Setelah melewati 4 jam operasi, Jihoon selaku penanggung jawab pasien atas nama Kwon Soonyoung menghampiri keluarga pasien untuk mengabarkan kondisinya.
"tim kami sudah melakukan terbaik yang kami bisa. Luka pasien yang mengenai bagian jantungnya sudah kami tutup begitu juga pendarahan di otaknya. Namun karena benturan yang cukup keras di bagian kepala belakang membuat pasien saat ini kami nyatakan koma" ucapan Jihoon nampaknya begitu memilukan bagi seluruh keluarga pasien. Setelah Jihoon menginggalkan keluarga Soonyoung, suasana sekitar menjadi tegang.
"anakku seperti ini karna ulahmu! Soonyoung celaka karna terus-terusan menolongmu dari kejaran musuh-musuhmu! Sekarang anakku koma dan tidak tahu kapan akan bangun. Apa kau masih punya muka untuk berada disini?!" ibu Soonyoung nampak sangat murka pada Jeonghan dan secara tidak langsung mengusir anak tirinya itu.
Jeonghan adalah kakak tiri Soonyoung. Ibu Jeonghan yang bernama Kim Jaejoong adalah sahabat baik ayah dan ibu kandung Soonyoung sewaktu kuliah dulu. Namun jauh sebelum Kwon Haesoon ayah Soonyoung menikah dengan Lee Younghee ibu kandung Soonyoung, Jaejoon dijebak hingga hamil anak Haesoon. Akan tetapi kehamilan Jaejoon tidak pernah diketahui siapapun hingga pada umur 2 tahun, Jeonghan diantarkan oleh sang ibu untuk menemui ayah kandungnya. Saat itu ibu Jeonghan dinyatakan kanker otak stadium akhir sehingga ia memilih menyerahkan Jeonghan pada sang ayah agar dapat hidup dengan layak.
Jeonghan dan Soonyoung saling menyayangi selayaknya saudara kandung. Soonyoung tidak pernah mempermasalahkan status Jeonghan. Justru Soonyoung sangat dekat dengan sang kakak tiri dibandingkan dengan sang ibu. Ditambah dengan kehadiran adik Soonyoung bernama Hansol, mereka bertiga sangat akrab hingga dewasa meski Jeonghan sendiri yang tidak mendapat kasih sayang dari sang ibu. Hanya Soonyoung dan Hansol yang ia punya. Sang ayah saat itupun tidak dapat berbuat apa-apa karena disatu sisi ia merasa bersalah telah mengkhianati istrinya.
Karena merasa bersalah pada sang adik yang ikut terseret kedalam masalahnya, Jeonghan memilih pergi jauh dari keluarga yang telah memberinya tempat bernaung. Berharap sang adik cepat sadar dan menjalani kehidupan normalnya tanpa gangguan Jeonghan.
--
3 bulan berlalu namun belum ada tanda-tanda Soonyoung akan siuman. Jihoon rutin memeriksa keadaan Soonyoung setiap hari tanpa lelah. Hingga suatu malam saat Jihoon berkunjung ke kamar rawat Soonyoung, Jihoon menemukan seseorang terduduk menghadap jendela menatap langit tanpa bintang.
"permisi, saya dokter penanggung jawab pasien Tuan Kwon Soonyoung akan memeriksa keadaan beliau" izin Jihoon pada satu-satunya orang dikamar tersebut selain pasien.
Merasa ada yang berbicara, sosok tersebut membalikkan badannya dan melihat Jihoon bingung. "kau bisa melihatku?" tanya Soonyoung. Jihoon terkejut karena yang ia ajak bicara memiliki wajah yang sama dengan pasiennya.
"k-kau" ucap Jihoon terbata
"jadi kau benar bisa melihatku dokter? Aku Soonyoung yang terbaring diatas kasur itu" Soonyoung menatap sendu tubuhnya yang tergeletak tidak berdaya diatas kasur dengan alat medis yang menempel di tubuhnya
"b-bagaimana bisa kau keluar dari tubuhmu padahal kau belum meninggal?" Jihoon bingung karena baru kali ini ia menemukan ada jiwa yang dapat keluar dari tubuhnya
"aku juga tidak tahu, semalam aku terbangun tapi tubuhku tetap dikasur. Aku berusaha berbicara pada ibu dan adikku tapi mereka tak mendengarku" jelas Soonyoung
"ah begitukah" singkat Jihoon tak tahu harus menanggapi apa
"dokter, apa kau melihat kakakku? Ia lebih tinggi sedikit dariku, berambut sebahu dan sangat cantik" tanya Soonyoung
"aku tidak melihat wanita manapun selain ibumu selama kau dirawat disini" wajah Soonyoung berubah sendu mengetahui sang kakak tak menjenguknya
"kalau begitu aku permisi" pamit Jihoon namun ditahan Soonyoung
"bantu aku dokter, bantu aku mencari kakakku" pinta Soonyoung
"maaf aku tidak bisa. Permisi" Jihoon tidak mau berurusan dengan arwah atau apapun sebutan untuk Soonyoung saat ini
Jihoon berhasil keluar dari kamar rawat Soonyoung namun sepertinya ia tidak dibiarkan tenang oleh Soonyoung. Ia diikuti sampai ke ruangan pribadinya.
"ayolah dokter bantu aku. Hanya kau yang dapat menolongku" rengek Soonyoung
"aku tak mau berurusan dengan arwah penasaran sepertimu!" ucap Jihoon lalu meninggalkan Soonyoung di ruangan Jihoon
...
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My! {SoonHoon}
Fanfiction[END] Berawal dari pertemuan Jihoon dengan arwah Soonyoung hingga perjalanan keduanya dalam setiap moment. Akankah mereka dapat melaluinya? Jihoon, Jeonghan, Seungkwan GS start 210721 end 310721