Tidak semua firasat itu benar.
Yakin? Tuhan yang berkehendak atas ke yakinan itu.Nyatanya, semua ke yakinan Atsumu itu salah. Pertemuan singkatnya dengan Sakusa, bukan tidak membawa apa apa.
---
Sesak, kering. Tenggorokan Atsumu terasa perih pagi ini. Kepalanya terasa berat dan berkunang kunang.
"Tsumuu..! Turun cepetan, gua uda buat sarapan ni..!"
Seruan nyaring Osamu membuat Atsumu tersadar, buru buru dipakainya sandal rumah coklatnya dan berlari turun.
"Lama banget, ayo buruan.."
Atsumu hanya terdiam, pikirannya kalut. Tanda tanda terinfeksinya virus itu sudah ada dalam dirinya. Terlihat.
Gua harus tes abis ini..
"Oy Tsum!"
"Ha? Iya iya, yok makan.."
---
"Sam gua pergi sebentar ya.."
Atsumu keluar dari kamarnya, lengkap dengan hoodie dan masker.
"Mau kemana lu? Ketempat Sakusa?" Osamu mendengus kecil.
"Nggak, Omi udah sembuh kok. Untung tiga hari terakhir dia bisa jaga imunitas tubuhnya stabil.."
"Syukur deh"
"Yaudah gua pergi ya"
"Hm.. ati ati"
Mobil yang dikendarai Atsumu melaju cepat membelah jalanan.
Bangunan putih itu. Bangunan yang sama sekali tidak pernah ingin ia kunjungi.
Lab pemeriksaan.
Tidak ada dokter, nakes atau siapapun. Hanya kursi canggih, komputer dengan belalai panjang dan meja.
'Silahkan duduk tuan'
Atsumu mendudukkan diri di kursi, fokus menatap komputer di depannya.
'Kami akan memulai pemeriksaan, silahkan lepas masker anda'
Atsumu melepas maskernya, dua belalai komputer segera memasang masker canggih di mulutnya.
'Proses ini akan memakan waktu kurang dari lima menit, silahkan menunggu'
Lima menit berjalan bagai lima jam bagi Atsumu. Jantungnya berdetak keras, peluh mengalir di pelepisnya.
Negativ kah? Atau positiv? Bagaimana?
TING
Suara berdesing terdengar, masker canggih itu terlepas.
'Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, anda dinyatakan positiv tuan Miya. Silahkan me..'
Tuli
Atsumu tak lagi mendengar perintah komputer di depannya. Telinganya hanya menangkap satu kata.
Positiv
'Mohon untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan maksimal tuan Miya'
Gua positiv, gus positiv, gua positiv..
---
"Balik juga lu Tsum, lama bener. Kemana sih?"
Osamu berjalan mendekat, refleks Atsumu mundur menjauhinya.
"Tsum?"
"Nggak, ngga papa. Gua naik dulu ya"
Atsumu mendesah.
Apa yang harus ia lakukan? Mengatakannya pada Osamu? Tidak..- pocky bokuto -
Vote + comment
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT || Miya Twins
Fanfiction:: dari sini Osamu faham arti pepatah 'mulutmu harimaumu' :: "Tsum, gua baru selesai buat Onigiri, lu mau ga? Enak loh gua abisin yah..!" "Silahkan makan tuan Miya, saya akan membereskan peralatan dapurnya" "Tsum.." "Iya tuan? Ada yang bisa saya ban...