HALLO!!
KEMBALI LAGI DI CERITA YANG UPDETNYA SANGAT TIDAK MENENTUU XIXI!Happy Readingg! <3
●•••●
Hari sabtu yang membosankan. Setelah lelah menjalani hari kemarin yang menguras emosinya, kini giliran Amerta melepaskan stress.
Gadis itu keluar kamarnya dengan pakaian olahraga. Celana pendek setengah paha dan kaus oblong itu menjadi outfit nya pagi ini.
Jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Sarapan belum siap, bahkan matahari baru muncul sedikit.
Kemarin Shilla keluar rumah dan tidak pulang hingga sekarang. Begitu juga dengan Feno. Entah apa yang mereka berdua lakukan, Amerta tidak ingin tau.
Putaran pertama ia lakukan disekitar komplek rumahnya. Masih sepi. Amerta sungguh memanfaatkan ini untuk bisa keluar rumah.
Perjalanan berikutnya, ia pergi berlari pelan menuju toko buku yang bisa dibilang lumayan jauh. Jam setengah 8 pagi, dan sudah mulai ramai.
Palang toko buku sudah terlihat, ia hanya perlu berlari sedikit lagi. Toko buku ini, sepi pengunjung. Amerta mungkin menjadi salah satu dari 5 atau 6 orang yang berlangganan ditoko itu.
Tring!
"Selamat datang Amerta!" Ucap bu Intan dengan senyuman khas nya. Bu Intan, penjaga toko buku dengan senyum kotak yang ada dibibirnya.
Bu Intan sudah sangat mengenal Amerta. Sudah beberapa tahun lamanya gadis itu membeli buku-buku ditoko nya.
Amerta membalas senyuman itu dengan mengangguk. Toko ini ... ramai? Amerta menatap sekitar, ada beberapa gadis dengan rok mini yang tak pernah Amerta lihat sebelumnya.
Ada juga 7 atau 8 orang laki-laki yang sibuk membuka-tutup buku di pojok. Mengapa hari ini toko banyak yang mengunjungi?
"Tumben banyak orang", ucap Amerta yang masih melihat sekitar. Niat ingin berlama-lama disini, ia urungkan.
Bu Intan mengangguk sebentar. Mengerti mengapa Amerta bertanya seperti itu. "Ibu juga nggak tau cantik, tapi mereka tiba-tiba dateng padahal masih pagi."
"Aku cuma mau beli novel aja bu." Tanpa menunggu bu Intan berbicara lagi, ia langsung berjalan ke rak khusus genre novel kesukaannya.
Memilih 3 buku yang belum ia punya dan langsung membayar ke kasir.
"Sella, mau bayar", ujar nya ketika melihat gadis yang menjadi penjaga kasir itu masih asik bermain hp.
Sella yang merasa namanya dipanggil pun melihat kedepan. Kearah Amerta yang menatapnya tanpa berkedip. Segera, gadis itu menghitung harga nya agar Amerta tak lama menunggu.
"450 ribu kak. Tumben kakak nggak diem disini dulu?", Sella bertanya.
Amerta tanpa kata langsung mengeluarkan uangnya. "Banyak orang. Malas." Jawabnya dan langsung pergi. Meninggalkan Sella yang mengamati toko buku orang tuanya.
Gadis berumur 14 tahun itu terbengong ditempat melihat banyak orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Biasanya tidak seramai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE'
Teen FictionAmerta Kanigara Senandika. Ia hanya seorang gadis cantik yang tak pernah tersenyum. Baginya, semua orang-orang disekitar nya adalah jahat. Ia tidak menyukai semuanya. Hingga keinginan itu muncul, keinginan jika dirinya hanya ingin seorang diri saja...