Alarm pada ponsel Chanyeol berbunyi pukul 6 pagi seperti biasa, dan Chanyeol buru-buru mematikannya. Lelaki itu sangat alergi dengan alarm yang ia buat, jadi di saat alarm tersebut berbunyi matanya langsung terbuka dan mematikannya kadang sampai melempar ponselnya sambil mengerang aku-tidak-tidur! Karena ia sudah bangun sebelum alarm paginya itu berbunyi.
Tapi kali ini... alarm pagi itu membangunkannya dan mendapati Lya berada di dekatnya. Gadis itu tertidur dalam posisi duduk dan kepalanya yang berada di kasur miliknya. Chanyeol memegang dahinya, demamnya sudah turun. Ia menghembuskan napasnya pelan, ini salahku, dia tertidur seperti itu.
Untuk memastikan gadis itu belum bangun, Chanyeol menggoyangkan tangannya di depan wajah gadis itu. Masih tertidur dan membuat Chanyeol terpaku seketika, memandangi wajah Lya. Terlihat damai, juga cantik. Pelan-pelan, Chanyeol menyentuh pipi Lya kemudian pandangannya jatuh ke bibir gadis itu. Chanyeol menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri.
Ia mengusap wajahnya gusar, merutuki apa yang tadi ia lakukan membuatnya terlihat cabul karena baru kali ini ada seorang perempuan tertidur di kamarnya. Dengan hati-hati, Chanyeol memutuskan untuk membaringkan tubuh Lya di kasurnya. Berhasil, Chanyeol bernapas kembali karena sehabis menahan napas agar gadis itu tidur terbangun. Lya sedikit menggeliat saat Chanyeol menyelimutinya, Chanyeol otomatis menahan napasnya lagi. Syukur, tidak terbangun. Memangnya kalau bangun kenapa?
Chanyeol memutuskan untuk mandi karena seharian kemarin dia tidak mandi karena sakit. Ketika Chanyeol baru masuk kamar mandi, Lya terbangun. Terkejut mendapati dirinya berada di kasur Chanyeol. Ia mengecek seluruh tubuhnya, aman. Bodoh, apa yang kulakukan? Tidak mungkin orang sakit melakukan hal aneh. Lya merapikan rambutnya dan beranjak dari kasur.
Suara gemericik air dari shower terdengar, aku harus pergi sebelum ia selesai mandi. Lya membatin kemudian berjingkat menuju pintu keluar kamar Chanyeol. Saat membuka pintu jantungnya hampir lepas saat mendengar suara berat Chanyeol. Lelaki itu bernyanyi di kamar mandi. Lya menenangkan dirinya, kemudian tersenyum kecil, lelaki seperti dia ternyata juga bernyanyi saat mandi. Ia membatin sebelum benar-benar keluar dari kamar Chanyeol.
Chanyeol yang ada di kamar mandi tadi menyanyikan sebait lagu, kemudian tersenyum kecil membiarkan air membasahi rambut. Kenapa aku bernyanyi? Chanyeol segera menyudahi keinginannya untuk melanjutkan nyanyian dan segera mengambil shampoo.
Di sisi lain, Lya sudah berada di lantai satu studio dan terkejut saat ia bertemu dengan Baekhyun di sana. Gawat! Baekhyun sudah terlihat rapih degan setelan olahraga. Sepertinya dia mau berolahraga dengan Chanyeol. Karena hari ini weekend, biasanya mereka berolahraga bersama di pagi hari. Baekhyun menyembunyikan wajah terkejutnya seketika. Dengan mata memicing, ia mendekati Lya.
"Lya? Apa yang kau lakukan pagi-pagi di sini?" Tanyanya curiga.
Apa yang harus kujawab?! "Aku... aku ada urusan."
"Dengan Chanyeol? Sebegitu pentingnya sampai datang pagi-pagi begini?"
Baekhyun mengintrogasi karena baginya sangat aneh. Sepertinya baru kali ini Chanyeol punya urusan dengan seorang perempuan kecuali rekan kerja untuk soal pekerjaan di studio. Yang lebih anehnya seorang gadis turun dari lantai 2 yang berarti kamar Chanyeol, tempat pribadi lelaki itu. Baru pertama kali bagi Baekhyun ia melihat seorang wanita turun dari lantai 2 studio? Sejauh ini selalu laki-laki. Entah temannya, penjaga, atau petugas yang bersih-bersih.
Apa Lya rekan barunya? Apa mereka membuat lagu? Tidak mungkin, Lya pernah bilang ia buta not balok dan tidak mengetahui banyak soal musik saat gadis itu makan seafood dengannya tempo hari.
"Urusan... kuliah. Kau tidak perlu tahu. Aku pamit!"
Tanpa basa-basi, Lya kabur meninggalkan Baekhyun yang bertanya-tanya. Lya ke luar dari studio tanpa mengindahkan teriakan Baekhyun memanggilnya. Ia sebaiknya bertanya langsung kepada Chanyeol. Lya ke luar studio dengan panik, ia menoleh ke kanan dan kiri. Apa ia akan naik bus? Tapi naik bus apa dan di mana halte-nya? Astaga, dia buta jalanan Seoul!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Band's Mistress
Teen FictionHari pertama menempati kota besar Seoul yang banyak mengubah hidup Lyana, memulai berkuliah dan beradaptasi. Berawal dari kejahatan yang menimpa salah satu personil band, ia berteman dengan grup band andalan di universitas. ©2021