bertemu Dragon

260 49 2
                                    

Your POV

Aku membuka mata ketika merasakan bajuku basah dengan hangatnya pasir dan suara ombak mengangguku. Aku bangun dan menatap pemandangan pantai yang cantik.

Aku tersadar, bukannya aku udah ditabrak woy?! Walaupun selamat aku pasti patah tulang dan ada di RS bukan pantai!! Wtf is happening with me?!

Aku melihat sekeliling, dari kejauhan aku melihat Rea berbaring dan tidak sadarkan diri. Aku meloncat dan menepuk-nepuk pipinya agar terbangun. Tapi dia masih pingsan, atau lebih tepatnya tidur.

Aku kesal, jika tidak melihat sesuatu yang menarik mungkin aku akan menjatuhkan tubuhku diatas Rea untuk membangunkannya.

Tapi ada buah aneh menarik perhatianku, aku meninggalkan Rea yang masih tak sadarkan diri dan mulai mendekati pohon apel. Semuanya merah atau hijau. Kecuali ada satu yang berwarna biru muda mencolok dengan ukiran aneh pada kulitnya.

Tentu saja aku langsung tau, itu buah iblis. Seketika aku ingat permohonanku untuk memiliki buah iblis.

Aku berbinar.

Nyata, benar-benar nyata.

Definisi di tabrak truk terus masuk isekai itu benar-benar nyata!

Aku dengan antusias memanjat pohon dan mengambil buah itu. Aku langsung memakannya tanpa memikirkan konsekuensinya. Saat menggigit buah itu dan merasakannya. Sangat tidak enak! Mengerikan, seperti buah busuk! Bahkan rasanya lebih mengerikan dari kotoran apapun.

Yah aku memang tidak makan kotoran sih. Lebih tepatnya rasa mengerikan saat disuruh makan sayur yang tidak enak. Aku memaksakan diri untuk menelannya.

Setelah memakan buah itu tubuhku mencair, aku terkejut. Kebingungan bagaimana cara menghentikannya. Setelah beberapa menit kemudian aku mulai bisa mengontrolnya. Hatiku merasa antusias.

Aku kembali kearah Rea dan memeriksa sesuatu, ada pedang dengan ukiran aneh berada di pelukannya. Aku kembali terkejut, berusaha membuka pedang itu tapi tidak terbuka.

Haish sialan.

Tidak lama terdengar suara teriakan. Aku menoleh untuk melihat beberapa orang menatap mereka dan menodongkan senjata, tentu saja aku panik. Tapi tidak tahu harus berbuat apa.

Yang bisa kulakukan hanya mengangkat kedua tanganku disamping kepala menandakan menyerah.

Tapi mereka tidak menurunkan senjatanya. Apa mereka tidak sadar kalau ada satu orang pingsan dan yang mereka hendak bunuh itu hanyalah seorang pelajar berusia 17 tahun biasa?!

Astaga disaat seperti ini aku ingin Rea bangun dan dengan lidah fasihnya menyelamatkanku dari situasi ini.

"Tunggu sebentar. " Seseorang dengan suara berat menyela, "kurasa mereka hanya terdampar jadi kurasa tidak apa-apa. " Lanjutnya.

HANYA terdampar palalu peang, iya aku terdampar sampai dunia lain.

Aku tidak tau siapa kamu, tapi karena telah membuat mereka menurunkan senjatanya aku berterima kasih padamu.

"Lagipula mereka berdua hanya anak-anak. " Dia melanjutkan dan membuka tudung yang menutupi wajahnya.

Aku menganga, aku tau dia! Bapak-bapak misterius yang hanya diketahui nama dan pangkatnya saja dalam anime One Piece! Buronan yang paling dicari!

Anaknya Garp, bapaknya Luffy!

Monkey D Dragon!!!

Melihat reaksiku Dragon kembali menatapku curiga. Berhati-hati kalau aku mengetahuinya. Ya aku tau kamu!

"Kenapa kau terkejut? " Tanya Dragon.

Aku meneguk ludah, mengucapkan jawaban dengan asal-asalan. "Kau terlihat menakutkan. "

Para bawahannya menahan tawa. Tapi aku tidak menyangkal hal itu. Meski di anime terlihat biasa saat bertemu langsung dengannya itu jauh berbeda.

Tubuhnya yang besar dan rambut jabrik itu seakan menyombongkan diri tentang berapa kuatnya dia, tato diwajahnya juga aura yang dia keluarkan. Rasanya menakutkan.

"Lelucon yang bagus nak. " Dia berkata.

Tapi itu bukan lelucon!




Third POV

Rea perlahan membuka mata mendengar suara keributan yang mengganggu mimpinya, kalau dipikir-pikir udah mati masih bisa mimpi?

Tak menyadari hal lainnya ia melihat suara ombak yang mengalun tenang dan cicitan burung. Pemandangan yang indah sangat indah.

Tidak ada sampah maupun setan berbikini. Rea mengira dirinya akan bertemu malaikat maut terlebih dahulu, diadili atas segala dosanya dan ditentukan akan masuk surga atau neraka.

Ia mengerjap dan perlahan bangun. "Apa aku berada di surga? " Rea bertanya mengedarkan pandangan pada (name) dan orang-orang asing disekitarnya yang menatap ke arahnya.

"Oh, teman-teman surga. " Rea berkata masih berfikir dirinya berada di surga.

"Kita masih hidup! " Pekik (name).

"Daripada itu kenapa kalian bisa terdampar disini? " Tanya orang asing.

(Name) mengerjap, dia tidak pandai dalam berbohong. Masa mau jujur kalau dirinya berasal dari dunia lain? Ga lucu broh. (Name) menatap Rea.

Rea menyadari tatapan (name) dan dengan nada monoton tapi lembut menjelaskan. "Kami kecelakaan, saat sedang berusaha untuk menempuh pendidikan. "

Dragon mengernyit akan penjelasan itu. Tapi tidak melihat adanya kebohongan dari mata Rea.

Tapi yang dikatakan Rea itu memang fakta, mereka terdampar kedunia lain karena kecelakaan saat berjalan pergi kesekolah. Ngomong-ngomong apa anak kucing itu baik-baik saja?

"Darimana kalian berasal? " Tanya Dragon lagi.

Nah ini yang (name) khawatirkan, pasalnya mereka dari Indonesia. Tidak tahu juga mereka bisa paham bahasa dunia One Piece. Tapi pelafalannya ya bahasa Jepang.

"Paman kepo ih. " Jawab Rea, (name) memelototinya.

(Name) menarik Rea kesampingnya. "Um, kami terdampar saat ada ombak untuk belajar menjadi kuat meninggalkan pulau. Kami tidak tahu apa namanya karena hanya ada sedikit penduduk yang tinggal disana. "

Rea berdecak, membuat (name) memandang kearahnya dan meminta (name) untuk menitipkan pedangnya yang dia sendiri tidak tahu tapi ada dipelukannya, karena malas. (Name) sempat protes. Rea memandangnya serius.

(Name) sadar, kalau Dragon bisa menganalisa yang dikatakan itu bohong atau fakta.

Dragon menghela nafas. "Tapi untuk saat ini kita tidak bisa mengantarkan mereka berdua ke pulau berpenghuni. " Ia memandang (name) dan Rea bergantian. "Mungkin untuk beberapa bulan. "

Rea merengut kecewa. Dia tidak mau lama-lama berada di dekat bapaknya Luffy ini. Fakta bahwa dia melihat karakter One piece itu membuatnya shock, tapi dia mampu menyembunyikan keterkejutannya itu dengan wajah datar.

Sedangkan mata (name) berbinar. Menatap Dragon antusias (name) bertanya. "Apa paman itu kuat? "

Dragon mengangguk sebagai balasan.

"Jadikan kami muridmu! " Seru (name), Rea menatap (name).

Hening. Semuanya kebingungan atas kata-kata (name).

"Permisi, apa maksudmu dengan kami? " Protes Rea.

"Sebenarnya aku memiliki kekuatan buah iblis tapi tidak tahu bagaimana memaikainya, dia juga punya pedang tapi tidak tahu cara bertarung! " Kata (name) penuh tekad.

Dragon menyeringai, tertarik. Melihat aura (name) yang penuh tekad, matanya beralih ke Rea yang berdecak sebal tidak suka. Tapi dia tahu ada potensi pada dirinya.

"Baiklah."

Dan mereka berlatih dengan buronan paling terkenal itu selama beberapa bulan.

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang