Eps. 4 (Nampak)

1 1 0
                                    

Cerita ini mengandung beberapa konten yang akan membuat para pembacanya merasa sangat tidak nyaman.
Banyak terdapat adegan pembantaian dan kata-kata kasar di dalamnya
Karena sesuai dengan gendre ceritanya
Mistery/ Horor|Thriller|Romantic
Jadi mohon bacalah dengan bijak.

(𝘿𝘼𝙉 𝘿𝙄𝙈𝙊𝙃𝙊𝙉 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙏𝙄𝘿𝘼𝙆 𝙈𝙀𝙉𝙅𝙄𝙋𝙇𝘼𝙆 𝙆𝘼𝙍𝙔𝘼 𝙄𝙉𝙄)

Jangan lupa like and comment guys👻

Sia melangkah dengan keadaan yang sangat marah dan kecewa kepada kedua orang tuanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sia melangkah dengan keadaan yang sangat marah dan kecewa kepada kedua orang tuanya itu. Rasa Emosinya saat ini sedang meluap-luap

"Issshhhh.... Ayah sama Bunda udah gak sayang lagi ama aku. Masa sama ulang tahun anaknya sendiri mereka lupa.. sih. Ngeselin....." teriak Sia sambil menghentak-hentakan kakinya sebal.

Lalu perlahan kakinya terayuh berlari secepat mungkin di sekitar Koridor sekolah. Berharap rasa sedih dan kecewanya lenyap ketika ia berlari.

Namun dipertengahan jalan menuju kelasnya Sia jatuh terpental karena ia menabrak seorang anak cewek, Anak tersebut kemudian menagis karena Sia merasa ibah akhirnya ia pun menghampiri anak kecil tersebut mencoba untuk membuatnya berhenti menangis.

Tapi sayangnya rasa Ibah itu langsung lenyap seketika saat Sia melihat wajah anak kecil tersebut nampak pucat seperti tak ada setetes darahpun yang mengalir dalam tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi sayangnya rasa Ibah itu langsung lenyap seketika saat Sia melihat wajah anak kecil tersebut nampak pucat seperti tak ada setetes darahpun yang mengalir dalam tubuhnya. Akhirnya Sia pun mengurungkan niatnya untuk membantu anak tersebut, dan mulai melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Kok tiba-tiba gue ngerasa merinding ya??!"

"Apa jangan-jangan anak tadi itu bukan manusia ya!!?" gumamnya sembari mengusap lengan tangannya karena bulu tangannya berdiri.

Sia mulai mempercepat langkahnya menuju kelas, namun lagi-lagi langkahnya terhenti kembali saat ia melihat sosok seorang wanita berbaju putih yang tengah berdiri menghadang jalan Sia menuju kelasnya, saat ini wanita itu masih berdiam diri di Koridor.

Ghost's BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang