[6] New Career

26 4 3
                                    

Setelah diskusi dengan John, suamiku. Aku memutuskan untuk resign dari pekerjaan lamaku dan memulai karir baru di dunia kuliner. Karir baru ini bagiku bukan hanya melakukan pekerjaan, namun tempat dimana aku dapat membuat suatu karya meskipun hanya mengandalkan kreasi tangan. Aku cukup menyukai hari-hari baruku dengan aktivitas memasak dan mencoba resep baru. Kadang aku membuat masakan Asia, Barat, ataupun masakan asli Indonesia. Aku bahkan belajar membuat jajan pasar, roti, dan es krim. Sepertinya aku terlalu bersemangat dengan karir baruku hingga aku membeli beberapa alat masak yang cukup menguras kantong.

 Sepertinya aku terlalu bersemangat dengan karir baruku hingga aku membeli beberapa alat masak yang cukup menguras kantong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, tidak masalah selama alat yang sudah aku beli bermanfaat bukan?

Aku mulai sibuk dengan beberapa pesanan baik dari keluarga, teman, atau perusahaan tempat teman dan saudaraku bekerja. Uyut dan Abah punya usaha kos kecil yang Ia sewakan untuk karyawan Perusahaan Telekomunikasi milik Negara. Beberapa adik dan sepupuku bahkan menikah dengan pegawai yang kos di tempat Uyut. Dari anak kos pulalah terkadang aku menerima pesanan makanan.

Berbeda dengan Abah Uyut, Bapak bekerja sebagai pegawai di perusahaan penyedia listrik milik Negara. Sedangkan Ibuku bekerja di Hotel Simpang. Karena kedua orang tuaku bekerja, aku dan adikku diasuh oleh Uyut dan Abah. Hidup di pusat Kota Surabaya menyebabkan aku sering mengikuti kegiatan yang diadakan di Jalan Tunjungan seperti Festival Film Indonesia (FFI) dan jalan sehat antar kota. Aku masih tetap ikut jalan sehat sampai setelah menikah. Tapi suamiku kurang suka dengan aktivitas di luar rumah yang mempertemukannya dengan orang-orang baru. Karakter kami cukup berbeda bukan?

Aku sangat senang bertemu dengan orang baru dan cenderung banyak bicara, sedangkan suamiku sangat irit bicara dan tidak suka bertemu dengan orang baru. Kadang saat bekerja yang membutuhkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi, suamiku bisa berubah profesional. Meskipun percakapan yang tercipta antara suamiku dan client sebatas percakapan singkat terkait dengan fotografi, tapi Ia cenderung pendengar yang baik. Apalagi jika sang client adalah seorang publik figur yang punya banyak request. Mungkin sifat yang aku sukai dari suamiku adalah kesabarannya dalam menghadapi orang lain. Termasuk aku yang belum siap berkarir menjadi Ibu Rumah Tangga sepenuhnya yang bisa menemaninya sepanjang hari.

But love is about compromise, right? So do we. I guess.

Song playlist :

Koes Plus - Andaikan Kau Datang

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

location : Surabaja / Surabaya

time : around 1980's

the story behind : my mom's early wedding life story

NON ORDINARY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang