11

405 36 1
                                    


Sudah lama Soonyoung menghabiskan waktunya berbaring di rumah sakit. Hari ini ia sudah diizinkan pulang oleh Jihoon selaku dokter penanggung jawab namun harus tetap kontrol.

"jja, kita pulang sekarang. Ayo sebelum wanita licik itu mengetahui kau sudah bisa pulang" ajak Jeonghan sebelum Yoona datang dan mengikuti Soonyoung sampai rumah. Membuat tidak nyaman.

"apa aku boleh mampir sebentar ke ruang kerja Jihoon, noona?" pinta Soonyoung

"hmm sepertinya ada yang tidak rela untuk pulang meninggalkan seseorang" goda Jeonghan seraya membantu Soonyoung turun dari kasurnya. Soonyoung hanya terkekeh mengiyakan ucapan Jeonghan

--

"anyeong Jihoon-ah" ucap Jeonghan begitu masuk ke ruangan Jihoon. Jihoon yang tengah mengecek berkas pasien menengok ke sumber suara

"eoh eonnie, Soonyoung-ah. Silahkan duduk. Kalian mau minum?" tawar Jihoon

"tidak perlu Jihoon-ah, kami kesini karena ada seseorang yang ingin pamit" Soonyoung melirik sinis sang kakak yang tengah menggodanya

"siapa? Kau Soonyoung-ah?" tebak Jihoon

"hah? I-iya Hoon-ie aku ingin pamit padamu maka dari itu aku kesini" jawab Soonyoung menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Jihoon hanya meganggukkan kepalanya paham. "jangan terlalu lelah Soonyoung-ah, dan konsumsi makanan bernutrisi" Jihoon mengingatkan

"aigo kalian seperti pasangan kekasih yang saling mengingatkan" tawa Jeonghan terdengar akibat melihat ekspresi Jihoon dan Soonyoung yang malu

Tok tok tok

"masuk"
"eoh Sunbe, ada apa?" tanya Jihoon begitu melihat Joshua masuk ke ruangan Jihoon dan menghentikan tawa Jeonghan

"oh maaf mengganggu, aku tidak tahu kau ada tamu. Aku hanya ingin menantarkan ini dari adikku. Eoh anyeong Jeonghan-ssi" Joshua berniat mengantar bingkisan dari pernikahan sang adik untuk Jihoon dan tak sengaja melihat Jeonghan

"eoh anyeong Tuan Hong. Jadi kau juga dokter disini? Maaf aku tidak tahu" ucap Jeonghan

"gwenchana Jeonghan-ssi aku memang tidak memberitahumu waktu itu"

"apa lukamu masih sakit?" tanya Jeonghan melihat perban di tangan Joshua

"tidak, hanya tinggal menunggu jahitannya kering saja jadi aku perban. Aku tidak ingin pasienku melihatnya dan jadi takut untuk melakukan operasi" jelas Joshua

"dokter Hong ini memang tidak mau terlihat lemah didepan pasien" ucapan Jihoon membuat malu Joshua

"eoh eonnie, Soonyoung-ah bagaimana jika kapan-kapan kita pergi berempat sepertinya seru" ajak Jihoon sambil memberikan kode pada Soonyoung untuk menyetujui ucapannya

"h-hah? Eh i-iya itu ide yang bagus. Noona butuh refreshing dan bertemu dengan orang baru" sahut Soonyoung menerima kode Jihoon

"baiklah, atur saja" Joshua menyetujui ajakan Jihoon dan diiyakan Jeonghan

.
.

Setelah sampai kediaman keluarga Kwon, Soonyoung tidak diberikan waktu istirahat karena ia mendapati Yoona sedang menunggu di ruang keluarga. Soonyoung mengumpat dalam hati pada para maid yang membiarkan wanita itu masuk kerumahnya.

"mengapa kau ada disini?" Soonyoung malas berbasa-basi

"aku kesini karena kata suster disana kau sudah diperbolehkan pulang. Kenapa tidak memberitahuku Soonyoung-ah? Aku bisa menjemputmu" Soonyoung memutar matanya malas

"aku masih punya keluarga, untuk apa meminta bantuanmu. Sekarang kau bisa pergi. Aku masih butuh istirahat" ucap Soonyoung mengambil langkah menuju kamarnya

"aku akan menemanimu Soonyoung-ah. Kau mau makan apa nanti kupesankan" ucap Yoona semangat

"aku tidak mau diganggu siapapun termasuk kau Yoona-ssi. Jadi tolong keluar dari rumahku" ucap Soonyoung dingin

"dan jangan biarkan siapapun masuk rumah ini seenaknya selain keluargaku" lanjutnya seraya menatap salah saru maid yang berada ditempat yang sama.

