Dunia kuliah yang menyeramkan dan dihujani segudang tugas mulai Lya rasakan bersama Kyungsoo dan Hima. Setelah hari kemarin ke perpustakaan mengerjakan tugas, hari ini mereka kembali ke perpustakaan mengerjakan tugas membuat rangkuman jurnal IEEE. Terhitung tiga kali Lya mendengus menatap ponselnya.
Apa yang ia harapkan dari seorang anak band seperti Baekhyun? Pria itu sama sekali tidak menghubungi setelah menghabiskan waktu bersama dari semalam!
"Kau kenapa?" Tanya Kyungsoo kepada Lya. Kepala Lya bangun dari cakupan tangannya.
"Oh, tidak apa." Jawab Lya sekenanya.
"Bohong." Kata Hima kemudian. "Cerita, supaya tidak jadi beban yang berat."
"Ini sama sekali tidak penting. Aku sebenarnya menunggu seseorang mengirimiku pesan," Lya memijat dahinya, "bodoh ya?"
Hima menutup mulutnya, "astaga, jangan bilang salah satu dari mereka." Lya meringis mendengar tebakan Hima yang tepat sasaran. Kyungsoo menghadap kepada Lya sambil melipat jarinya dibawah dagu.
"Ada pepatah, kalau kau menunggu seseorang memberimu pesan berarti ada orang lain yang juga menunggumu pesan darimu." Kata Kyungsoo sembari membetulkan letak kacamatanya yang hanya ia gunakan saat belajar, Lya menautkan alisnya berpikir sejenak.
"Orang lain? Menunggu pesan dariku?" Tanya Lya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kyungsoo menganggukkan kepalanya.
"Coba kau buka kontak yang tersimpan pada ponselmu, dan ingat-ingat kau harus memberi kabar ke siapa?" Kyungsoo memberi nasihat. Lya kemudian membuka daftar kontak di ponselnya dengan dahi berkerut seolah berpikir keras dan...
Astaga kenapa kemarin aku tidak menghubungi Chanyeol?! Lya menggebrak meja perpustakaan sehingga semua yang ada di sana memandang Lya dan kawannya. Lya segera membungkuk dan meminta maaf.
Tanpa basa-basi ia keluar dari perpustakaan hendak menelepon Chanyeol, meninggalkan Kyungsoo dan Hima yang bertanya-tanya. Hima hendak menyusulnya, namun Kyungsoo mencegahnya dan meminta Hima untuk tidak menggangu Lya.
Ponsel di telinganya sembari tangannya mengusap dahinya gusar. Ini gara-gara Baekhyun dan juga tugas-tugas kuliah kemarin! Tak lama kemudian terdengar suara serak Chanyeol di ujung telepon.
"Halo?"
"Chanyeol, ini aku, Lyana. Maaf kemarin aku tidak mengabarimu, aku sungguh minta maaf." Tidak ada jawaban dari Chanyeol, apa dia marah? "Apa kau sedang di Yonsei? Apa kau sudah mengganti perbanmu?" Lya bertanya khawatir.
Chanyeol terdiam dan menjawab, "belum."
"Kau di mana? Aku akan mengganti perbanmu, aku sudah janji pada diriku sendiri saat di ruang kesehatan kemarin." Perasaan Lya mulai tidak enak.
"Aku... di studioku."
"Aku ke sana, kirimkan alamatnya." Chanyeol berdeham mengiyakan dan Lya segera mematikan ponselnya.
Chanyeol mengirim alamat studionya, tertulis pada aplikasi peta online nama 'Loey Studio'. Lya segera naik taksi yang melewati gerbang depan Yonsei, dan segera minta diantar ke tempat tujuannya. Ia melipat tangannya cemas, ia berdoa semoga studio benar sesuai maps, dekat dari Yonsei sehingga Lya tidak perlu banyak mengeluarkan biaya taksi.
Ia sempat menyesali apa yang telah ia lakukan, kenapa aku naik taksi?! Aku tidak punya uang! Lya menutup wajahnya, karena aku khawatir dengannya? Bodoh!
Lya pun sampai di sebuah bangunan dua tingkat bercat abu dan segera membayar taksi yang seharga biaya makannya selama 2 hari. Ia menghembuskan napasnya sambil mengusap dadanya pelan, memberi motivasi pada dirinya semua akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Band's Mistress
Teen FictionHari pertama menempati kota besar Seoul yang banyak mengubah hidup Lyana, memulai berkuliah dan beradaptasi. Berawal dari kejahatan yang menimpa salah satu personil band, ia berteman dengan grup band andalan di universitas. ©2021