon. Dunia sempit sekali

"maaf eonnie, kami baru resmi 2 hari lalu. Aku menunggu momen yang pas untuk memberitahumu"

"baiklah noona, kami akan pergi makan siang di luar. Apa kau mau ikut?" tawar Hansol

"ani...aku tidak mau menjadi perusak suasana. Kalian saja, aku akan makan siang di kantin rumah sakit"

Hansol dan Seungkwan meninggalkan Jihoon yang masih sedikit syok dengan hal yang diketahuinya

"aku harus menghubungi Soonyoung tentang hal ini" Jihoon mengambil ponselnya di sneil yang ia kenakan

.
.


"dokter Lee"
Sebuah suara menginterupsi perjalanan Jihoon menuju ruang kerjanya. Ia mendapati Yoona yang memanggilnya dari arah belakang

"bisa kita bicara sebentar?"

Disinilah mereka, disebuah cafe sebrang rumah sakit. Keadaan cafe sedikit sepi karena masih dalam jam sibuk.

"ada perlu apa Yoona-ssi?" tanya Jihoon to the point

"aku hanya ingin mengajakmu membicarakan sesuatu. Aku tahu kau sedang dekat dengan Soonyoung. Tapi aku minta padamu untuk menjauhinya, karena Soonyoung akan segera menikah denganku" ucap Yoona mengambil sebuah undangan dari dalam tasnya

"ini undangan pertunangan kami. Mungkin kau sudah tahu jika Soonyoung sedang berada di Jepang. Ia kesana menemui ayahku untuk meminta restu. Kah tahu? Ayahku adalah investor terbesar perusahaan Soonyoung yang ada di Jepang. Dan imbalan dari investasi tersebut adalah perjodohan kami"

"jadi kumohon dokter Lee, sebaiknya kau tidak mendekati calon suami orang lain. Atau kau akan terkena rumor perebut calon suami orang" Yoona meninggalkan Jihoon yang masih terpaku pada sebuah undangan dihadapannya.

Jihoon sungguh terkejut mengetahui fakta jika investasi yang dimaksud Soonyoung itu menyangkut tentang perjodohan juga. Lalu jika ia menyetujui perjodohan tersebut mengapa ia tetap mendekati Jihoon?

.
.

"hyung kau kenapa? Sepertinya gusar sekali? Bahkan makananmu belum kau sentuh" Mingyu datang ke apartemen Soonyoung untuk memberikan berkas yang harus dipelajari Soonyoung, namun ia melihat Soonyoung yang duduk tidak tenang sambil terus melirik ke arah ponselnya di atas meja.

"Jihoon tak merespon pesan dan panggilanku. Padahal kemarin kami masih video call dan membicarakan adikku"

"mungkin Jihoon noona sibuk. Kau bilang dia dokter bukan? Mungkin banyak pasien yang membutuhkannya" Mingyu mencoba menenangkan boss rasa kakaknya itu

"tidak mungkin, biasanya ia akan mengabari meski hanya pesan singkat"
Soonyoung bingung mengapa Jihoon seolah menghindarinya. Soonyoung bahkan meminta Hansol untuk menghampiri Jihoon namun sulit untuk ditemui. Seungkwan mengatakan Jihoon tidak ingin diganggu selain mengenai pasiennya. Akan tetapi ada yang aneh, Seungkwan mengatakan Jihoon seperti jiwa tapi tak ada raga. Terlalu banyak melamun.

Sedangkan ditempat lain, Jihoon terlihat duduk melamun di ruangannya. Semalam ia tidak bisa tidur karena perkataan Yoona masih terngiang di telinga. Jihoon merasa sesak dan kesal. Ia sesak karena mengetahui Soonyoung yang akan bertunangan dengan Yoona meski hanya sebuah perjodohan bisnis. Dan Jihoon merasa kesal juga karena ia seperti wanita bodoh yang bisa jatuh cinta pada pria yang tidak bisa menjadi miliknya.

Ponsel Jihoon terus berdering menampilkan nama Soonyoung di layarnya. Jihoon tak tahu harus menanggapi Soonyoung seperti apa sehingga memilih untuk mengabaikannya selagi Soonyoung di Jepang. Jika Soonyoung sudah kembali baru ia mencari cara untuk menghindarinya.

Malam ini Jihoon memiliki jadwal operasi untuk pasien penderita jantung. Beruntung Jihoon tak kehilangan konsentrasi saat melalukan operasi, bisa-bisa ia ditudul malpraktik jika sampai terjadi kesalahan.

Selesai melakukan operasi, Jihoon menemukan sebuah paperbag berisi makanan dan secarik kertas yang berasal dari Jeonghan mengingatkan agar Jihoon tidak melewatkan makan malamnya. Jihoon tersenyum diperlakukan manis oleh Jeonghan. Meski sudah sangat jarang bertemu namun mereka masih berkirim pesan jika tidak sibuk.

Jeonghan sudah diberitahu mengenai keadaan Jihoon dan mencoba memberikan Jihoon sebelum menanyakan apa yang terjadi versi dirinya.








"aku harus pulang malam ini"













......
Tbc

Ahaayy kapal VerKwan ku berlayar~

Oh My! {SoonHoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang