chapter 8

6.1K 157 17
                                    

Aku sedang fokus mengerjakan pekerjaan ku di laptopku, membaca laporan² dari karyawanku.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk" Ujarku tanpa mengalihkan pandangan ku dari laptopku.

"Daddy" Aku menoleh kearah suara orang yang memanggilku, aku tersenyum. Didepanku ada Renata yang tersenyum kearahku. Sudah terhitung 2minggu dia tinggal bersama ku, aku dan dia saling mengenal lebih dalam lagi.

"Ada apa hm?" Aku menutup laptopku, terserah dengan pekerjaan. Renata lebih penting dari pada apapun diduniaku.

"Renata mau kumpul sama temen² Renata, boleh nda?" Aku menatap Renata bertanya.

"Siapa saja?" Tanyaku, karna aku tidak mau dia berkumpul dengan sembarang orang. Seperti perunding nya dulu.

"Vania, nia, mutiara, gevano, rizal, sama meysin" Aku mengangguk, jika dengan mereka aku mengizinkan. Karna mereka adalah anak buah ku sekaligus mata²  yang aku suruh untuk menjaga Renata.

"Baiklah, mau bertemu dimana hm?" Aku berdiri dan mengambil jas ku yang tersampir di kursi ku.

"Dicafe dad, Renata ke sana sendiri yaaa" Aku menatap tajam Renata, dan menggeleng. Mana mungkin aku membiarkan dia pergi sendiri, itu sama saja aku memberikan sebuah berlian kepada penjahat.

"Tidak, daddy antar atau tidak sama sekali" Ujarku, aku melihat Renata yang menunduk dan mengangguk tak lama kemudian.

"Ayo, apa Renata udh siap?" Tanyaku, aku mendekati nya dan mengelus rambut nya.

"Udh daddy" Aku tersenyum, aku menggendongnya dan membawanya pergi dari ruang kerja ku. Aku menggendong Renata hingga sampai di mobil lalu menurunkan nya  dan membukakan pintu untuk nya.

Setelah Renata masuk, aku juga masuk kedalam mobil lalu menjalan kan mobilku. Selama perjalanan hanya ada keheningan, aku tau Renata belum terbiasa dengan ku.

"Ada acara apa? Kok ngumpul?" Tanyaku, agar perjalanan tidak hening sama sekali.

"Cuma mau kumpul² aja kok daddy, sekalian meluruskan masalahnya  gevano dan vania" Aku menatap Renata yang masih menunduk menatap jari²nya. Kedua anak buah ku itu ada masalah apa?

"Memang nya mereka ada masalah apa sayang?" Tanyaku, aku berhenti saat berada di lampu merah.

"Gini daddy, dua hari yang lalu gevano itu jalan sama cewe, cewe itu post foto sama gevano pakai caption 'bersama orang spesial' jadi vania itu marah nuduh gevano selingkuh. Terus besoknya vania jalan sama cowo, gevano lihat sendiri pas jalan sama rizal. Gevano mau nyamperin tapi rizal nahan. Sebenernya itu cuma salah paham daddy" Jelas Renata, aku mengangguk. Gevano dan vania memiliki hubungan status mereka pacaran hubungan mereka sudah sangat lama.

"Baik jadi seperti itu, kamu jadi penengah mereka?" Tanyaku, dijawab anggukan Renata.

Aku tersenyum, tidak jarang aku merasa kagum dengan sifat Renata. Selalu jadi penengah orang yang sedang ada masalah, penghibur seseorang yang sedih. Itu membuat ku tidak ingin ada yang bisa memiliki nya dan menyentuh nya kecuali aku.

Angga pov end.

Renata pov.

Aku turun dari mobil daddy, sebelum itu aku mencium pipi nya. Jangan tanya, daddy tidak akan mengizinkan ku turun sebelum aku mencium pipi nya.

"Nanti daddy jemput, chat daddy 5 menit sebelum teman²mu pulang mengerti?" Aku mengangguk, lalu melambaikan tangan dan masuk kedalam cafe. Mencari dimana teman²ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔🔞•|• Sugar Daddy •|•🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang