0.4 ◍ Lino Flashback

24 10 0
                                    

Chapter ini bakal jadi chapter yang sedikit kotor. Kalo gak suka bisa di skip:)
Ini full flashback, kecuali bagian Chan

...

Minho menggeliat resah dalam tidurnya, bukan karena mimpi buruk yang dialaminya di alam bawah sadar sana. Melainkan, sesuatu yang kembali ia rasakan untuk yang kedua kalinya.

Mimpinya kali ini bahkan mampu membuat kejantanannya menegang sempurna. Minho terus menggeliat resah sembari berusaha menahan suara yang berusaha keluar.

Hingga akhirnya suara terkutuk itu keluar dari mulutnya sendiri. Dan tak lama kemudian, Minho terbangun dengan keadaan sekitar kasurnya yang sudah basah.

Matanya melirik jam, dan hari masih terlalu pagi. Dia memanfaatkan kesempatan itu untuk mandi dan mencuci celana, sprai dan selimutnya yang basah. Agar tak dicurigai siapapun.

Namun saat matahari mulai terbit, Jisung yang sengaja ingin masuk ke kamar Minho pun menatap balkon kamar Minho yang mana Minho menjemur sprai dan selimutnya disana.

"Kak Lino."

Minho yang sedang duduk dimeja belajarnya itu menoleh ke ambang pintu, melihat Jisung yang terus menatap balkon kamarnya, dengan pintu yang terbuka.

"Kenapa, Dek?"

Jisung menggeleng, ia menghampiri sang Kakak lalu berbisik, "Kakak mimpi basah, ya?"

Minho mendelik lalu membuang muka dan kembali berkutat dengan laptopnya. Jisung yang melihat Kakaknya acuh pun semakin menggodanya.

"Sama siapa? Ayo sini tell me! Kalo nggak, kubuat penis Kakak tegang loh," goda Jisung sembari memegang kejantanan Minho dengan senyum menyebalkannya.

"Apa sih, lo? Ngawur--- shit, b-berhenti gak!" titah Minho sembari menggigit bibirnya. Kala Jisung melakukan ancamannya.

"Shh, Han!"

"Lagian gak bakal disebar kok, Han cuma pengen tau aja, siapa tau setelahnya orang itu bisa ngebantu punya Kakak tidur lagi," jawab Jisung yang rasanya sangat menyebalkan.

"Yaudah, lo tidurin lagi kalo gitu. Gue 'kan mimpi bersetubuh sama lo," timpal Minho dengan santainya.

Jisung meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia menatap Minho yang juga menatapnya dengan tatapan seksi dan menggoda.

'Kak Lino gay plus incest? Anjir!'

"Gimana? Berani berbuat berani bertanggungjawab, baby..." goda Minho tepat disamping telinga Jisung.

"Sadar, Kak! Ayah makin marah kalo tau," gerutu Jisung.

Namun senyum miring dibibir Minho tak luntur mendengar ucapan sang Adik. Ia memegang dagu dan menatap bibir Jisung sembari menjilat bibir bawahnya. Bak singa yang mendapat mangsa.

"Kakak gak peduli, selama itu bikin Kakak puas. Walau resikonya pertaruhin nyawa," ucap Minho.

Minho berdiri dan menghilangkan jarak yang ada diantara keduanya. Namun Jisung justru semakin membuat jarak. Hingga punggungnya membentur dinding dan tubuh Kakaknya yang sangat dekat dengan tubuhnya.

Kali ini, Minho yang menggoda Jisung. Ia menjilat leher Jisung lalu meremas bagian selatan milik sang Adik.

"Mhh , K-kak.."

Minho tersenyum penuh kemenangan melihat lenguhan yang keluar dari mulut Adiknya. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Jisung lalu berbisik, "Nikmatin permainannya, ya?"

Unreasonable BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang