Chapt 6: Smiley Baek

9 3 0
                                    

Malam membentuk bulan sabit namun tetap bersinar di penglihatan Lya yang sedang termanggu di jendela apartemen kecilnya. Ia tengah membaca sebuah puisi di internet yang adiknya bagikan kepadanya.

In this life, I meet you. In the next life, I wish I meet you too.

Even you hurted me, I've no regret to know you.

Even we can't be together again, remember me as a good times.

Remember me as a warm and pleasant season of memories.

Apa Sehun sedang jatuh cinta? Lya terkikik geli memikirkannya karena sepengetahuannya Sehun tidak pernah punya pacar barang membawa seorang gadis ke rumahnya. Sehun pernah bilang ia mencari seorang perempuan yang seperti kakaknya.

Ponselnya bergetar kembali, ia pikir adiknya mengirimkan pesan lagi ternyata dari nomor tak dikenal.

Halo! Ini nomor Baekhyun, tolong disimpan ya.^^

Lya tersenyum tipis membaca ketikan Baekhyun. Ia menambah emoji di akhir pesan sama seperti surat di kertas saat di kelas tadi pagi. Perlu diketahui, Lya menyimpan surat tersebut di map dokumen kuliahnya.

Sudah.^^

Lya membalasnya namun ada jeda 15 menit karena ia tidak ingin Baekhyun mendapatkan balasannya dengan cepat. Ia terkikik geli saat menambah emoji yang sama dengan yang Baekhyun kirim.

Apa besok malam ada waktu? Aku membeli 2 tiket menonton film dokumenter untuk tugasku. Tapi temanku membatalkannya karena ada halangan besok. Jika kau tidak keberatan, kau mau menonton denganku?

Pesan itu cukup panjang membuat Lya membacanya berulang kali. Besok malam... Lya tidak ada janji apapun. Apa ini hanya alasan saja supaya dia bisa bertemu Lya lagi? Apa Baekhyun mengajaknya berkencan?

Terlalu banyak pertanyaan di benaknya. Ia berpikir lama sekali sampai ketiduran. Dan tidak tahu kalau Baekhyun menunggu balasan. Karena lelaki itu tidak sabaran ia mengirim Lya pesan lagi.

Kau tidak mau ya? Atau sudah tidur? Aku menunggu balasanmu. Selamat malam, Lyana.

Dan bentuk bulan malam ini benar indah juga bersinar terang bagi Chanyeol ketika kepalanya menengadah ke arah langit. Ia kembali memfokuskan pada jalan ketika ia hampir sampai di rumah sakit. Ia segera memesan obat oles yang sesuai dengan resepnya beberapa hari lalu.

Suster memberikannya obat oles tersebut, Chanyeol sempat berpikir kemudian membuka mulutnya.

"Tolong satu lagi." Untuk Lyana.

Suster tersebut mengangguk dan mengambilkan satu obat oles lagi. Setelah membayar, ia berpikir harus mengganti obat yang Lya oleskan kemarin di punggungnya.

***

Lya terbangun pukul 3 pagi karena menyadari ia lupa membalas pesan Baekhyun. Setengah sadar ia menjawab untuk mengiyakan tawaran Baekhyun.

Iya aku mau. Maaf aku ketiduran, Baek.

Kemudian kembali tidur dengan senyum. Kapan lagi menonton bioskop tapi gratis.




***


Pukul tujuh malam Baekhyun dan Lya bertemu di bioskop yang sudah Baekhyun janjikan. Lya menatap layar ponselnya, kenapa lelaki itu tak kunjung terlihat batang hidungnya. Ia juga merutuki pesan balasannya pukul 3 pagi tadi. BAEK?! Bisa-bisanya ia menuliskan nama panggilan tersebut seolah mereka benar-benar sudah berteman dekat.

The Band's MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang