0.2 ◍ Keanehan yang Tak Dicurigai

23 11 0
                                    

"Hanif, kamu gak pergi kerja?"

  Jisung tersadar dari lamunannya lalu menatap ke sumber suara, "Oh iya, bentar lagi," ucapnya pada Sana yang baru saja bertanya tadi.

  "Kamu udah telat banget, ngapain lagi sih? Malah main ponsel," omel Sana pada Jisung.

"Iya, bentar Bun!"

  Jisung membuka kamera lalu memotret Jihan yang asyik membaca buku sendirian. Setelahnya ia mematikan ponselnya lalu bergegas pergi kerja.

"Han pamit dulu, Bun!"

  Sana mengangguk lalu mengelus rambut Jisung sekejap kala anaknya mencium tangannya. Sana tak sadar, jika Jisung diam-diam tersenyum karena berhasil memiliki foto Jihan untuk kesekian kalinya.

  Jisung berangkat kerja dengan perasaan yang sangat bahagia. Entah kenapa, padahal ia hanya menatap foto Jihan yang berhasil ia potret. Dan tanpa ia sadari, jantungnya berdegup dengan kencang.

...

  Seungmin, seorang mahasiswa tingkat akhir itu tengah frustasi akan skripsinya yang baru saja ditolak oleh sang dosen.

  Lamunannya buyar ketika temannya menepuk pundak dan duduk disampingnya, "Eh, Lathif! Lo sibuk, gak?" tanya orang itu.

  "Nggak, mau ngajak jalan lagi?" terka Seungmin pada orang itu. Lia Lethisa, atau gadis yang berada disamping Seungmin itu terkekeh pelan.

  "Nggak lagi kok, maaf. Gue heran deh sama lo, boleh gue nanya sesuatu?" tanya Lia.

"Nanya apa?"

  "Kok umur lo bisa sama gitu sama sodara, lo? Padahal yang kembar cuma dua 'kan?" tanya Lia yang membuat Seungmin ikut berfikiran juga.

  "G-gue gak tau, gue juga baru mikir ke situ. Kalo sodara, minimal beda 1 atau 2 tahun, kalo beberapa bulan gak mungkin 'kan? Kecuali Ade, dia anak angkat sih." Lia mengangguk setuju.

  "Gue setuju, tapi kenapa lo gak coba nanya aja? Siapa tau lo bakal tau jawabannya, atau mungkin lo tau tapi lo lupa gitu." Seungmin merenung sejenak setelah mendengar ucapan Lia.

  "Gue gak bisa inget, mungkin gue cuma anak angkat aja," ujarnya lesu. Lia yang melihat itu pun merasa bersalah.

"Eh maaf, kita pergi yuk?"

  Seungmin menatap Lia dengan tatapan bertanya, Lia yang paham pun kembali berkata, "Ada novel yang harus gue beli, target terakhir gue!"

  Dan ya, Lia berhasil membuat Seungmin kembali bersemangat dan melupakan pembahasan mereka tadi.

  Disepanjang toko buku, Lia tak henti-hentinya antusias pada buku-buku novel itu, Seungmin ikut bahagia melihat keantusiasan Lia dengan buku kesukaannya.

"Udah?"

  Lia mengangguk lalu segera membayar buku yang ia beli. Namun saat Lia akan mengeluarkan uangnya, Seungmin menyodorkan uangnya dan menggandeng tangan Lia keluar dari toko buku itu. Tentunya dengan buku yang baru saja dibeli.

"Eh, kok lo yang bayar sih?"

"Udah gapapa."

  "Tapi 'kan gue---" Ucapan Lia sontak terhenti melihat seseorang berbadan tinggi yang menghampiri mereka.

Unreasonable BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang