0.7 ◍ Jihan

21 8 0
                                    

Haruto(~ ̄³ ̄)~

|Jihan(。•́︿•̀。)
|Kamu gak capek, apa?

Nggak kok, Jihan 'kan gak ngapa-ngapain dari tadi|
(Read) 09.16 WIB

|Bukan gitu, ih! ( ・ั﹏・ั)
|Kamu gak capek apa, lari-larian dipikiranku? ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

Jihan gak butuh orang kerdus kek lo!|

You blocked Haruto(~ ̄³ ̄)~

  Minho menghapus obrolan Jihan dengan Haruto itu lalu kembali mengembalikan ponselnya pada sang pemilik sembari membatin.

'Apa-apaan nama kontaknya? Gue yakin Jihan gak mungkin kek gitu kalo gak disuruh.'

...

Jodoh.Jihan**

|Halo Jihan!
|Aku jodohmu dari masa depan..

Loh, kok bisa? Mesin waktu beneran ada ya?|
(Read) 09.30 WIB

|Bercanda, hehehe
|Ini akun barunya Haruto...

Ganti user name, atau gue blok lagi?|
(Read) 09.31 WIB

|Iya-iya ini diganti
|Galak bener, heran.

You blocked Jodoh.Jihan**

'Salah lagi, tuh orang maunya apa sih,' batin Haruto.

  Disisi lain Jihan mengerucutkan bibirnya kesal, ia menatap Minho tak suka, "Kakak apa-apaan sih? Jihan jadi susah mau chatting sama Haruto," seru Jihan.

  Namun Minho malah terkekeh dan mencubit pipi Jihan, "Kamu gemesin banget kalo ngambek."

  "Gak usah deket-deket Jihan! Jihan gak suka punya Kakak kayak Kak Reno!" sentak Jihan lalu melenggang pergi.

'Kamu gak tau aja dia kayak gimana.'

  "Yaudah kalo mau ngambek mah, tapi Kak Reno gak bakal nganter Jihan ketemu Haruto nanti siang, ditambah Kakak-Kakak yang lain juga lagi pergi," ancam Minho.

  Jihan menghentikan langkahnya dan menatap Minho sengit, "Ish! Yaudah iya, gak jadi ngambek."

  Jihan kembali berjalan menuju dapur lalu mengambil camilan dan kembali menuju ruang tamu, tatapan matanya terarah pada jam dinding yang ada disana.

  Seketika ia menjatuhkan camilannya, "Gila, aku telat setengah jam! Pantesan Haruto chat aku tadi," seru Jihan panik.

  Jihan berlari menuju kamarnya, membiarkan camilannya berserakan dilantai. Tak lama ia keluar dengan penampilan yang berbeda, bahkan mampu membuat Minho tak mengedipkan matanya sama sekali.

"Kakak, aku jelek ya?"

"Nggak kok, ayo Kakak anter."

  Jihan mengangguk lalu mengikuti Kakaknya yang berjalan keluar, "Tapi nanti tungguin, Jihan gak mau kalo Haruto yang nganter Jihan pulang."

Unreasonable BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang