Happy Reading 👐🏻
Typo bertebaran 💫Cover by @KINGLUCAV3270
Stay healthy and safety😷
Call me Ly Okay👌🏻
—————————————————
Pagi-pagi sekali para siswa dikejutkan dengan tingkah Joy yang terlihat histeris dan ketakutan.
"Joy, hei ada apa?" Lisa berujar lembut, walau sejak tadi Joy terus menanggapinya dengan teriakan dan tangisan.
"Apakah dia jadi gila?" Celutuk Somi di situasi serius seperti ini.
Yeri menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan celutukan Somi.
"Dia menerorku, dia di—
Joy kembali menangis sesenggukan, ia bahkan tak kuasa menahan air matanya, membuat Lisa merasa iba.
"Sungguh demi apapun aku tidak membunuh Momo, ponselku hilang, orang tuaku marah karena harus menyuap polisi dengan uang yang banyak." Terangnya kini tanpa terpotong dengan tangisan.
Ya, mungkin ini menjadi tekanan tersendiri untuk sosok Joy, karena bukti yang didapat polisi adalah, bukti pesan yang dikirim dari Joy untuk Momo beberapa menit sebelum Momo meregang nyawa, dan tentu itu menjadi bukti kuat yang menunjuk Joy sebagai pelakunya.
"Bahkan sekarang Dahyun tak mau menemui ku, dia ketakutan, dia takut aku membunuhnya."
Cerita Joy, memberi petunjuk baru untuk kasus ini, yang kebetulan Lisa dan teman-temannya memang ingin menguak dan membongkar kasus yang sekarang makin meresahkan.
"Joy, ini ponselmu, aku menemukannya di gudang tempat Momo ditemukan." Rose menyodor kan benda pipih tersebut kepada Joy.
Semua memandang Rose dengan tatapan aneh dan curiga, menyadari tatapan penuh selidik yang terarah padanya, Rose dengan segera memberikan penjelasan.
"Aku menyembunyikan nya karena bagaimanapun Joy adalah sepupuku, aku hanya ingin melindunginya, tapi mendengar penjelasan Joy, membuat ku sadar jika memang Joy tak bersalah, dan aku tak punya alasan untuk menutupi kesalahan nya." Terang Rose tenang yang dibalas anggukan.
"Kenapa kasus ini semakin mengerikan, aku bahkan tidak mengerti asal usul bagaimana kasus kematian ini bisa terjadi." Sejeong berujar tak habis pikir dengan persoalan yang dihadapinya.
"Aku bahkan sudah ketakutan setengah mati." Somi memeluk dirinya sendiri, ia ketakutan.
"Joy, apa pelakunya itu Sehun?" Tanya Yeri pelan, seraya menatap sekeliling nya, ia takut Sehun mendengarnya.
"Aku tidak tahu aku tidak melihat jelas wajahnya, semalam pelaku itu datang lagi, dia, dia mengirimkan ku bangkai kucing tanpa mata." Joy berujar dengan nada ketakutan yang begitu terasa.
"Tapi setidaknya, kau melihat dan mengingat perawakannya bukan?" Yeri kembali bertanya.
Namun, Joy justru menangis histeris, mungkin ia mengalami traumma yang cukup serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer [Hunlis] |END|
Mystery / ThrillerLalisa dan teman-teman nya harus menghadapi sebuah misteri yang kerap terjadi- di sekolah mereka. Ia bahkan kadang bingung dengan kematian misterius para gadis yang berasal dari sekolah barunya. Pasalnya sudah hampir lima belas gadis meninggal denga...