Setelah insiden Yibo pingsan
Yibo kini tengah terbaring tidak berdaya diruangan perawatan.
Jujur dia merindukan suara itu, tapi pikirannya selalu menolak untuk menerima kembali kehadiran sosok itu ditubuhnya.
Xiao Zhan datang ke ruang perawatan. Niat hati ingin mengambil obat pereda sakit kepala karena kepalanya pening sekali dan wajahnya juga tampak pucat.
Yibo tengah terbaring lemah sembari mengerjapkan matanya untuk menghalau rasa pening dan sakit yang dia rasakan.
Xiao Zhan merasakannya. Merasakan aura pemuda itu dekat dengannya. Entah mengapa dengan perlahan-lahan dia mendekati ranjang tersebut.
"Loh? Pak Xiao Zhan?" ucap Yibo terkejut ketika melihat Xiao Zhan menghampirinya sembari memegangi kepalanya.
"Yibo?" ucap Xiao Zhan terkejut...tentu saja dia terkejut, dia tidak menyangka bahwa jiwanya masih bisa merasakan aura tubuh pemuda tersebut, padahal sudah 2 tahun bakangan ini perasaannya tidak terhubung dengan tubuh tersebut.
"Kamu kenapa?" tanya Xiao Zhan sembari berdiri di tepi ranjang.
"Cuman pusing aja Pak. Bapak ngapain disini?" tanya Yibo penasaran.
Pantas saja kepalaku berdenyut sakit, rupanya tubuhnya juga sakit, batin Xiao Zhan.
"Bapak sakit kepala habis denger teriakannya Jiyang," ucap Xiao Zhan bercanda. Yibo cuman ketawa mendengar nama temannya dibawa-bawa menjadi penyebab sakit kepala dosennya.
Rasa pening Yibo berangsur membaik begitu juga Xiao Zhan. Karena sedari awal mereka adalah satu.
"Bapak dengar kamu cuti setahun. Kenapa?" tanya Xiao Zhan penasaran, ya dia tadi sudah membaca detail mahasiswa barunya.
"Itu...."
Mata Yibo bergerak gelisah. Dia bingung akan alasan yang perlu dia berikan.
"Maaf, bapak tidak berniat membuatmu gelisah," ucap Xiao Zhan seraya menepuk kepala Yibo.
"Kalau begitu bapak permisi. Maaf mengganggu," ucap Xiao Zhan dan setelahnya dia benar-benar pergi.
Yibo mengerutkan dahinya, merasa tidak asing akan perilaku hangat dosennya dan yang paling aneh adalah dosennya tahu dia sedang gelisah. Sebenarnya siapa Xiao Zhan?
***
Xiao Zhan merutuki dirinya sendiri.
"Seharusnya aku betingkah seakan tidak mengenalnya, aku yakin dia berfikiran macam-macam tentangku," gumamnya.
Dadanya kembali sakit, dia tahu jika mengambil wujud manusia yang lain dia akan selalu mengalami hal ini. Tapi dia juga tidak bisa bertahan pada tubuh orang itu yang telah mengusir jiwanya yang malang. Jika dia memaksa tetap tinggal, maka jiwa asli anak itu jadi taruhannya.
"Sedikit lagi, aku harus bisa memilikimu. Tapi...bagaimana caranya?!" teriak Xiao Zhan frustasi dan dengan segera mengambil cermin yang sudah retak dan membantingnya sehingga pecahannya berserakan dilantai.
Dia ingin tubuh itu lagi. Jika mereka terbagi menjadi dua seperti ini maka sudah dipastikan, hanya satu dari mereka yang bisa hidup dan tentunya itu Xiao Zhan, mahluk penuh kebencian.
"Wang Yibo!" geram Xiao Zhan.
***
Yibo menoleh ketika namanya terasa dipanggil oleh seseorang, tapi dia tidak menemukan orang tersebut berada disekitarnya. Apakah itu hanya ilusi, atau...mungkinkah?
Yibo tidak mau berfikiran tidak-tidak. Dia cukup takut akan kehadiran sosok itu pada tubuhnya tapi mengingat pengorbanan yang dilakukan kedua orang tua Yibo demi membangkitkan mahluk itu membuatnya merasakan kebencian luar biasa pada orang tuanya. Bagaimana bisa orang tuanya sekeji itu untuk membangkitkan mahluk yang selama ini dikurung oleh kakeknya? Dan terlebih itu hanya karena harta!
Dada sakit, mengingat tubuhnya dikorbankan sebagai rumah mahluk jahat tersebut.
Flashback
Nyonya Wang mengikat putra semata wayangnya tanpa belas kasih dan menyeretnya menuju sumur tua yang berada dirumahnya.
Tuan Wang hanya membisu melihat keserakahan Istrinya, dia bahkan dibutakan oleh harta oleh mahluk tersebut dan Tuan Wang dengan keadaan yang mengenaskan yang berada dikursi roda setelah kecelakaan hebat yang dialami, membuatnya lumpuh dan akhirnya bangkrut.
"Ma!" pekik Yibo kesakitan ketika rambut blondenya ditarik dengan kasar oleh Mamanya.
Setelahnya Nyonya Wang mengambil sebilah pisau, berniat menikam putranya membuat darah Tuan Wang mendidih dan dengan kekuatan yang dimilikinya, Tuan Wang mendorong Istrinya sehingga Yibo hanya terluka dibagian lengan.
Nyonya Wang berteriak gusar karena suaminya merusak segalanya.
Tuan Wang meregang nyawa karena terkena serangan jantung, sedangkan Nyonya Wang entah mengapa tangannya yang sedang menggenggam pisau tiba-tiba saja mengarahkan pisau pada perutnya dan berakhir meregang nyawa dengan darah yang bersimbah banyak.
Yibo yang menyaksikan dengan matanya sendiri membulatkan manik kecoklatannya dan dalam sunyi menangisi kedua orangtuanya.
"Manusia serakah!" umpat sosok misterius yang berada di dalam cermin retak dengan cipratan darah.
Cermin yang terletak disamping sumur tersebut menampilkan sosok tinggi dengan wajah bersisik ular serta manik kelam sekelam malam yang menatap tajam pada Yibo.
Tubuh Yibo bergetar merasakan aura tidak enak dari sosok tersebut. Aura kelam dan dingin yang cukup mendominansi tubuh Yibo yang sedari tadi gemetar.
"Mulai sekarang, aku adalah kau dan kau adalah aku," ucapnya dan setelahnya menyatu dengan tubuh Yibo dalam satu raga.
Yibo melihat pantulan dirinya. Tersenyum menang menatap pantulan cermin dan membuka ikatan tersebut dengan mudah.
"Ah...tubuhmu lemah sekali," gumamnya sembari mengelus lengan pemilik tubuh sebelumnya dengan pelan. Dapat dia lihat reaksi kesakitan yang terpampang dicermin.
"Aku akan melindungimu seperti kau melindungi dirimu," ucapnya dan kemudian Yibo jatuh pingsan.
Flashback off
"Imogi," geram Yibo ketika merasakan sakitnya kehilangan dua orang sekaligus didepan matanya.
***
Xiao Zhan kembali tercekik. Dadanya terasa sesak, dengan air mata yang tanpa ijin menetes dari manik kelamnya. Para murid yang melihat dosen tampan mereka kesakitan, sontak saja langsung khawatir dan membawa dosen mereka ke ruang perawatan.
Yibo sempat tersentak kaget ketika para mahasiswa beramai-ramai memasuki ruangan.
Dapat dia lihat, dosennya sedang memegangi dadanya.
Yibo tanpa sadar menyentuh dadanya dan mencoba menenangkan diri.
Raut wajah tegang dan takut Xiao Zhan perlahan-lahan memudar dan itu sama sekali tidak luput dari pandangan Yibo.
Yibo membulatkan matanya ketika maniknya bertemu dengan manik Xiao Zhan.
"Aku menemukanmu," gumam Xiao Zhan yang terdengar jelas dibenak Yibo dan detik berikutnya Yibo pingsan.
Andai saja dirinya menyadari lebih awal, maka dia bisa berlari sejauh yang dia bisa. Namun sepertinya mereka adalah satu kesatuan yang sulit dipisahkan.
Dan begitulah...imogi bertemu dengan tempat bernaungnya lagi dan Yibo tidak mampu menghindar dari jeruji besi mahluk tersebut.
Tbc
Hai!
Yuan mau nanya, disini ada yg punya twiter? Rencananya jika ada konten NC bisa pindah kesana supaya lebih aman dari pada kena report bisa habis Yuan, hiks....
SEKIAN DARI SAYA. SALAM MANIS DARI YUAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway 1 [ZhanYi] ✔
Fiksi PenggemarJika saja takdir berbaik hati, maka kisah mereka tidak akan terjadi. Namun takdir berkata lain, dia mengikat seluruh benang takdir pada keduanya. Yang satu adalah mahluk penuh kebencian dan satu lagi manusia, akankah kisah mahluk dan manusia ini ber...