06. ENGAGEMENT

194 42 5
                                    




Gun, menghela nafasnya dengan kasar. Gedung tinggi ini adalah saksi bisu malu nya dia malam ini. Tidak bisa membayangkan bagaimana nanti nya reaksi orang-orang ketika tahu dirinya akan bertunangan dengan seorang pria.

Ini bukanlah hal yang asing karena ada juga beberapa pasangan gay yang menjalin hubungan bahkan sampai ke jenjang pernikahan. Tapi Gun bukan gay, dia masih menyukai seorang gadis. Ini tidak bisa di biarkan. Gun harus menemukan cara agar pertunangan ini batal.

Lihatlah, Mark datang bersama ayah nya. Dia bahkan sibuk tersenyum dan memamerkan cincin di tangan nya pada Gun saat melihat lelaki itu. Seperti nya Mark tersenyum menang.

Ini adalah permainan nya agar apa yang Gun lakukan di hari pertama terbalaskan. Sebelumnya tidak ada yang berani melawan. Hanya Gun satu-satunya yang punya tekad bicara dengan nada tinggi pada nya.

Perlawan Gun Napat membuat Mark Siwat tertarik. Dan lihatlah, apa yang akan terjadi pada Gun selanjutnya ada di tangan Mark.

"Gun, kemarilah." Mean memanggil.

Gun menghembus nafasnya. Berusaha untuk tidak gugup. Karena ibu nya sudah mengajari bagaimana bersikap tenang dalam situasi mencekam.

Gun di dorong oleh ayah nya sendiri. Benar-benar Gun ingin melarikan diri saat ini. Apalagi ayahnya tidak pernah mengerti diri nya.

"Perkenalkan, dia adalah Gun Napat. Putra dari Tuan Na Ranong. Dia akan menjadi tunangan dari anak ku, Mark Siwat."

Semua orang mulai berbisik ketika Mean mengumumkan berita tentang sang anak dan kekasihnya yang akan bertunangan hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang mulai berbisik ketika Mean mengumumkan berita tentang sang anak dan kekasihnya yang akan bertunangan hari ini. "Dengan pertunangan mereka, aku dan Tuan Na Ranong sepakat untuk bekerjasama untuk menjadikan perusahaan lebih berkembang."

"Tidak-tidak, aku harus melarikan diri!!"

Gun menatap kesana-kemari mencari celah agar dirinya bisa melarikan diri. Tapi, Mark meraih tangan nya. Dan mulai mendekat, "mau melarikan diri?"

Gun melepas genggaman Mark. Tapi seketika matanya membulat karena Mark secepat kilat mencium pipi nya. Tidak ada yang menyadari itu kecuali Gun sendiri. Sontak, Gun langsung mendorong Mark. "Apa yang kau lakukan, brengsek?"

Mark tersenyum, "aku menyukai wangi mu."

Ucapan nya membuat Gun menahan nafas nya karena gugup. Mark sudah berhasil membuat nya melayang tinggi. Tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Gun melarikan diri saking gugup nya. Dia bergegas mengambil segelas air dan meminum nya. Saat meminum nya, terlintas ide dalam otak nya. Kenapa dia tidak menumpahkan minuman ini pada jas Mark saja?

Gun berusaha tenang, tapi tidak dengan jantung nya yang masih berdegup kencang hingga saat ini. Gun mulai berjalan, kembali ke tempat nya semula.

"Dari mana saja, sayang? Seperti nya kau gugup berada di dekat ku." Mark tersenyum memandangi Gun yang tidak bersuara, apalagi menatap dirinya.

Revenge ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang