senjata makan tuan

235 40 22
                                    

"Jadi, kita membuat jebakan ranjau darat? " Tanya Usopp sambil memegang sekop melihat Rea dan (name) yang mengeluarkan beberapa benda dari dalam kotak.

"Um, saat kami berada di pulau tidak berpenghuni. Kami menemukan material yang mudah meledak jika hawanya terlalu panas. " Jelas Rea menunjuk ke arah (name).

"Jadi kami memanfaatkannya untuk membuat bom. Dan aku menyimpannya dalam kondisi yang dingin. " (Name) menjelaskan memperliharkan batu hitam yang sedikit membeku karena kekuatannya.

"Bagaimana caranya agar itu meledak? " Tanya Nami.

"Rea membuat alat pemanas dari material lainnya. " (Name) memperlihatkan batu berwarna putih. "Jika batu ini berada di cuaca yang sangat dingin maka akan memanas. Kita padukan keduanya. "

"Dan jika alat ini terinjak maka batu panasnya langsung memanaskan batu peledak. " Lanjut Rea. "Dan... "

"Booom! Akan meledak? " Tanya Luffy antusias.

Rea mengangkat bahu, "begitulah."

"Menarik sekali. " Gumam Usopp.

Sanji menghembuskan asap rokok. "Jadi rencananya adalah membuat jebakan untuk para monster itu di kaki gunung dan yang lolos dibereskan oleh kami. "

"Tepat sekali. " Rea berkacak pinggang. "Mereka akan masuk lewat pintu depan desa, satu-satunya jalur yang ada dan terhubung dengan gunung, juga ada dua orang yang akan mengendalikan serigala itu. "

"Kejadiannya mirip saat dengan di desa Syrup, aku harap tidak salah jalan lagi. " Gumam Nami.

"Jangan sampai kalian tersesat. " Celetuk Zoro.

"Kamilah yang harus mengatakan hal itu padamu!! " Sanji, Nami, Usopp berteriak ke arah Zoro.

"Mereka akan datang tengah malam, jadi ayo kita membuat jebakannya sekarang! " Seru (name) bersemangat sambil membawa cangkul.

"Uoooo! " Luffy juga membawa cangkul.

"Kalian seperti orang yang akan menanam padi, bukan menanam bom. " Sweatdrop Usopp.

Mereka dengan hati-hati menjalankan aksi mereka, (name) membantu Luffy dan Zoro agar tidak salah menyembunyikan ranjau nya.

Rea menanam paling dekat dengan hutan, sesekali berfikir tentang serigala itu.

Jika mereka berada disini 9 tahun lalu, kenapa mereka baru mulai rencana mereka untuk menghancurkan desa? Yang pasti mereka seakan mencari sesuatu yang penting. Buah iblis? Tanaman langka? Harta karun?

"Selesai! " Teriak Usopp puas dengan hasil kerjanya.

"Kita hanya perlu menghabiskan serigala yang lewat dari tanaman ranjau ini! " Kali ini (name) yang berbicara.

Rea memandang mereka semua sambil menggertakan gigi kesal.

"Hati-hati dalam melangkah dan jangan maju kesana. " Nami tersenyum terkesan dengan ide ini. "Siapapun yang melakukan itu akan mati. "

Rea berdiri. "Maksudmu seperti aku? " Dia bertanya menunjuk dirinya sendiri kemudian menatap tajam tanah yang sudah diisi ranjau yang memisahkan mereka, sedangkan Rea berada dibaris paling depan.

"Are? " Luffy memiringkan kepalanya.

"Rea apa yang sedang kau lakukan disana? " Tanya (name) polos.

"Kalian melupakanku?! " Teriak Rea tidak percaya.

Zoro tertawa terbahak-bahak.

"Dia akan mati! Para serigala itu akan membunuhnya! " Teriak Usopp panik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang