Chapt 3: Their Guitarist

10 2 1
                                    

"Penusukan terjadi di kawasan Universitas Yonsei kota Seoul hari ini pukul 10 lewat 20  malam..."

Baru beberapa jam kejadian yang menimpa Chanyeol—dan juga seorang gadis yang tidak ia kenal—berita di televisi sudah menampilkan apa yang baru saja menimpa. Dari kartu mahasiswa yang masih mulus dan terlihat baru, rupanya gadis itu bernama Oh Lyana, adik tingkatnya. Mahasiswi jurusan manajemen yang baru masuk tahun ini. Ia menatap nanar gadis yang terbaring di rumah sakit, setidaknya sudah menolong dan telah menyelamatkan nyawanya.

Pasti dia salah satu penonton acara orientasi tadi, makanya gadis bernama Lyana ini menolongnya karena tahu Chanyeol adalah gitaris dari band terkemuka di kampus. Sepertinya Lyana belum mendaftar asuransi kesehatan di kampus mengingat gadis itu adalah mahasiswa baru. Maka Chanyeol-lah yang mengurus biaya administrasinya karena telah menyelamatkan nyawanya.

Setelah menyelesaikan administrasi Lyana, Chanyeol memutuskan untuk menemani gadis itu, dilihat dari kartu tanda penduduknya pun Lyana berasal dari kota Sacheon. Pikir Chanyeol gadis itu tidak memiliki wali di sini berhubung kota Sacheon sangat jauh dari Seoul.

Perihal pelaku yang menancapkan pisau di punggungnya tadi... berhasil kabur dari jangkauan polisi membuat Chanyeol kesal dan marah. Ia mengepalkan tangannya di atas paha sembari memejamkan mata, akan kudapatkan dia hidup-hidup.

Gadis bernama Lyana itu tiba-tiba mengerjapkan matanya, kemudian merasakan perih di bagian perutnya akibat pasca penjahitan untuk menutup luka yang terbuka akibat tusukan pisau. Chanyeol terkesiap.

"Apa aku di rumah sakit?" Tanya Lyana sembari menyentuh kepalanya yang tiba-tiba saja ikut berdenyut.

Chanyeol mengangguk, "kau terluka di bagian perut, dan dokter menjahitnya. Syukur lukanya tidak dalam, kau diperbolehkan pulang besok pagi dan... terimakasih atas bantuanmu." Lyana mengangguk seakan buka masalah besar. "Apa kau ada kerabat di dekat sini?"

Lyana menatap Chanyeol beberapa saat, "mm... tidak ada. Namaku Lya, aku merantau dari kota Sacheon." Chanyeol membalas dengan anggukan kepala, ada hening beberapa saat kemudian Lya hati-hati melanjutkan, "...dan kau?"

Chanyeol seketika melebarkan matanya, jadi dia tidak tahu?

"Aku, Park Chanyeol."

Lya meliriknya dari atas ke bawah kemudian bersuara, "aku menolongmu karena aku pikir kau mahasiswa Yonsei, benar?"

"Benar," balas Chanyeol sekenanya, karena di sudut hatinya ia sedikit kecewa bahwa gadis yang menolongnya ini tidak mengenalnya di atas panggung saat acara orientasi hari ini. Paling dia tidak menonton atau hanya memerhatikan Baekhyun si pria cantik namun genit itu. Lagipula gadis itu asalnya jauh dari Seoul, mana tahu dia kepopuleran band-nya?

"Aku jurusan manajemen tahun ini," Lya melirik lawan bicaranya, "dan kau?"

"Manajemen tahun ke-2."

"Ah..." ternyata kita sejurusan, "kau tidak pulang?"

Chanyeol menghela napasnya, "untuk sementara ini, aku akan bertanggung jawab sampai kau pulang dengan selamat di tempat tinggalmu disini karena kau sudah menolongku. Sebaiknya kau tidur supaya segera pulih." Kemudian berbalik dari kasur Lya dan kembali duduk di kursi.

Lya menautkan alisnya, apa sih? Padahal ia tidak meminta untuk ditemani malam ini. Dan soal sikap dan sorot mata lelaki ini saat tadi berbicara... Lya tiba-tiba tidak suka. Ia jadi ingat bagaimana nasib tteokpoki yang ia beli sebelum menyelamatkan Chanyeol... kemudian merutuki telah membantu pria dingin yang berada di ruangan ini.

Dengan perasaan badmood, Lya menarik selimutnya sampai leher dan memejamkan matanya ingin cepat kembali tidur. Namun sial! Dia tidak bisa tidur karena keberadaan orang asing bernama Park Chanyeol.

The Band's MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang