De'light 14

222 31 4
                                    

Vote Juseyoo:)
.
.
.

Baek Ji Eun berlari memasuki ruang IGD yang sekarang ramai pasien, mengecek satu per satu bed mencari keberadaan Chanyeol sekarang, sampai dia tidak sengaja menabrak seorang dokter laki-laki.

"Ah, maaf-" Baek Ji Eun membungkuk pada dokter tersebut yang kini memperhatikannya.

"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Tanya dokter tersebut sopan melihat kekhawatiran yang jelas tergambar di raut wajah Baek Ji Eun.

Baek Ji Eun yang masih mengedarkan pandangannya beralih menatap dokter tersebut, mengangguk mantap, "dimana pasien bernama Park Chanyeol?" Tanyanya tergesa-gesa.

Dokter tersebut mengangguk paham, lalu memberikan instruksi untuk mengikuti langkahnya, hingga dokter yang name tag nya tertulis Sehun Oh tersebut membukakan sebuah korden menampilkan Chanyeol di dalam sana yang terbaring dengan baju penuh darah.

Baekhyun dan Chanyeol saling tonjok siang tadi hingga Caffee tersebut ramai dan si pemilik Caffee menghubungi polisi untuk memisahkan keduanya. Namun Chanyeol lah yang menderita paling serius akibat tinju dari kepalan tangan Baekhyun.

Baek Ji Eun menatap tak percaya dengan apa yang sudah terjadi dengan Chanyeol sekarang, mukanya benar-benar memar dimana-mana hingga membuat sebelah matanya membiru dan bengkak.

Apa yang sebenarnya pria ini lakukan hingga membuat dirinya sampai harus babak belur seperti ini, tidak bisakah dia membiarkan dirinya tenang tanpa harus mengurusnya sebentar saja, dia selalu membawa masalah setiap saat.

Namun sekarang tidak ada waktu untuk menceramahi pria yang kini masih memejamkan matanya rapat, menceramahinya saat ini pun sama saja tidak akan Chanyeol dengarkan.

Baek Ji Eun tak kuasa menahan air matanya, hingga sebutir air matanya jatuh melihat Chanyeol selalu dalam masalah. Chanyeol selalu bermasalah ada atau tidaknya Baek Ji Eun di sisinya.

Baek Ji Eun mengusap bercak darah yang masih belum membeku di pelipis Chanyeol, membuat pria tersebut mengerjap membuka sebelah matanya yang masih baik-baik saja.

"Ji Eun?" Kata Chanyeol sedikit terkejut melihat kehadiran wanita itu di sebelahnya tengah menangis sekarang.

Bibirnya yang pecah tidak bisa bergerak, hanya mampu berkata sekadarnya. Chanyeol hendak bangun dari posisinya sampai Baek Ji Eun menahannya untuk tetap berbaring.

"Yeol? Apa kau benar-benar ingin mati? Huh," isak Baek Ji Eun kali ini, memandang geram sahabatnya yang sudah sangat keterlaluan kali ini, dia belum pernah berlari bagai orang kesetanan sebelumnya sampai Chanyeol yang membuatnya berlari seperti tadi.

Chanyeol hanya diam tak bergeming menatap Baek Ji Eun yang masih sedih memandangnya, "jika kau ingin mati setidaknya kemasi dulu barangmu dari apartemenku!" sentak Baek Ji Eun masih menangisi pria yang tidak tau diuntung tersebut.

Chanyeol menarik tangan Baek Ji Eun, mengusap air mata di pipinya, sebenarnya dia ingin tersenyum melihat wanita itu akhirnya menangis lagi di hadapannya, dia sudah begitu kuat selama ini menjalani hidupnya bahkan tidak sama sekali dia melihat mata indahnya mengeluarkan air mata seberapapun dia marah atau sedih.

"Apa yang terjadi sebenarnya, huh?" Baek Ji Eun meminta kejelasan tentang masalah apa yang sudah menimpa sahabatnya hingga berhasil membaringkannya di IGD.

Siapa yang sudah membuatnya seperti ini. Chanyeol yang tidak bisa bicara menatapnya kosong, seolah menyesal telah membuatnya terlibat dalam setiap masalahnya, dia juga tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengurus masalahnya tanpa membawa Baek Ji Eun.

De'light [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang