6'Plan

61 40 23
                                    

"KILAAA!!!" teriakan Shasya berhasil membangunkan Kila yang sedang tertidur pulas itu.

Kila mengucek matanya dan berusaha membuka mata yang terasa sangat lengket."Eughh apaan si Sya ah!"

"Udah jam 7 bego, kita harus ke Jakarta ayooo cepetannn!!" di depan meja rias, Shasya berteriak sembari merapikan rambut kepangannya itu.

"HAH JAM 7?!" Kila terbangun dari tempat tidurnya yang terasa nyaman itu dan bergegas lari ke dalam kamar mandi.

*

Masih dengan hari-hari seperti biasanya,Rhaka kini sedang bersiap untuk pergi kuliah karena memang hari ini ia ada pelajaran yang padat.

"Gengs Rhaka Rhaka noh" Desta yang sedang bermain gitar melihat sahabatnya sedang berjalan ke arahnya dengan langkah gontai seperti biasanya dilengkapi wajah datar yang terlihat sangat cool.

Dodit yang berada di samping Desta berdiri dan menepuk bahu Rhaka saat ia sudah berada di depan keempat sahabatnya itu."Masih dengan problem yang sama Rhak?"

"Udahlah Rhak lo itu terlalu dibutakan dengan satu wanita sampai lo lupa bahwa ada banyak cewe di kampus ini yang tergila-gila sama lo" kini Rival yang menyahut sambil memainkan handphonenya.

"Than temen lo yang kemarin di cafe itu siapa namanya?" tiba-tiba saja Rhaka menanyakan tentang Shasya.

"Shasya maksud lo?"

Dodit yang sudah tau Shasya pun langsung menyahut."Wah dia harus jadi cewe gue sih gokil udah cantik pinter nyanyi main gitar pula" ucap Dodit yang dengan semangat antusias untuk mendapatkan Shasya.

"Siapa siapa, parah lo Than punya temen cewe ko ga ngenalin ke gue" si buaya darat as Fathir itu langsung semangat jika menyangkut perempuan cantik.

"Kalo gue kenalin ke lo bakal jadi mangsa ke berapa hem?" Nathan beranjak dari tempat duduknya dan pergi."Gue mau ke kantin, laper".

Biasanya mereka akan membuntuti Nathan, tetapi kali ini hanya Rhaka yang mengikuti Nathan di belakangnya."Ngapa lo Rhak? Tumben amat"

"BU NASI AYAMNYA 1 SAMA ES TEH MANIS YA!" jarak antara kursi yang diduduki Nathan dengan stand makanan memang cukup jauh jadi Nathan berteriak saat memesan makanannya."Lo mau juga?"

"Belum laper" Rhaka masih sedikit canggung untuk menanyakan beberapa hal tentang Shasya pada Nathan."Em Nat Shasya itu siapa lo?"

Senyuman remeh terukir di bibir Nathan."Dia itu temen gue waktu SMP di Jakarta dulu,sebenernya dia itu adik kelas gue tapi kita anggap temenan aja karena ya panjang lah ceritanya dan dia kesini untuk liburan denger-denger sih dia mau kuliah disini juga" Nathan sengaja memancing Rhaka karena ia sangat tau temannya yang satu ini.

Rhaka hanya mengangguk-anggukan kepalanya ada satu hal tujuannya tapi jika ia langsung mengatakan pada Nathan pasti ia akan diledek oleh teman-temannya nanti.

"Lo mau kontak dia?"

WTF!! Nathan seperti tau apa yang ia ingin katakan, hanya saja Rhaka terlalu gengsi."Ah apaan engga gue ga mau minta nomor dia"

"hahahha Rhak sampe kapan lo mau gedein gengsi lo itu,malah ya kalo lo mulai ada rasa sama si Shasya itu bagus karena lo bisa sedikit-sedikit ngelupain si Farah"

I HATE AND I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang