Hari ini Jihoon dan Joshua menghadiri sebuah seminar tentang metode penanganan untuk penderita kanker. Seminar diadakan di rumah sakit mereka sehingga tidak perlu meninggalkan pasien yang memiliki jadwal konsul.
"Jihoon-ah, kau sedang sakit? Kuperhatikan sedari tadi kau melamun. Lebih baik kau istirahat saja, biar aku yang mengurus pasienmu nanti" ucap pria kelahiran Amerika itu
"gwenchana Sunbe, hanya memikirkan sesuatu" Jihoon terdiam sesaat
"eum Sunbe, jika tiba-tiba kau diajak menikah dengan orang yang baru kau kenal bagaimana?" tanya Jihoon
"kau diajak menikah?" tebak Joshua
"bukan. Emm ini tentang temanku" Jihoon beralasan
"ya tidak bagaiman bagaimana. Cinta itu bisa datang kapan saja Jihoon-ah. Kau tidak bisa memprediksi waktunya. Katakan pada temanmu, jika hatinya yakin maka terima saja ajakan menikahnya" Joshua memberikan nasihatnya pada Jihoon. Joshua merasa bahwa yang dikatakan oleh Jihoon adalah dirinya sendiri bukan temannya. Jihoon hanya mengangguk paham.
"ah ya Jihoon-ah, bagaimana menurutmu jika aku mendekati Jeonghan?" tanya Joshua
"kau menyukainya Sunbe?"
"ya sepertinya. Ia berhasil membuatku penasaran" kekeh Joshua
"woah, akhirnya! Jeonghan eonnie itu wanita yang sangat baik. Aku saja yang sesama wanita menyukainya" Jihoon berfikir Jeonghan adalah wanita sempurna namun memiliki kisah yang memilukan
"baiklah, aku akan mendektinya" Joshua bertekad
"aku akan mendukungmu Sunbe!"
.
."kau memintanya untuk menikah??" pekik Jeonghan setelah mendengar cerita Soonyoung mengenai ajakan menikahnya pada Jihoon beberapa hari lalu
"itu satu-satunya yang terlintas di benakku noona"
"kau mencintai Jihoon?"
"kurasa iya. Aku selalu berdebar saat bersamanya bahkan saat aku menjadi arwah. Ia juga salah satu alasanku untuk belajar memegang benda saat itu. Dan aku tidak suka melihatnya dekat dengan salah satu dokter disana"
"dokter Hong?" tebak Jeonghan
"bukan. Ia dokter syaraf jika tidak salah. Aku beberapa kali melihat mereka sangat dekat"
"baiklah jika kau benar mencintainya maka noona akan membantumu. Tapi lebih baik kau selesaikan dulu urusanmu dengan Yoona" Jeonghan memberi saran
"aku akan ke Jepang bulan depan menemui investor baru, setelah deal baru aku akan menyingkirkan Yoona dari hidupku" ucap Soonyoung
.
.Sudah berapa hari ini Jihoon terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya. Ia terlampau sering melamun jika saja asistennya tidak menegur.
"dokter Lee, ada tamu yang menunggumu setelah ini" ucap Seungkwan melihat Jihoon sedang membersihkan tangannya setelah melakukan operasi
"siapa?"
"Jeonghan eonnie"
"baiklah, terima kasih Boo" Jihoon bergegas menuju ruangannya dan menemukan Jeonghan sedang duduk di sofanya
"eoh eonnie, tumben kau kesini? Ada yang bisa kubantu?" ucap Jihoon mendaratkan bokongnya di sofa sebrang Jeonghan
"sebenarnya aku hanya mampir kebetulan aku diajak makan malam oleh temanmu"
Jihoon menaikkan sebelah alisnya "temanku? Siapa?"
"dokter Hong. Tadi siang ia mengajakku makan malam dan kebetulan aku sedang berada di dekat sini jadi sekalian saja aku yang ke rumah sakit" seminggu lalu setelah Joshua memberitahu Jihoon bahwa ia ingin mendekati Jeonghan, Joshua dan Jeonghan tidak sengaja bertemu di minimarket dan mereka bertukar nomor telfon.
"dokter Hong?? Woah ternyata ia serius dengan perkataannya" Jihoon takjub dengan keberanian Joshua
"memangnya dia bicara apa padamu?" tanya Jeonghan penasaran
"beberapa waktu lalu saat kami pergi ke seminar, ia bilang menyukaimu eonnie. Dokter Hong pria yang baik dan setahuku ia belum pernah berpacaran" ucap Jihoon
"tapi kau tahu sendiri Jihoon-ah, aku sudah pernah menikah. Apa mungkin ia masih menerimaku?" sendu Jeonghan
Jihoon berpindah posisi menjadi bersebelahan dengan Jeonghan dan memegang tangannya.
"eonnie tidak perlu mengkhawatirkan itu. Dokter Hong adalah pria yang memegang perkataannya. Aku cukup kenal baik dirinya. Lagipula jika ia menyukaimu dan ingin lebih dekat denganmu itu artinya ia sudah menerima keadaanmu" ucap Jihoon lembut
"aku harap begitu" senyum Jeonghan
.
."Jihoon eonnie, aku akan keluar sebentar membeli cemilan di cafe diamon. Apa kau ingin menitip sesuatu?" tanya Seungkwan. Mereka sedang beristirahat di ruanganan Jihoon setelah selesai melakukan operasi
"tidak Kwan-ie, aku sedang tidak bernafsu. Aku--" ucapan Jihoon terhenti saat ponsel Seungkwan berdering
"yeoboseo?"
'em hai Seungkwan, apa kau sedang di rumah sakit?' tanya Hansol dari seberang sana.
"tentu saja, aku kan bekerja dirumah sakit bukan di kantor pos Hansol-ssi"
'ah benar juga hehe. Apa kau ada waktu? Ayo makan siang bersama'
"hmm baiklah, aku juga sudah selasai shift"
'good. Aku akan sampai 10 menit lg'
"hm sampai nanti"
Tuutt
"Hansol?" ujar Jihoon dengan tatapan penuh selidik
"beberapa minggu yang lalu saat aku membeli cheesecake untuk kita, aku bertemu Hansol dan ternyata ia bekerja disana" cerita Seungkwan
"bekerja disana? Sepertinya tidak mungkin orang kaya sepertinya bekerja di cafe. Mungkin itu cafe miliknya" ucap Jihoon asal
"benar juga"
.......
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My! {SoonHoon}
Fanfiction[END] Berawal dari pertemuan Jihoon dengan arwah Soonyoung hingga perjalanan keduanya dalam setiap moment. Akankah mereka dapat melaluinya? Jihoon, Jeonghan, Seungkwan GS start 210721 end 310721