Soonyoung memilih merebahkan diri di ranjang kamarnya. Sepi. Itulah suasana kamarnya. Biasanya jika di rumah sakit Soonyoung bisa meminta Jihoon untuk datang dan mengajaknya berbincang. Jadi rindu Jihoon.

Lamunan Soonyoung terhenti dengan dering ponselnya. "ya, Mingyu-ya apa ada perkembangan?" tanya Soonyoung pada Kim Mingyu sang sekretaris kepercayaannya yang mengurus perusahaan di Jepang

"bagus. Baiklah. Terus awasi, jika ada perkembangan lain segera hubungi aku" Soonyoung menutup telepon. Mingyu memberi kabar jika perusahaannya yang di Jepang mendapatkan investor baru yang cukup besar dan akan melakukan pertemuan yang mana Soonyoung harus mengambil alih sebagai CEO KH Corp.

'ucapkan selamat tinggal pada pertunangan impianmu, Park Yoona' batin Soonyoung seraya menampilkan smirk nya.

.
.

Soonyoung kembali bekerja di perusahaannya setelah diambil alih sementara oleh adik bungsunya yaitu Hansol. Tak banyak berubah pada kantor Soonyoung setelah sekian lama tidak memantau perusahaannya secara langsung. Soonyoung berada di ruang kerjanya bersama dengan Hansol.

"hyung, karna kau sudah kembali aku ingin meneruskan bisnisku sendiri. Kasihan Wonwoo mengurusnya sendiri" ucap Hansol meminta izin.

Hansol memiliki bisnis di bidang kuliner. Ia mempunyai beberapa cafe dan restoran yang tersebar di Korea. Selama Hansol mengurus perusahaan Soonyoung, ia mengalihkan urusan bisnis kulinernya pada Wonwoo sahabat sekaligus partner Hansol dalam bisnis tersebut.

"kau yakin tidak mau memegang perusahaan ini bersamaku?"

Sebenarnya perusahaan yang dipimpin Soonyoung adalah milik sang ayah namun karena Soonyoung merupakan anak laki-laki pertama. Ia lah yang meneruskannya meski Hansol sudah diminta ikut membantu oleh sang ayah sebelum beliau meninggal, namun Hansol memilih merintis bisnisnya sendiri tanpa bantuan dari keluarganya.

"dari awal hingga sekarang aku sangat yakin hyung. Bisnisku sudah mempunyai nama di dunia kuliner" ucap Hansol penuh keyakinan

"baiklah, namun jika kau ada kesulitan sekecil apapun beritahu aku. Aku akan membantumu bagaimanapun caranya" Soonyoung memang protektif pada keluarganya terutama pada adiknya ini yang kadang masih butuh bimbingan. Untung saja ia memiliki partner seperti Wonwoo yang dewasa dan bijak sehingga mereka berdua dapat menjalankan bisnisnya dengan lancar

Setelah berbincang dengan Soonyoung, Hansol bergegas menuju cafenya untuk meeting dengan Wonwoo dan beberapa pengurus cafe serta restorannya.

Meeting kali ini cukup lama karena membahas rencana pengembangan bisnis mereka. Setelah selesai meeting, Hansol memilih membantu karyawan cafe.

"Hansol-ah, kau tidak perlu membantu. Lebih baik kau istirahat, pasti lelah mengurus perusahaan dan juga bisnis ini" nasihat Wonwoo

"gwenchana, aku hanya melemaskan ototku yang kaku" kekeh Hansol

"terserah kau saja. Aku akan ke resto kita yang di Gangnam ya. Taehyun mengatakan ia ingin aku mencicipi makanan untuk menu baru" jika biasanya Hansol memilih membantu karyawan di cafe, Wonwoo lebih memilih membantu para koki di restorannya jika ada menu baru.

Sepeninggalan Wonwoo, Hansol memilih menjaga kasir hingga pintu cafe terbuka dan menampilkan seseorang wanita cantik.





"selamat siang, selamat dat--"










.....
Tbc

Siapakah wanita yang bikin Hansol kaku? :D

Oh My! {SoonHoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang