chapter 7

5.9K 113 19
                                    

Aku dan meysin sedang berjalan² diarea sekolah. Sedang waktunya istirahat jadi bisa bebas, tapi aku tidak pernah sebebas ini. Karna Devi dan teman²nya tidak menganggukku seperti bisa.

"Anak setan!!" Aku sedikit terkejut karna itu, aku melihat kearah pohon besar. Dibawah ada kevin yang terduduk dengan luka² dan juga mengumpat.

Aku ingin membiarkan nya, tapi bukan kah itu jahat?, walaupun dia dahulu sangat jahat padaku. Aku tidak boleh membalas nya dengan kejahatan bukan.

'Apa aku obati aja yaa?, cuma ngobatin aja. Dia nga akan ngira aku cinta ama dia kan?'

Setelah berfikir, aku mulai mendekati nya. Aku menyuruh meysin untuk menunggu di kursi yang ada disana, untung saja aku membawa tas p3k ku sebelum jalan². Hanya untuk jaga² saja.

"Renata" Aku tidak merespon ucapan nya, aku hanya fokus mengobati luka nya.

"Shh duh" Aku melihat nya meringis, aku hanya menghela nafas.

"Kau tauran lagi?" Tanyaku, hanya bertanya. Tidak apa² kan?, aku serius hanya bertanya.

"Apa kau khawatir?" Aku tersenyum  miris, khawatir?

"Tentu saja tidak, aku menolongmu hanya sebatas mengasihani dan juga hanya sebatas menolong sesama manusia" Ujarku, aku memasukkan semua alat dan obat itu kedalam tas kecil ku.

"Terima kasih ren" Aku mengangguk, aku berdiri  dan berjalan menuju meysin.

"Dia siapa ren?" Tanya meysin.

"Seorang pria yang dahulu aku cintai, tapi sudah tidak sekarang" Ujarku, aku berjalan mendahului meysin.



Aku berlari menuju kedepan gerbang, dan masuk kedalam mobil hitam. Aku mengatur nafas ku, tidak aku tidak dikejar apapun kok. Hanya aku tidak ingin dilihat orang kalau aku menaiki mobil. Jadi setelah bell pulang berbunyi aku langsung mengambil tas dan berlari.

"Kenapa berlari?" Aku menatap daddy dan menggeleng.

"Dikejar mantan gebetan?" Aku menatap daddy bingung, mantan gebetan?. Siapa?, orang aku nga punya mantan gebetan.

"Kita pulang" Aku mengangguk saja, aku sedikit takut karna wajah daddy sangat datar dan dia berbicara dengan nada dingin.

Aku menunduk dan memainkan jari ku, aku bingung harus bagaimana. Kenapa daddy berubah-ubah?, apa dia bunglon?

"Kevin, kevin sanjaya. Dia mantan gebetan mu hm?" Aku yang tadi nya menunduk menjadi mendongkak dan menatap daddy.

"Apakah benar sayang?" Aku hanya diam, mulutku keluh untuk menjawab itu.

Mobil daddy tiba² berhenti di tempat yang sepi, dan itu tambah membuatku takut. Aku sudah memikirkan yang tidak², apa aku akan dihabisi?, apa aku akan dibunuh disini?, apa aku akan diturunkan disini lalu diculik?

"Kenapa diam hm?, apa itu benar?" Aku ingin keluar dari mobil ini saat wajah daddy mendekat, tapi nanti aku malah ditarik lagi gimana?

"Jawab!!" Aku terkejut saat daddy sudah menaikan suara nya, aku ingin menangis aja rasanya. Aku ingin keluar dari mobil ini saja.

"Kenapa diam? Jawab Renata aurora"

"Re-renata nga tau, apa kevin bisa di panggil mantan gebetan. S-soalnya, dulu Renata pernah cinta saja dia, t-tapi dia selalu dingin. D-dia juga menyakiti hati Renata, jadi Renata nda cinta dia lagi sekarang" Ujarku menunduk takut.

"Apa kamu yakin hm?, apa kamu yakin sudah tidak mencintai nya?" Aku mengangguk.

"Jawab menggunakan mulut mu sayang"

"Iyaa, Renata yakin tidak cinta sama dia lagi"

Renata pov end.

Angga pov.

Aku menatap Renata, aku baru saja membuat nya takut. Entah mengapa informasi dari anak buah ku yang menjadi guru disana membuatku sangat marah dan kesal.

"Tatap daddy sayang" Renata menatapku, aku tersenyum. Sebenarnya tidak tega juga melihat matanya yang berkaca², dia sangat lucu.

"Maaf membuatmu takut" Ujarku, Renata mengangguk. Aku mengelus rambut nya.

Aku salah fokus pada bibir nya, bibir berwarna pink alami. Aku mendekatkan wajahku dan mencium bibirnya cukup lama, aku juga melumat bibir atas dan bawahnya secara bergantian.

Aku berhenti melumat bibirnya, dan menatap Renata. Dia hanya menatapku dan memiringkan kepalanya.

"Daddy, tadi daddy melakukan apa?" Aku hanya tersenyum, sepertinya aku harus  menghilangkan kepolosannya dulu.

"Lupakan saja, sekarang kita pulang" Ujarku, dia hanya mengangguk

Ting... Ting...

Ada pesan dari anak buah ku. Aku membacanya dalam hatiku, aku sangat geram dengan informasi ini. Pak saya dapat informasi dari meysin, teman dari renata. Dia bilang kalau ada tiga orang siswi yang membully Renata, dan bahkan memperbudak renata.

'Berani sekali mereka memperbudak dan membully renata, tunggu hingga besok. Apakah kalian masih sanggup melakukan itu'

Aku menyimpan ponselku lalu menatap Renata, Renata memainkan jari²nya. Kenapa wanita seperti dia mengalami ketidak adilan dunia dan kekejaman dunia?

Aku mengelus rambutnya, aku tersenyum saat Renata melihat ku dengan wajah polosnya.

"Kalau ada apa² cerita yaa sayang, jangan diam saja" Ujarku, aku tidak memperdulikan wajah Renata yang terlihat bingung.

Aku mulai melajukan mobilku.








Thanks dah baca🙏💕
Maaf kalau jelek🙏
Maaf banyak typo🙏

Silahkan vote jika kalian suka dengan cerita ini🙏

Next part.......

✔🔞•|• Sugar Daddy •|•🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang