Shasya masuk ke dalam kamarnya dan terduduk di depan meja rias sembari menatap pantulan dirinya didepan cermin.
Tak lama handphone Shasya bergetar saat dirinya sedang sibuk memperhatikan dirinya di pantulan cermin, ternyata Kila yang menghubunginya.
"Hallo Kil?"
"Sya gue lagi diluar sama Nathan, gue minta tolong bilang sama tante Shiren kalo gue pulang agak telat takutnya gue pulang agak maleman".
Shasya mengerutkan keningnya sembari menatap layar handphonenya. 'Dasar anak baru kenal cinta' -pikirnya.
Tak mau membahas lebih lanjut Shasya meng-iyakan perkataan Kila karena dirinya pun sedang sangat lelah. "Iya nanti gue sampein".
"Sya lo baik-baik aja kan?".Merasa suara Shasya yang tak bersemangat, Kila menyadari hal itu.
"sangat baik-baik saja hehe yaudah have fun babe! ".Sengaja nadanya dibuat senang agar sahabatnya yang sedang bahagia tak khawatir padanya, langsung Shasya menutup teleponnya.
Shasya kembali menatap cermin. "Gapapa Sya gak ada yang baik-baik aja di dunia ini, keep strong!" Ujarnya sembari mengusap kedua bahunya seperti memeluk dirinya sendiri.
Tak mau berlama-lama ia merasa down Shasya bangkit dari duduknya karena masih banyak hal yang harus ia lakukan untuk hari esok dan seterusnya.
Selesai bersih-bersih, kini Shasya turun untuk makan malam menemui Shiren. "Hai tan". Sapanya saat melihat ada shiren yang sedang dimeja makan juga.
"Eh Sya kapan kamu pulang?".
"Belum lama tante".
Shasya terduduk dan mulai mengambil piring dengan raut wajah yang masih sedih bahkan Shiren pun bisa melihat hal itu.
"Sya!".Shiren mengelus tangan Shasya yang berada di depannya. "Are you okay sayang?".
Tak mau terlihat bahwa dia sedang tak baik-baik saja, Shasya mencoba mengukir senyum seikhlas mungkin. "Seperti yang tante lihat aku sangat baik-baik aja tante hehe".
Shiren tersenyum bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang remaja yang sedang tumbuh di dunia orang dewasa. "Kalo butuh tante selalu disini ya Sya gak usah sungkan anggap aja tante ini mama kamu selama kamu masih dirumah ini".
"Makasih banyak ya tan".Shasya membalas genggaman Shiren dan melanjutkan aktivitasnya untuk mengisi amunisi.
Setelah selesai, Shasya melanjutkan aktivitasnya memasukkan beberapa jenis makanan sekaligus buah kedalam kotak makanan. " Oh iya tante, Kila pesen sama aku dia izin kalo malam ini pulang sedikit telat sekalian juga aku mau izin keluar sebentar ke komplek sebelah tante mau mampir ke rumah temen kampus Shasya".
"Wow ternyata kamu ada temen satu kampus juga yaaa di deket sini".
"Hehe iya tan".Shasya memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam paper bag dan satu benda di dalamnya.
"Kalo gitu Shasya pamit ya tante, assalamualaikum".
"Waalaikumsallam sayang, hati-hati ya!"
Shasya tersenyum lalu mengangguk dan berjalan ke arah luar rumah untuk menghampiri rumah Rhaka.
Tak butuh waktu sampai beberapa jam Shasya hanya berjalan kaki untuk sampai di rumah Rhaka.
Rumah yang terlihat damai namun tak berkesan kesepian, tak lama ada seorang perempuan paruh baya keluar dari rumah tersebut dan itu adalah bundanya Rhaka.
"Ada yang bisa saya bantu nak?".Tanya wanita tersebut pada Shasya.
"Eum hallo tante aku Shasya temen kuliahnya Rhaka apa bener ini rumahnya?".Jawabnya dengan sangat sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE AND I LOVE YOU
Teen FictionShasya Anandita, cewek keras kepala yang menganggap bahwa Rhaka adalah lelaki yang diciptakan Tuhan Khusus untuk dirinya.Seringkali Rhaka menyakiti dirinya tetapi itu tidak membuat Shasya putus asa dia terus memperjuangkan Rhaka sampai ia menjadi mi...