Pagi yang cerah, matahari tampaknya malu malu menampakkan diri pagi ini. Entah kenapa udara pagi ini terasa sejuk.
"Haaah.. gua ke tiduran ya?" Osamu bangkit dari tidurnya.
"Heeh.. cakep juga ternyata kakak gua.." pandangannya teralihkan oleh Atsumu yang tertidur pulas.
"Tsumu bilang mau onigiri kemarin, gua buatin aja kali ya.."
Segera Osamu beranjak menuju dapur, menyiapkan sarapan istimewa untuk saudaranya.
---
"Tsum, lu uda bangun..?" Osamu tersenyum melihat Atsumu berjalan menghampirinya.
"Gua udah buatin onigiri spesial buat lu ni.. buru mandi trus sarapan.."
Osamu melepas celemeknya, menata gelas dan teko air.
"Selamat pagi tuan Miya.."
Kepala Osamu menoleh mendengar suara Atsumu, ia mengernyit sejenak sebelum akhirnya tersenyum.
"Apaan sih anjir.. ga lucu ah. Lu kalo mo ngelawak jangan bawa bawa penyakit deh Tsum.."
Osamu menonjok bahu Atsumu pelan, tertawa kecil. Kembali sibuk dengan gelas gelasnya.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan Miya?"
"Diem ah Tsum, gua geli dengernya.. iih tuan Miya tuan Miya apaan.."
Osamu melempar celemeknya ke wajah Atsumu, menunggu balasan.
Tak kunjung mendapat lemparan balik membuat Osamu berbalik.
"Tsum?"
"Ada yang bisa saya bantu tuan Miya?"
Menik mata Osamu melebar, menatap mata Atsumu yang menatapnya kosong. Tanpa perasaan.
"Tsum.. lu?"
"Pagi ini sangat cerah tuan Miya, apa anda ingin jalan jalan?"
"Tsum.. Tsumu.. lu? Lu.." Osamu berjalan mundur, menjauhi sosok Atsumu di hadapannya.
"Lu.. kena virus robot..?"
Osamu mendongak, mencari kepastian bahwa ini bercanda. Atsumu hanya akting, itu tidak benar.
"Tuan Miya, anda mencari informasi tentang virus robot?"
BRAK
Osamu melempar piring onigirinya, menatap robot Atsumu nanar.
"Nggak.. nggak.. lu.. lu bukan Atsumu.."
"AAARGH..!! Hiks.. hiks.." Osamu jatuh terduduk, menjambak rambutnya kasar.
"Tiga.. hiks tiga hari ini lu.. isolasi Tsum?! Tsumu jawab gua!"
Osamu menarik kerah baju Atsumu, air matanya luruh membasahi wajah.
"Tuan Miya sedang sedih, apa anda membutuhkan tempat bercerita?"
Sontak Osamu melepaskan cengkramannya, menatap sosok Atsumu di depannya.
"ARGH KENAPA LU NGGAK BILANG?! JAWAB GUA TSUM..!! GUA NGGAK BUTUH APA APA!! GUA BUTUH LU BALIK LAGI DI SISI GUA..!!!"
Osamu berteriak kalap, membanting semua yang bisa di jangkaunya. Berakhir dengan menangis sesegukan.
"Lu.. hiks.. hiks.. lu seharusnya jujur ama gua.. Tsumu.."
---
Hari yang berat, Osamu mengurung diri seharian di kamar. Jemarinya sibuk mencari informasi tentang virus robot.
TOK TOK TOK
"Tuan Miya, anda melewatkan makan siang. Apa anda baik baik saja?"
PRANG
Alarm digital kini menjadi sasaran lemparan Osamu.
"DIEM LU SIALAN..!! Berhenti make suara Atsumu.. lu bukan dia.."
Suara Osamu melirih, menunduk. Bukan dia? Lalu siapa? Dimana Atsumunya sekarang?
"Argh.."
Osamu memejamkan matanya, terngiang ngiang isi berita hari ini.
Sudah lebih dari 25.000 manusia meninggal di karenakan virus robot. Sejatinya manusia adalah manusia, mereka tidak kuat menamggung virus sistem robot yang perlahan menggerogoti nyawa.
"Dunia bener bener gila.."
Osamu kembali mengacak rambutnya, ia lapar. Tapi keluar dan melihat Atsum?
Tidak.. ia belum siap untuk itu."Tsum.. emang lu bego.. lu tega ninggalin gua kaya gini?"
- pocky bokuto -
Vote + comment
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT || Miya Twins
Fanfiction:: dari sini Osamu faham arti pepatah 'mulutmu harimaumu' :: "Tsum, gua baru selesai buat Onigiri, lu mau ga? Enak loh gua abisin yah..!" "Silahkan makan tuan Miya, saya akan membereskan peralatan dapurnya" "Tsum.." "Iya tuan? Ada yang bisa saya ban...