De'light 1

643 71 22
                                    

Vote Juseyoo:)
.
.
.

Langkah kakinya tak beraturan. Berlari menembus gerimis yang semakin membesar, kaki panjangnya sesekali melompati genangan air sebelum benar-benar sampai di gedung apartemen nya.

Gadis itu sedikit menepuk-nepuk ujung roknya yang terkena air genangan yang menyipratnya tadi.

Huft. Cuaca semakin memburuk akhir-akhir ini, tapi Baek Ji Eun belum sempat juga membeli payung untuk dirinya sendiri.

Sial. Pemuda bertelinga lebar itu membatalkan begitu saja janjinya untuk mengantarnya pulang dengan alasan harus bertemu dengan teman SHS-nya di sekitar kantor dan dengan tega meninggalkannya saja seorang diri, membuatnya harus mengejar bus terakhir yang beruntung masih bisa ia dapatkan.

"Awas, saja kau Yeol!" Bibir tipisya berucap penuh dendam.

Baek Ji Eun keluar dari lift tepat dilantai 7 apartemennya. Dengan badan yang basah tanggung malah membuatnya menggigil.

Tutt.

Ada apa dengan password apartemennya? Baek Ji Eun mengulangi lagi, mencoba dengan teliti setiap nomor yang ia tekan benar.

Tutt.

Matanya membulat saat password nya benar-benar salah. Tapi dia yakin dia tidak mengganti nomor password nya hari ini, bahkan dia masih bisa keluar-masuk tadi pagi tanpa ada masalah.

Park Chanyeol. Hanya nama pria itu yang terbersit di otaknya.

Siapa lagi yang akan mengutak-atik apartemennya jika bukan pria bertelinga lebar itu.

Benar-benar cari mati. Batin Baek Ji Eun penuh emosi.

Bagaimana tidak, Chanyeol pergi begitu saja dari apartemen tadi pagi tanpa sepengetahuannya, meninggalkannya ke kantor tanpa mengatakan hal apapun, saat dirinya tengah mandi, ditambah ia harus pulang sendirian mengejar bus terakhir di halte hanya karena Chanyeol menelantarkannya. Dan sekarang?

Baek Ji Eun sudah menyiapkan berbagai macam kata makian dimulutnya saat mencari nomor Chanyeol di ponselnya dan segera memasang ditelinganya, menanti seseorang disana akan mengangkat panggilannya.

"Hall-"

"Yak! Caplang! Dimana kamu? Kenapa nomor password ku kau rubah! Kau sudah bosan hidup, eoh! Ini apartemenku kamu tidak punya hak untuk merubah password ku sesukamu..."

"Stop. Dengarkan aku, aku akan sampai 30 menit lagi," ucap Chanyeol berbisik seolah menghindari seseorang mendengar jawabannya.

Bola matanya berputar, Baek Ji Eun tidak tahan lagi. Jangankan 30 menit, 15 menit pun dia tidak mau untuk menunggu.

"Aku tidak peduli! Kutunggu 10 menit dari sekarang atau kau ku habisi malam ini!!" Sentak Baek Ji Eun tidak mau mau tahu.

Baek Ji Eun membanting ponsel masuk dalam tasnya, "Hish, Caplang sialan!" Teriaknya penuh emosi menendang pintu apartemennya yang masih tertutup rapat.

Mendengar apa yang di katakan Baek Ji Eun baru saja sebelum memutus panggilannya secara sepihak, membuat Chanyeol ketar-ketir.

Chanyeol Bergegas meninggalkan teman-temannya yang sedari tadi ikut mendengarkan teriakan dari seorang wanita di ponsel Chanyeol.

Seperti orang kesetanan Chanyeol menuju gedung apartemen Baek Ji Eun, atau dia akan benar-benar berakhir malam ini olehnya.

Ji Eun benar-benar serius dengan ucapannya sekarang. Bahkan dia menghitung mundur waktu yang dia tentukan tadi.

De'light [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang