Yibo terbangun diruangan yang dia sendiri tidak tahu dimana.
Tangan dan kakinya terikat disisi ranjang, membuatnya berteriak frustasi.
"Ruangan ini kedap suara," ucap seseorang yang muncul dari balik kegelapan dan Yibo dapat melihat wajah rupawan tersebut bersinar terkena cahaya bulan yang menembus jendela.
"Apa mau mu?!" teriak Yibo murka ketika sosok tersebut menunjukan sisik ular yang ada pada pipi kanannya.
"Tubuhmu," jawabnya singkat.
"Dasar mahluk jahat! Kau pikir aku mau memberikan tubuhku, hah?!" maki Yibo membuat sosok tersebut terkekeh.
"Aku adalah tamengmu dan tubuhmu adalah milikku. Aku harap aku bisa bersikap lembut padamu tapi rasanya itu mustahil," ucapnya panjang lebar sembari mendekati Yibo yang meringsut ketakutan.
Perlahan namun pasti sosok tersebut berjalan mendekati Yibo dan akhirnya sosok tersebut retak kemudian pecah layaknya cermin.
Yibo menatap terkejut pada pecahan cermin tersebut.
"Dia...apa dia meninggal'kanku?"
Yibo langsung terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling. Dia kira itu hanya mimpi tapi ternyata dia kini berada di ruangan seseorang yang entah dia tidak tahu itu siapa.
"Kau sudah bangun?" ucap seseorang seraya memberikan gelas air pada Yibo.
"Pak Xiao Zhan?" ucap Yibo terkejut melihat dosennya.
"Kau-..."
"Bukankah seharusnya kau tahu bahwa aku adalah tamengmu?" tanya Xiao Zhan membuat Yibo tercengang.
Bukan mimpi, batin Yibo. Dia sempat melihat Xiao Zhan dalam mimpinya sebagai sosok yang paling dia benci tapi tidak menyangka bahwa itu adalah kebenaran.
"Jangan takut. Jika aku melukaimu maka aku juga terluka," ucap Xiao Zhan sembari tersenyum tipis.
Yibo dengan refleks mengambil pecahan kaca yang entah kenapa banyak sekali berserakan diruangan tersebut dan menusuknya tepat di dada Xiao Zhan.
Xiao Zhan mengeraskan rahangnya, ketika bau darah menyapa indra penciumannya.
Yibo langsung memegangi dadanya. Dia merasakan sakit yang luar biasa dari dadanya.
Xiao Zhan merangkul Yibo ketika tubuh Yibo tampak lemas begitu juga dengan tubuh Xiao Zhan, meski begitu Xiao Zhan masih bisa menguasai tubuhnya.
"Jangan macam-macam denganku atau kau akan merasakan sakit yang sama denganku," ucap Xiao Zhan dingin.
Yibo menatap sengit Xiao Zhan. Tentu dia belum tahu jika dirinya masih terhubung dengan sosok tersebut.
"Bagaimana kau bisa hidup?! Aku sudah mengusir jiwamu!" teriak Yibo murka meski kini dadanya kian sakit karena kebencian yang menguasai dirinya.
Xiao Zhan jatuh terduduk, dadanya sesak bahkan dua kali lebih sakit dari Yibo. Apa yang tubuh Yibo rasakan akan selalu berefek pada jiwanya.
Xiao Zhan kesulitan bernafas dan tangannya dengan cekatan mengambil cermin.
"Hentikan!" teriak Xiao Zhan.
Bruk
Tubuh Yibo terkulai lemah setelah cermin tersebut pecah. Mereka masih terhubung melalui cermin karena Xiao Zhan adalah mahluk yang terlahir dengan kebencian luar biasa sehingga cermin pun akan retak jika berhadapan dengan jiwa Xiao Zhan yang asli ataupun teriakkan Xiao Zhan yang bagaikan tombak kebencian.
Xiao Zhan bernafas lega karena tubuhnya berangsur-angsur membaik.
Dia hanya mahluk malang yang penuh kebencian, tetapi dia ingin melindungi seseorang yang bahkan membenci dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway 1 [ZhanYi] ✔
FanfictionJika saja takdir berbaik hati, maka kisah mereka tidak akan terjadi. Namun takdir berkata lain, dia mengikat seluruh benang takdir pada keduanya. Yang satu adalah mahluk penuh kebencian dan satu lagi manusia, akankah kisah mahluk dan manusia ini ber...