2'Awal Pertemuan

104 49 50
                                    

     Suasana South Station Cafe malam itu sangat ramai terutama kalangan remaja."Bro rame gini tu muka suram amat kek idup lo"

     "Dit menurut lo memperjuangkan orang yang kita sayang itu salah ga sih?" satu tegukan cappucino membasahi tenggorokan Rhaka yang terasa kering.

     "Denger Rhak, memperjuangkan seseorang yang kita sayang itu sama sekali ga salah tapi yang salah itu, memperjuangkan orang yang ga pernah sayang sama kita"

     Rhaka menoleh pada Dodit ia masih tidak paham dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulutnya."Jadi menurut lo gue salah kalo merjuangin Farah?"

     "Sekarang gue tanya apa lo ga capek dari zaman SMA lo ngejar dia tapi ga pernah ada ujungnya?"

     "Gue ga akan pernah capek buat merjuangin orang yang gue sayang" kepala batu Rhaka memang tidak ada tandingannya.

     "Tapi apa Farah sama sama lo?"

     Rhaka sempat terdiam mendengar perkataan Dodit, namun ia kembali melanjutkan ucapannya."Oke stop. Tapi intinya gue akan terus perjuangin Farah sampe gue bisa dapetin dia, dan btw apa lo ada cara biar Farah mau sama gue?".

     Dodit memasang wajah belaga berpikir."Gue rasa percuma sih kalo seandainya lo terus paksa dia buat jadi cewek lo dan nanti pada akhirnya dia nerima lo atas dasar kasihan, itu sama aja boong"

     Dua-duanya sama-sama terdiam,Dodit yang tidak habis pikir dengan orang di depannya itu dan Rakha yang masih berpikir keras bagaimana ia dan Farah bisa mempunyai hubungan.

     Terdengar suara merdu sedang bernyanyi di live music cafe tersebut yang menarik perhatian Dodit."Rhak Rjak lo harus liat sih cewe yang lagi nyanyi di atas panggung live music itu,beuh berasa dinyanyiin bidadari cuy cakep bener"

     "Gua ga tertarik"

*

     "Eh Nat sini" Panggilnya setelah ia selesai mengisi di panggung live music Cafe South malam itu.

     Nathan berjalan menghampiri Shasya yang tak jauh dari dirinya."Ada apa Sya?"

     Pandangan Shasya beralih pada seorang pria yang terhalang 2 meja di depannya."Lo kenal cowok itu?" pandangannya belum juga teralihkan pada pria tersebut.

     Bingung dengan pertanyaan Shasya,Nathan mengikuti arah pandangan Shasya sampai akhirnya ia mengetahui siapa sosok yang dipertanyakan temannya itu."Oh dia Rhaka yang suka nongkrong disini, dia anak universitas Sriwijaya anak teknik dan biasanya dia yang ngisi live music di cafe ini"

     Shasya memanggut-manggut menanggapi jawaban Nathan."Bahkan tanpa gue tanya secara detail lo langsung peka, emang temen gue sih lo"

     "Lo naksir dia?"

     Ternyata jawaban Shasya di luar dugaan Kila dan Nathan."Kayaknya dia cinta pandangan pertama gue" senyuman devil's tercetak di bibir Shasya.

     "Lo ga bercanda Sya?" Kila menatap Shasya tak percaya bisa-bisanya sahabatnya itu suka pada orang yang belum sama sekali ia kenal."Baru aja kemarin lo kesel gara-gara si Fathir nyakitin hati lo sekarang lo mau mulai jatuh cinta lagi?"

     Shasya mengangkat bahu tak acuh."Gue ga peduli apapun yang gue pengen harus gue dapetin,emangnya lo suka sama Nathan tapi ga pernah lo nyatain"

     Lagi-lagi Kila menatap Shasya tak percaya dengan ucapannya."Syaa!"

     "Lo coba aja samperin dia Sya" saran Nathan."Ajak kenalan siapa tau bisa jadi gacoan"

I HATE AND I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang