Beruntunglah mereka yang memiliki tangan-tangan dan tubuh yang mendekap mereka ketika dingin menusuk.
Di tempat di mana sepi meraung-raung dan luka yang belum sembuh, banyak raga yang terkepung.
Ketika kau menjerit tak berdaya diantara semua itu, sunyi membias di sekelilingmu.
Mungkin hanya.. banyak diantara kita yang masih belum tahu cara menghargai orang lain.
Mungkin dengan mudahnya organ tanpa tulang di wajahmu itu melontarkan banyak sekali sumpah serapah tak berarti tanpa peduli bagaimana hati orang lain. Alih-alih apa dampaknya.
Alih-alih bagaimana jika kau memposisikan diri sebagai pengganti?
Apa kau pernah merasakan bagaimana merangkak di tangga yang seolah tak memiliki ujung?
Apa pernah kau merasa muak pada dunia yang kau tinggali?
Oh, apa pernah kau merasakan terluka? Mungkin yang bisa kau lakukan selama ini hanya melukai?