🤗 Happy reading 🤗
Melbourne, Australia musim salju 2020
Seseorang sedang duduk di bangku balkon apartemen nya, sambil menikmati secangkir coklat panas. Sesekali ia menghela nafas, malam ini salju pertama di kota Melbourne, Australia.
Jika ia melihat salju pertama turun, pikirannya akan terbawa ke masa lalu. Tepat dikota Melbourne ini yang menjadi saksi bisu kenangan masa lalunya.
Ah...., Wanita itu mendesah pelan, ia beranjak dari bangku nya berjalan lebih dekat dengan pembatas balkon apartemen nya.
Ini mengingatkan dirinya kembali, 2 orang paling berarti yang selalu mengisi setengah hidup nya ini sekarang hanya bisa dikenang mungkin akan mustahil jika bisa bertemu dengannya kembali.
Melamun, ya itulah kegiatan yang daritadi dilakukan oleh wanita itu, wanita itu tersadar bunyi notif terdengar dari hp nya yg sedari tadi ia biarkan di meja dekat bangku yang ia duduki tadi.
Berjalan menuju meja dan mengambil hpnya. Ia melihat nama line yang tertera di hpnya, Gibran. Ah...., Wanita itu mendesah pelan, salah satu orang yang berarti di hidup nya mengirimi sebuah pesan panjang kepadanya.
Line📤
Gibran
Apa kabar kei? Kita berdua baik-baik saja di Indonesia, disana pasti salju pertama turun kan. Seandainya aku bisa bertemu dengan dirimu lagi disana xixi, oh ya arka baik-baik saja dia sudah sembuh dari kena mental nya ini berkat mu juga. Semoga bahagia disana ☺️Kei
Aku baik-baik saja disini, Iyah disini salju pertama turun dengan lebat dan sepertinya aku juga akan menunda perjalanan ku ke Adelaide. Oh ya arka sembuh? Aku tidak membantu apa² disini bahagia lah disana juga.Aku melempar hp ku di kasur empuk dan membiarkan gelindingan dimana-mana. Uh.. lagi-lagi mengingat masa lalu, masa lalu yang pahit tapi juga memiliki kenangan hangat.
"Ah....," Aku mengacak rambut ku frustasi. "Kenapa itu menyakitkan!" Aku menghempaskan tubuhku di kasur sudah tidak peduli dengan apapun. Aku harus tidur besok harus pergi ke akademik.
Sesaat memejamkan mata, notif dari hp ku kembali berdering. Aku tidak melakukan apapun, biarkan saja notif itu berbunyi terus. Ya, pikiran ku sekarang berkalut salah satu faktor yang sering kualami akhir-akhir ini. Entah apa yang membuat ku terus seperti ini, ah... Mungkin terlalu banyak pikiran. Ya semoga saja hanya banyak pikiran tidak yang lain-lain.
Setelah bunyi notif ku tidak terdengar lagi, aku mulai melamun kembali. Uh..., 2 orang pergi meninggalkan dirinya hanya karena kesalahpahaman. Jika saja waktu bisa diulang ya mungkin ia akan memperbaiki semuanya tapi bukankah mustahil. Ah... Pikiran ku makin terkalut seperti tape recorder yang rusak dan tak bisa diperbaiki lagi.
Aku tersadar sekejap, lalu mencari keberadaan hp ku terlihat benda pipih itu jatuh dari kasur ya bisa dilihat sedikit ada keretakan dilayar hp tapi aku tidak peduli, toh bisa diganti lagi dengan yang baru.
Tangan ku mengotak ngatik benda pipih itu, terlihat line ku penuh dengan berbagai pesan. Ya, disana juga tertera nama gibran tapi aku tidak mempedulikan itu. Yang membuat ku tertarik pesan dari seseorang yang membuat hp ku berbunyi sedari tadi, orang itu mengirim banyak pesan kepadaku.
Line📤
Rian
Seperti dugaan mu Kei, kita tidak bisa pergi ke Adelaide besok.Rian
Salju saat ini tidak menentu, lain kali saja kita kesanaRian
Kei? Kau baik-baik saja di sana?Rian
Hei, kenapa tidak membalas?Kei
Aku baik-baik saja untuk saat ini, jangan mencemaskan diriku.Kei
Tidak apa-apa, lain kali saja aku juga sepertinya akan pergi ke akademik besok.Rian
Kau yakin tidak apa-apa?Rian
Ah.. baiklah kita akan pergi lain kali.Kei
Aku baik-baik saja, seperti kau tidak mengenal kekasih mu sendiri lebih baik hahaha.Rian
Hahaha,, aku hanya cemas kau akhir-akhir ini sering melamun dan sepertinya kau banyak pikiran.Kei
Ingat ini baik-baik semakin kita dewasa semakin banyak masalah yang datang. Tapi masalah ku tidak seberat yang kau pikirkan Rian, aku baik-baik saja mungkin karena hawa malam ini lebih dingin karena salju turun hahaha.Rian
Dari dulu kau selalu saja tidak pernah menyukai salju, bukankah menyenangkan?Kei
Kau pikir tanpa alasan aku membenci salju?
Sudah malam aku ingin tidur, good night baby.Aku melihat pesan terakhir ku dengan Rian, hanya tertulis kalimat terakhir milikku juga. Sedikit melegakan mood untuk malam ini, mataku kembali melihat nama Gibran disana ingin sekali ku buka apa itu isinya tapi ku memutuskan untuk tidak membukanya dan memilih mematikan hp.
Diriku beranjak dari kasur,menutup pintu balkon, lalu mengunci pintu apartemen kembali ke kasur menarik selimut sampai leher sebelum itu aku sudah mematikan lampu. Aku sedikit mengenang serpihan-serpihan masa lalu, ah... Teringat kembali kata hatiku. Aku tidak mau terlalu terbawa akan hal itu, lalu aku terdiam sambil menunggu tidur datang menjemput diriku.
^_____^
Haii semua
Makasih udah mau mampir ke story aku yang satu ini.Aku benar-benar membuat ini hasil imajinasi ku sendiri, awalnya aku cuma iseng-iseng aja nulis cerita ini. Tapi pas dibaca ulang Ama aku jadi pengen ngebet di publikasikan hehe😭😭
Semoga kalian suka ya Ama prolog new story me. Don't forget untuk tinggalkan jejak kalian di story ku ya😉
SPAM UNTUK NEXT STORY-!!!....❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories in Melbourne
Teen FictionKehilangan? Hal paling sulit untuk diterima benar bukan? Hal paling konyol yang selalu dialami oleh setiap manusia. Jujur, kehilangan emang selalu sulit untuk dilupakan. Jika suatu saat dunia bisa diputar kembali, akan kah bisa diriku merubah semuan...