Eps 9. Membasmi & Kontrak Resmi

0 0 0
                                    

Cerita ini mengandung beberapa konten yang akan membuat para pembacanya merasa sangat tidak nyaman.
Banyak terdapat adegan pembantaian dan kata-kata kasar di dalamnya
Karena sesuai dengan gendre ceritanya Mistery/ Horor|Thriller|Romantic
Jadi mohon bacalah dengan bijak.

(𝘿𝙞𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙞𝙥𝙡𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙞)

-KEMUDIAN sinar terang mulai menyilaukan mata Sia dan saat ia membuka matanya pria itu sudah berubah menjadi seekor Singa api yang sangat ganas, dia mengaum dengan garangnya lalu berlari kearah hantu kaki hancur itu, ia langsung menggigit kaki hancurnya itu menariknya kearah pembatas balkon dan melemparkannya kebawah.

Bersamaan dengan jatuhnya hantu kaki hancur tersebut Siluman Singa itu ikut turun kebawah balkon, perlahan ia mulai membasmi hantu-hantu yang ada dibawah sesekali ia terus mengaum mencoba memberitahukan kepada seluruh hantu yang ada disana bahwa rumah itu adalah kawasannya.

Di atas balkon Sia hanya terdiam takjub melihat Siluman Singa itu berhasil mengalahkan banyak hantu-hantu. Semakin lama Siluman Singa itu semakin menggila ia menerkam, mencabik-cabik serta melemparkan setiap potong-potongan tubuh para hantu itu secara brutal, akhirnya para hantu mulai berlari ketakutan dan menghilang dari kawasan rumah Sia.

Setelah para hantu sudah pergi Siluman Singa itu mulai menandai kawasan dengan cara?! Ya kalian tau kan kalau kucing besar menandai kawasannya dengan cara menyemprotkan air seninya ke berbagai tempat kawasannya. Seperti itu lah yang sedang Siluman Singa itu lakukan di area sekitar rumah Sia, sontak Sia marah dan malah mengomeli Siluman Singa itu.

"Woi... lu ngapain kencing disitu?! Lu pikir rumah gue toilet apa!!?" teriak Sia dari atas balkon.

Siluman Singa itu berhenti menandai kawasannya, melirik Sia dengan garangnya kemudian ia melompat naik ke atas balkon secara tiba-tiba membuat Sia terkejut. Siluman Singa itu menggeram mendekati Sia seolah ia ingin menerkam Sia.

"Eh..... l.. lu.. lu mau nga..ngapain?!" ucap Sia gelagapan sambil berjalan mundur dari Siluman Singa itu.

Siluman Singa itu mengaum sangat keras didepan Sia, membuatnya ketakutan setengah mati dan langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Aaaaaa.a....... Ampun jangan makan gua.... daging gua paittt....." teriak Sia dengan suara delapan oktaf miliknya.

Singa itu berlari kearah Sia, lalu merubah wujudnya kembali sebagai seorang manusia biasa. Pria itu tersenyum melihat Sia yang ketakutan sambil menutup matanya, ia langsung mendekat ke telinga Sia dan berbisik.

".... My... Beloved.... " Bisiknya ditelinga Sia, sontak bisikannya membuat Sia terkejut dan reflek memukul wajahnya.

"Aw.. kenapa kau memukul ku?? " kata Pria itu seraya memegang pipinya yang ditonjok Sia.

"Ya... ya sorry salah sendiri lu ngagetin gua. Maap ya... Jangan marah jangan makan gua ya daging gua pait beneran dah!"

"Lo gak marah kan??!!"

"Hahhh.. Sudahlah.. tak apa sekarang kau tanda tangani kontrak ini, berikan cap tanganmu diatas kertas ini" ucap pria tersebut sembari mengeluarkan kertas kontrak Antara Hidup dan Mati.

Alis Sia bertaut bingung melihat kontrak tersebut. "Tanda tangan menggunakan apa?! Pulpen atau tinta aja gak ada?! Biar gue ambil pulpen dulu ya dikamar" Alibi Sia mencoba untuk kabur.

Namun Pria itu langsung menarik tangan Sia dengan cepatnya. "Jangan harap kau bisa kabur. Meskipun saat ini kau bisa kabur dari ku namun mereka tak akan pernah berhenti mencarimu"

"Jadi jika kau tak menandatangani kontrak ini sekarang juga maka mereka akan menjadikan mu sebagai santap mereka semua" kata Pria itu membuat Sia tak bisa menolak menandatangani kontrak tersebut.

"Ck. Oke,,, lalu bagaimana caranya gue bisa tanda tangan kontrak itu jika gak ada pulpen atau tinta?!"

Pria itu tersenyum sambil menyodorkan kontrak tersebut. "Ambillah kontrak ini maka kau akan langsung menandatanganinya"

Sia mengambil kertas tersebut dan tiba-tiba jari Sia tergores sesuatu dan darah menetas diatas kertas tersebut.
"Aw" Sia mengecup jarinya yang terluka, kemudian dara yang menetes tersebut mengalir kearah kontrak tersebut dan membentuk sebuah hati.

Setelah selesai menandatangani kontrak dengan setetes darah milik Sia, pria itu langsung mengambil kontrak itu dan menghilangkannya seolah iya menyimpannya di dimensi lain.

"Eh... kok diambil sih kontraknya padahal kan gue belum baca tuh isi kontraknya" ucap Sia.

"Kau tak perlu membacanya, kau hanya harus menandatanganinya dan selesai"

"Hahh.. selesai maksudnya kontrak ini udah resmi?! " Gue kira masih ada ritual lainnya yang kayak pakek sesajen, dupa dan lainnya!" kata Sia.

"Tidak itu tidak perlu, memang kebanyakan manusia melakukan ritual seperti itu namun aku mempermudahkannya untuk mu"

"Lalu,,, kemarikan tangan kanan mu" ucap pria itu, kemudian tanpa sepatah katapun Sia langsung menjulurkan tangannya. Pria itu memegang pergelangan tangan Sia dan sebuah gelang muncul melingkari tangan Sia.

Sia takjub saat tiba-tiba ada sebuah gelang cantik yang melingkar ditangannya. "Wah.. Apa ini.. kenapa gelang ini sangat cantik. Ini buat gue?? " tanya Sia

Pria itu mengangguk pelan. "Ya itu untuk mu, gelang itu adalah bukti bahwa kau adalah milikku dan di dalam liontin berbentuk hati itu ada sebuah batu biru, itu adalah inti dari kehidupan ku jika batu itu menghilang atau hancur maka aku juga akan menghilang" Jelas pria itu kepada Sia.

Sia tersenyum dengan hangat dihadapan pria itu sambil memegangi gelang yang diberikannya. "Terimakasih.. Gue janji gue bakalan jaga nih gelang" ucap Sia

Pria tersebut tersenyum melihat Sia yang sangat menyukai gelang pemberiannya itu.
"Sekarang kau masuklah, aku akan tidur diluar  aku akan menjagamu dari luar"

"Jadi kau tak perlu takut, dan tidurlah yang nyenyak" ucap Pria itu.

"Oke gue masuk dulu ya!! " Sia masuk kedalam kamarnya dan langsung menutup pintu balkon.

Pria itu mulai merubah wujudnya kembali menjadi Seekor Singa api dan menjaga kawasannya supaya tidak ada satupun hantu yang berani menginjakkan kakinya di kawasannya.

Dari kejauhan seseorang tengah memperhatikannya, seolah ingin menghadapinya namun ia mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja dari tempat itu.


𝘽𝙀𝙍𝙎𝘼𝙈𝘽𝙐𝙉𝙂...






   

Ghost's BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang