[3] There's No Way Out

22 4 1
                                    

Tidak ada jalan keluar. Benar-benar tidak ada jalan keluar lagi.

Kenapa? Karena aku sekarang sudah officially dating with Mas Soni.

Oh My God.. I can't even imagine about this.

Oh ya, aku pacaran diam-diam tentu saja. Karena aku terlalu takut kalau ketahuan terus tiba-tiba dinikahkan kan gak lucu.

Pacaran juga baru seminggu coba. Itu pun cuma ketemu seminggu sekali karena Mas Soni nggak dekat tinggalku di jl. Sampoerna. Mas Soni tinggal bersama keluarganya di jl. Embong Malang, searah dengan lokasi studio foto tempat dia dan Adiknya bekerja di jl. Jemursari.

Aku sih nggak masalah kalaupun cuma bisa ketemu satu bulan sekali. Si bucin mah percaya-percaya aja.

Ketika hubunganku sudah berjalan 6 bulan.. Tiba-tiba Mas Soni mengajakku mengunjungi rumahnya. Aku baru tahu kalau Mas Soni ternyata baru beli rumah. Masih di daerah Surabaya Selatan agar nggak jauh-jauh dari Ibu katanya. Duh aku makin bucin kan jadinya.

Tiba di rumah baru Mas Soni, aku mengambil jaket yang baru dilepas dan dilempar di sofa secara sembarangan. Niatnya aku mau gantung di dekat kamarnya. Tapi ternyata aku dibuat shock dengan penemuanku dari kantong jaket Mas Soni. Jatuh sepucuk surat cinta untuk Mas Soni dari perempuan lain.

Hatiku langsung sakit saat itu juga.

Mas Soni yang nggak tau apa-apa karena baru saja mengambilkan minuman untukku dari dapur, langsung kaget dengan apa yang aku ulurkan ke tangannya.

Tatapanku mengunci gerak-gerik tubuh Mas Soni. Ia juga kaget dan sesaat langsung mencoba membuat ekspresi setenang mungkin.

Emosiku sudah mendidih di kepala, jadi aku langsung memutuskan hubungan saat itu juga.

Tiga bulan kemudian, seorang laki-laki datang ke rumah melamarku. Aku baru tahu ternyata Ia John, adik kandung Mas Soni. Entah apa motivasinya datang ke rumah mantan kekasih kakaknya. Tapi aku yang masih marah dengan kakaknya setuju saja apapun keputusan yang diambil oleh orang tuaku.

"Ya kami terima dengan baik lamaran nak John. Lagipula nak John ini cucu dari Mbah Rasmi, saudara jauh Bapak. Mungkin kita bisa menjaga persaudaraan jauh ini dengan rencana pernikahan nak John dan putri saya, Fira." begitu kata Bapak.

Kalian sudah tahu kan.. Takdir hidupku memang tidak biasa. Selain kesempatan emas pekerjaan yang secara tiba-tiba, kesempatan menuju jenjang pernikahan juga datang dari arah yang tidak pernah aku sangka. Tapi aku sudah tidak punya jalan keluar lain, bukan?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

location : Surabaja / Surabaya

time : around 1980's

the story behind : my mom's teenage life

NON ORDINARY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang