chapter 1

15.9K 166 22
                                    

Aku bejalan menyusuri koridor sekolah, aku sudah biasa menjadi sorotan karna pakaian seragam ku yang lusuh dan kucel. Aku harus bertahan, jika aku berhenti itu akan menjadi hal yang sangat aku sesali karna aku dengan susah payah mendapatkan beasiswa.

Aku juga sudah kelas 3SMA, tunggu satu tahun lagi dan aku akan lulus.

"Wih rakyat jelata datang nih" Aku hanya bisa diam, aku  tidak bisa melawan karna dia anak kepala sekolah. Aku takut beasiswa ku akan dicabut.

"Beliin gua cilok, nih uang nya" Lembaran uang dilemparkan padaku, aku ingin memungutnya tapi-

"Lu apa²an sih Dev, lu kira dia babu gitu? Yang bisa lu suruh seenak jidat lu?" Aku mendongkak, didepan ku ada seorang pria yang melindungiku. Aku muak melihat wajah nya, aku segera mengambil uang yang ada dilantai dan pergi.

"Renata!" Aku tidak menghiraukan teriakan dari nya. Oh iya, nama ku Renata aurora dan yang tadi itu amel, rara, dan Devi, mereka yang selalu membully ku. Dan pria tadi itu adalah kevin, pria yang sudah banyak menyakitiku dulu.

"Permisi, Renata beli cilok yaa. Kayak biasa" Ujarku kepada penjual cilok saat sudah sampai.

"Oke, kayak bisa yaa neng Renata. Untuk perundung itu yaa?" Aku tersenyum miris dan mengangguk, untuk siapa lagi memang kalau bukan untuk mereka bertiga.

"Neng, kenapa neng nga lawan aj sih?. Jgn karna Devi itu anak kepala sekolah neng diem aja" Aku tersenyum.

"Beasiswa mang" Ujarku, penjual itu mengangguk paham.

"Ini neng udah siap" Aku mengambil cilok itu lalu memberikan uang kepada penjual nya. Aku berjalan menuju kelas dengan menunduk, memperhatikan sepatuku yang sudah berlobang.

"Ehh udh sampe, mana cilok nya" Aku mendongkak, ternyata sudah sampai Kelas. Aku memberikan cilok itu lalu pergi ke bangku ku di pojok ruangan, aku membuka bukuku dan mulai membaca nya.

"Woy, kerjain PR gua dong. Gua kgk bisa kerjain nih PR" Aku mengambil buku nya dan mulai mengerjakan PR nya.

'Sangat miris sekali hidupmu Renata'

•]
•]
•]

Aku berjalan menuju cafe tempatku bekerja, aku memperhatikan kakiku melangkah. Bisikan mengenai baju seragam dan sepatuku pun hanya aku dengarkan.

"Dek" Aku mendongkak, dan tersenyum tipis. Didepan ku berdiri kak haris, dia adalah bos ku disini. Seseorang yang menolong ku dengan cara memberiku pekerjaan disini dan tempat tinggal.

"Iyaa kak kenapa?" Tanyaku, kak haris mengelus rambutku dan tersenyum manis.

"Apa tidak mau cerita?" Aku lagi² menggeleng. Selalu itu yang kak haris tanyakan, karna kediaman ku membuatnya selalu bertanya seperti itu.

"Baiklah, segera ganti dengan seragam cafe yaa" Aku mengangguk dan pergi masuk kedalam cafe, menuju ruang ganti dan mengganti seragam ku. Aku menatap pantulan wajahku di cermin.

"Kapan aku akan menemukan kebahagiaan ku?, apakah dunia belum puas menyiksaku?, dibuang orang tua di panti asuhan, tinggal sebatang kara, disiksa di panti asuhan, dan dibully oleh orang² disekitar. Andai aku bisa menjadi kejam, andai aku bisa menjadi egois. Kapan kebahagiaan akan aku temu kan?" Aku menunduk, aku sejujurnya rindu dengan orang tua ku. Walaupun mereka membuangku sendiri kecil, tapi aku kesal dengan mereka. Aku ingin menemui mereka tapi tidak tau wajah mereka bagaimana?

Aku menegakkan kepalaku, dan menghapus air mata yang mengalir. Aku harus menjadi kuat, aku tidak boleh lemah seperti ini.

"Fighting Renata!!"

Aku keluar dan mulai mengerjakan pekerjaan ku. Menyapa pengunjung, mencatat pesanan, mengantarkan pesanan, dan membersihkan meja.

Ting!

Aku menoleh melihat ada seseorang yang masuk kedalam cafe dengan pakaian formal, seperti pengusaha yang sukses.

"Permisi" Aku segera menghampiri orang itu, karna dia memanggilku.

"Iyaa tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanyaku dengan sopan dan senyum yang ramah.

"Saya pesan ice blend 1" Aku mengangguk dan mencatat pesan dari pria tersebut.

"Tunggu sebentar yaa, pesan anda akan segera kami buat kan" Aku berjalan pergi dan meminta dibuatkan ice blend, sembari menunggu aku membersihkan meja².

Tapi aku sedikit risih, karna pria tadi melihatku terus menerus. Aku berpura² tidak tau saja, pesanan itu sudah selesai dan aku memberikannya kepada pria tadi.

"Ini pesanannya tuan, silahkan dinikmati. Jika perlu sesuatu tinggal panggil saya saja" Ujarku dan pergi dari sana untuk melanjutkan kan pekerjaanku.

°
°
°

Aku membaringkan tubuhku di kasur tipis milikku. Hari ini sangat melelahkan seperti biasa, mendapat kan perlakuan buruk. Bekerja untuk membutuhi kebutuhan hidup, dan banyak lagi.

Rasanya aku ingin menghilang saja dari dunia, tapi tidak mungkin. Karna aku yakin nanti ada saat nya aku bahagia, dan itu akan datang nanti.

"Andai saja aku memiliki orang tua, pasti tidak seperti ini sekarang hidupku. Memakai pakaian lusuh, bekerja hingga malam, mendapat hinaan. Kalau aku ada orang tua mungkin, aku akan memakai
pakaian bagus, tidak perlu bekerja dan hanya fokus pada sekolah saja, tidak mendapat hinaan juga" Gumamku, aku menatap langit² kontrakan ku.

"Hah~ besok aku harus membayar kontrakan, berarti aku tidak akan bisa makan lagi dong" Gumamku lagi, aku memijit pelipis ku. Selama tujuh belas tahun aku hidup di dunia, hanya di siksaan yang aku dapatkan.

"Kapan aku bahagia? Kapan penderitaan ini berakhir? Aku ingin bertemu dengan orang tua ku. Apa belum cukup penderitaanku?, aku akan bahagia nanti kan? Benarkan?" Aku memejamkan mataku, mencoba untuk tidur. Dan berharap semoga besok akan menjadi lebih baik dari hari ini, tapi tidak akan mungkin terjadi.

"Aku mohon, semoga besok akan menjadi lebih baik lagi"









Thanks dah baca🙏💕
Maaf kalau jelek🙏
Maaf banyak typo🙏

Aku kembali dengan judul yang sama, nama tokoh yang sama tapi dengan alur cerita yang berbeda.

Aku itu paling suka ada cerita yang yaa, kekerasan gitu. Seperti yang dibook 'sugar daddy' di sebelum nya.

Alur nya agak sama, aku ngambil sedikit² cerita yang ada di book ku sebelumnya. Untuk pendatang baru kalau kalian penasaran bisa  langsung cek yaa, judul nya sama dengan book ini.

Jaga kesehatan kalian, makan makanan yang bergizi dan sehat, minum air mineral, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak saat diluar, jauhi kerumunan, dan jangan lupa pakai masker.

Mari kita membantu tenaga medis dengan hal² yang kecil, oh iya membuang sampah pada tempat nya juga yaa. Karna itu bisa mencemarkan lingkungan.

See you~~

Silahkan vote jika kalian suka dengan cerita ini🙏

Next part.......

✔🔞•|• Sugar Daddy •|•🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang