Eps 15. Musuh Bebuyutan

1 1 0
                                    

Cerita ini mengandung beberapa konten yang akan membuat para pembacanya merasa sangat tidak nyaman.
Banyak terdapat adegan pembantaian dan kata-kata kasar di dalamnya
Karena sesuai dengan gendre ceritanya
Mistery/ Horor|Thriller|Romantic
Jadi mohon bacalah dengan bijak.

(𝘿𝙄𝙇𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙈𝙀𝙉𝙅𝙄𝙋𝙇𝘼𝙆 𝙆𝘼𝙍𝙔𝘼 𝙄𝙉𝙄)

Rion melesat dan langsung menyelamatkan Sia dari tawanan para Hantu, ketika Rion hendak melesat untuk pulang kerumahnya masih sempat-sempetnya Sia memikirkan belanjaan yang sudah hancur lebur itu.
"Eh.... Rion tunggu, belanjaan ku masih tertinggal disana" kata Sia. Akhirnya Rion melesat untuk pergi mengambilnya setelah mengambil bahan belanjaan yang terjatuh, Rion langsung menggendong Sia dan pergi melesat dari rumah kosong tersebut karena para hantu perlahan mulai masuk dan memenuhi rumah kosong itu.

Sesampainya didepan rumah, Rion langsung menurunkan Sia, setelah mengetahui bahwa dirinya sudah sampai dirumahnya, dengan cepatnya Sia langsung mengecek barang belanjaannya. Semua telur pecah, minyaknya juga tumpah ke tepung, intinya bahan belanjaannya sudah hancur lebur tak tertolong lagi, Sia berdecak kesal saat melihat belanjaannya yang hancur semua.

"Yah.... Telurnya pecah,, minyaknya tumpah dan tepung terigunya bocor"
"Gawat.. pasti Bunda bakalan marah besar nih ama gue, dan gue pasti kena ceramahan tuju hari tuju malem nih" ucap Sia mulai memanik.

Rion tersenyum saat melihat wajah Sia yang panik karena takut dimarahin Bunda, padahal dia baru saja terbebas dari tawan oleh para hantu tapi ia malah lebih takut pada Bundanya sendiri.
"Sia kemarikan belanjaan mu! " pinta Rion

Sia memincingkan sebelah alisnya bingung
"Untuk apa?!" tanyanya.

"Sudah sini kan saja barang belanjaan mu" Rion mengambil alih belanjaannya dari tangan Sia, lalu ia mulai mengeluarkan kekuatannya dari tangannya entah untuk apa bahkan Sia pun tak mengetahuinya.
Setelah beberapa menit kemudian Rion mengembalikan, kembali barang belanjaan itu kepada Sia, tangannya langsung memeriksa kedalam kantong keresek yang diberikan Rion dan wala bahan belanjaan yang tadinya hancur lebur kembali utuh.

"Loh... kok bisa kembali utuh seperti semula sih... ??? " tanya heran Sia

Rion tersenyum tipis melihat Sia kebingungan karena barang belanjaannya kembali utuh.
"Ya... Bisalah, apa sih yang gak bisa dilakukan oleh seorang Rion si Raja Siluman Singa yang Agung" kata Rion menyombongkan dirinya dihadapan Sia, lalu ia masuk dahulu kedalam rumah.

Sia langsung meletakkan belanjaannya keatas meja makan secara kasar.
"Nih Bunda belanjaannya, terus aku tadi jajan ama Rion 10.000" Sia memutar tubuhnya dan langsung bergegas menuju kamarnya tak lagi memikirkan sinetron yang akan ia tonton lagi.

"Terimakasih,, anak Bunda yang paling cantik" kata Ningsih sambil memeriksa barang belanjaannya.
"Sia kamu gak mau makan malam dulu sayang" tanya Ningsih berhasil membuat Sia berhenti.

"Enggak Bunda lagi males makan, Sia mau diet aja" ucap Sia sambil menaiki tangga.

"Eh... Tunggu dulu Sayang, Bunda mau ngomong" kata Ningsih membuat langkah Sia terhenti kembali.

Sia berdengus kesal saat Bundanya terus menghentikannya untuk pergi kekamarnya.
"Apaan lagi sih Bunda....???" tanya Sia dengan nada penuh penekanan.

"Ini soal Kucing---" ucap Ningsih.

"Hahh??? Kucing?!" nada suara Sia meninggi, ketika Bundanya membahas tentang Kucing.
"Ah... iya gue lupa, Monster Kucing berbulu putih kan tinggal disini" batin Sia.
"Oh.. Maksudnya si Berry. Emangnya kenapa Bun??! Dia nakal atau dia udah makan ikan??!" tanya Sia. Sontak Rion langsung menatap Sia terkejut saat tiba-tiba Sia sudah memberikan sebuah nama kepada Monster kucing tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghost's BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang